Kuda Renggong, Kesenian Khas Sumedang

Kuda dengan riasan meriah tersebut kemudian berjingkrak-jingkrak mengikuti alunan nada priangan. Sambil digiring pada tali kekangnya, hewan perlambang kejantanan itu seolah menari, berjalan, dan menunjukkan kemolekan riasan di tubuhnya kepada para penonton dengan hanya berdiri di atas dua kaki belakang.
Tembang kedua dimainkan, rombongan grup pemain musik Tanji khas Sumedang yang membawa alat-alat musik bedug, tambur, gong, ketuk, ketrek, dan toa membawakan tembang berjudul Kuda Sumedang. Atraksi kuda renggong pun menjadi lebih berbahaya.
Pria berperawakan kekar yang sedari pertama kali menemani si kuda mulai beraksi. Adegan-adegan berbahaya dilakukan tanpa takut terluka. Atraksi pertama pria tersebut adalah menaikkan kaki depan kuda ke atas pundaknya. Busa lendir berwarna merah yang keluar dari mulut kuda menetes ke tubuh pria tersebut. Bak mainan, kaki si kuda kemudian diangkat ke atas kepalanya sambil berdiri. Sesekali pula, tubuh pria tersebut terbaring di bawah kaki kuda tanpa takut terinjak atau tersepak kaki kuda.
Atraksi terus berlanjut, entah apa yang dibisikkan sang empunya hingga kuda tersebut menuruti segala perintahnya. Dijentikkan jari pria tersebut sambil menunjuk ke arah kaki kuda. Tiba-tiba saja kuda bermahkota itu roboh di atas aspal. Disebutlah atraksi ini sebagai penutup kesenian "kuda renggong".
Tembang Sunda berjudul Pileuleuyan terus mengalun saat satu per satu penonton dan warga diminta menari jaipong di atas tubuh kuda yang tengah terbaring di atas aspal. Sesekali, warga mencoba memberikan uang saweran kepada pria tersebut.
Entah berapa banyak orang yang mencoba menari di atas kuda tersebut. Bak terhipnotis, kuda itu diam saja tanpa ada respons tidak nyaman. "Kesenian ini biasanya untuk menyambut anak sunatan atau nikahan," kata ketua Rawit grup Kuda Renggong Totong (41) saat ditemui di sela-sela acara sunatan massal menyambut hari Asyura di Tanjungsari, Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (16/11/2013).
Terkini Lainnya
- PHRI Minta Sektor Pariwisata Jadi Prioritas, Bukan Sekadar Aksesori
- Makam Sunan Giri Gresik: Harga Tiket, Jam Buka, dan Lokasi
- Ziarah Makam Sunan Giri Gresik, Wisata Religi Menyambut Ramadhan
- Kawah Ratu Gunung Salak Bogor: Harga Tiket, Jam Buka, dan Lokasi
- Wisata Non-Pendakian Gunung Rinjani Ditutup Sementara, Kenapa?
- Jadwal DAMRI Cawang, Bisa ke Lampung dan Surabaya mulai Rp 190.000
- Berpetualang di Kawah Ratu Gunung Salak Bogor
- Cuaca Buruk, 300 Penerbangan Pesawat di Amerika Dibatalkan
- 5 Tips Simpan Perhiasan Saat Traveling, Jangan Taruh Bagasi Tercatat!
- Hasil Investigasi Lion Air, 4 Porter Diduga Terlibat Pencurian Emas dari Koper Penumpang
- Fadli Zon Sebut Efisiensi Anggaran Tak Ganggu Program Kerja Kementerian Kebudayaan
- Perhiasan Emas Hilang di Koper, Lion Air Imbau Penumpang Simpan Barang Berharga di Kabin Pesawat
- Berikut Tanggal Cuti Bersama Lebaran 2025, Persiapkan Destinasi Liburanmu
- Kronologi Penumpang Lion Air Kehilangan Emas di Koper, Kerugian hingga Rp 7,6 Juta
- Fadli Zon Terbuka soal Ahli Luar Negeri Teliti Situs Gunung Padang