pesonadieng.com

Melihat Tahapan Jamasan, Proses Pembersihan Keris pada Malam 1 Suro

Pusaka keris koleksi Museum Keris Nusantara di Solo, Jawa Tengah, Rabu (27/2/2019).
Lihat Foto

JAKARTA, KOMPAS.COM - Keris hingga kini selalu memiliki nilai sentimental tersendiri, khususnya bagi yang masih percaya keris punya nilai spiritual dan magis.

Keris adalah belati berbentuk asimetris yang tidak hanya digunakan sebagai senjata tapi juga sebagai benda pembawa kekuatan spiritual.

Keris lekat dengan berbagai kultur yang mengelilinginya, salah satunya adalah adanya tata cara perawatan khusus yang dikenal sebagai proses Jamasan atau Jamas.

Ini adalah sebuah proses membersihkan keris yang biasanya dilakukan pada malam 1 Suro.  Namun sebenarnya, keris tidak melulu harus disucikan pada malam 1 Suro saja.

Baca juga: BERITA FOTO: Menukil Jejak Peradaban Iran di Taman Ismail Marzuki Jakarta

Menurut Nasip Hadiprayitno, seorang konservator dari Museum Pusaka, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, proses membersihkan keris pada malam 1 Suro itu hanyalah kepercayaan belaka.

"Tidak harus 1 Suro, itu hanya prosesi saja. Kalau membersihkan bisa kapan saja. Jangan menunggu 1 Suro apalagi kalau kerisnya sudah sangat karatan nanti malah rusak," jelas Nasip.

Hal itu disampaikan saat gelaran acara United Nations Day 2019, Indonesian Heritage for Global Peace and Sustainable Development di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia pada Senin (2/12/2019).

Menurutnya, proses yang paling penting adalah melakukan proses penyucian dengan benar sehingga keris terawat dengan baik.

Baca juga: Desa Aeng Tong-Tong, Kampung Perajin Keris Madura

 Selain itu, ia mengaku hanya membaca doa biasa sebelum melakukan proses penyucian keris.

Alat-alat yang digunakan untuk jamasan keris, air jeruk nipis, sabun, air warangan, minyak melati, dan air dengan kembang Alat-alat yang digunakan untuk jamasan keris, air jeruk nipis, sabun, air warangan, minyak melati, dan air dengan kembang
Dalam kesempatan tersebut, Nasip juga sempat menunjukan tata cara dalam proses jamasan keris.

Bahan-bahan yang perlu disiapkan adalah air biasa dengan kembang, air jeruk nipis, air yang sudah dicampur bubuk warangan, dan sabun.

Pertama, Nasip memulainya dengan mencelupkan keris ke dalam air kembang lalu menggosok keris yang berkarat dengan air jeruk nipis.

Air jeruk nipis ini berfungsi untuk menghilangkan karat pada keris. Proses ini terus dilakukan hingga karat mulai menghilang.

Baca juga: Mengintip Penjamasan Keris dan Tombak Peninggalan Sunan Kudus

"Kalau sudah hilang dicelup ke air lagi sampai air jeruk nipisnya hilang, lalu dicelup ke dalam air warangan ini. Ini air yang dicampur arsenik," kata Nasip yang telah menjadi konservator keris sejak 1993 silam.

Air warangan yang berawarna hitam pekat dan berbau menyengat ini nantinya berguna untuk memunculkan motif pada keris. Keris memang biasanya bermotif, hasil dari tempaan besi saat pembuatannya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat