pesonadieng.com

Penerbangan Pagi Lebih Minim Turbulensi, Benarkah?

ILUSTRASI - Penumpang di dalam pesawat.
Lihat Foto

JAKARTA, - Meski pesawat jadi alat transportasi favorit saat ini, banyak wisatawan yang masih takut akan risikonya. Turbulensi atau guncangan adalah salah satu hal yang membuat penumpang pesawat panik bahkan ketakutan.

Turbulensi adalah perubahan kecepatan aliran udara yang menyebabkan guncangan pada tubuh pesawat, baik kecil maupun besar.

Banyak hal yang menyebabkan terjadinya turbulensi, antara lain gangguan cuaca dan gangguan mesin. Kondisi cuaca sangat berpengaruh terhadap besar atau kecilnya turbulensi. 

Banyak orang mengatakan, penerbangan pagi lebih minim turbulensi karena petir dan hujan kerap terjadi pada sore hari. Hal itu disanggah pengamat penerbangan yang pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Udara (2002-2005), Chappy Hakim.

"Sebetulnya prediksi cuaca tergantung wilayah masing-masing. Tiap wilayah punya statistiknya sendiri," tutur Chappy kepada KompasTravel, Senin (25/6/2016).

Fenomena cuaca berbeda di tiap zona, yakni tropis dan non-tropis. Ada wilayah yang cuacanya bagus pada pagi hari. Ada juga wilayah yang cuacanya bagus dan cerah pada malam hari.

"Ini juga berkaitan dengan perubahan musim. Statistik tiap daerah akan berbeda di musim panas dan musim hujan," tambah Chappy.

Sebelum penerbangan, pilot akan membuat flight plan terkait cuaca yang akan dihadapi. Itulah mengapa jika cuaca terlalu buruk, penerbangan bisa ditunda atau bahkan dibatalkan.

"Namun kita tidak bisa menjamin cuaca bagus adalah ketika pagi hari. Apalagi yang namanya kuasa alam, apa pun bisa terjadi. Namun di tiap penerbangan, pilot pasti sudah menguasai medan yang akan dia lewati," jelas Chappy.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat