Monumen Pahlawan Jepang Ada di Kolaka
Hal ini tertuang dalam referensi dokumen sejarah, di antaranya Kolaka De Fakto oleh Muh Jufri Tambora (1973), Dokumenta Kolaka oleh CH Pingak (1960), Japan Indonesia Banzai oleh Abu Wahid (1994) dan catatan pribadi serta arsip-arsip Andi Muh Arsjad Toparelleseng (pelaku sejarah/pejuang Kolaka).
Dalam sejumlah arsip tersebut dituliskan bahwa Kapten Kabasima adalah perwira Jepang yang memimpin ratusan tentara Jepang saat menduduki Kolaka sekitar tahun 1942. Namun di era kepemimpinannya, Kapten Kabasima menjalin hubungan harmonis dengan warga lokal.
Hal inilah yang membedakan Kapten Kabasima dengan perwira tinggi tentara Jepang sebelumnya, seperti Kapten Yokohama dan Kapten Yamaguci, di mana pada zaman kepemimpinan Kapten Yamaguci sangat dikenal dengan kekejaman dan penindasannya kepada masyarakat lokal.
Pemerhati sejarah Kolaka yang sekaligus putra Alm Andi Muh Arsjad Toparelleseng yaitu Andi Adha Arsyad menuturkan bahwa sangat banyak jasa Kapten Kabasima saat perlawanan pejuang lokal di Kolaka melawan tentara NICA, salah satunya masalah persenjataan.
"Yang jelas Jepang menduduki Kolaka tahun 1942. Seiring waktu berjalan, Jepang kalah oleh tentara sekutu. Kapten Kabasima memilih bertahan di Indonesia dengan cara mengajak pejuang lokal membentuk wadah perlawaan kepada tentara NICA. Namanya saat itu adalah Badan Pertahanan dan Keamanan Rakyat," kata Andi di Kolaka, Senin (7/4/2014).
Andi menjelaskan pada masa itu Kapten Kabasima juga berperan menyuplai persenjataan kepada pasukan Indonesia yang tengah berperang melawan tentara NICA. "Pada 5 September 1945 Kapten Kabasima memberikan 51 pucuk senjata secara rahasia. Pemberian senjata itu melalui seorang tentara Jepang yang kala itu disebut Goco. Triknya agar tidak terbaca oleh tentara Jepang lain dan musuh, senjata tersebut ditenggelamkan di dasar laut. Senjata tersebut kemudian diangkut dan dipakai melawan tentara NICA," katanya.
Menurut Andi, saat Kapten Kabasima wafat tahun 1946, seorang sahabatnya bernama M Ali Kamri berinisiatif membangun sebuah monumen sejarah tentang keberadaan Kapten Kabasima di Kolaka.
Terkini Lainnya
- Daftar 15 Maskapai Terbaik di Dunia Versi AirHelp 2024, Ada Garuda Indonesia
- Musim Hujan, Sebaiknya Mendaki Tektok atau Camping di Gunung?
- Dua WNA Tewas Tertimpa Pohon Tumbang di Monkey Forest Ubud
- Daftar 15 Hotel Tebaik di Bali Versi CN Traveller, Ada yang Harganya Rp 30 Juta
- Apakah Aman Mendaki Gunung Saat Musim Hujan?
- 5 Wisata Menarik di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Apa Saja?
- Harga Tiket Masuk Dinesti Land, Sumatera Selatan
- Villa Teduh di Dinesti Land, Menikmati Santai di Tengah Alam Kayuagung
- Destinasi untuk Solo Travelling di Eropa, Italia hingga Slovenia
- Lokasi Watu Talang di Gunung Penanggungan, Awas Bisa jadi Sungai Deras yang Berbahaya
- Eksplorasi Seru di Mini Kebun Binatang Dinesti Land, Kayuagung
- Dinesti Land, Wisata Keluarga Seru di Kayuagung, Ogan Komering Ilir
- Cara Berkunjung ke Pokemon Festival 2024, Masuknya Gratis
- Pokemon Festival 2024: Lokasi, Jam Buka, Harga Tiket, dan Aktivitas
- Australia Peringatkan Warganya untuk Tidak ke Bali, Kenapa?