Jepang Produksi Sanitizer dari Sake, di Indonesia Pakai Arak Bali dan Ciu
– Tempat pembuatan sake di seluruh Jepang mulai memproduksi cairan tinggi alkohol sebagai pengganti sanitizer berbasis alkohol yang mulai langka seperti halnya masker wajah akibat pandemi corona ( Covid-19 ).
Baca juga: Paspor Jepang Terkuat di Dunia Terpaksa Nganggur karena Corona
Dilansir dari Japan Today, Kazuki Haruta, presiden dari Kkisui Sake Co yang berada di Prefektur Kochi, Jepang, mengatakan bahwa ia mengajukan ide untuk memproduksi cairan dengan persentase alkohol 77 persen.
Hal ini ia lakukan setelah mempertimbangkan bagaimana perusahaannya bisa berkontribusi untuk melawan pandemi corona sambil memanfaatkan kuantitas materi mentah yang berada di tempat pembuatan sake miliknya.
Lebih dari 10.000 permintaan produk di sepanjang Jepang datang ke perusahaan tersebut yang mulai dijual pada Jumat (10/4/2020) lalu.
“Saya sangat terkejut dengan betapa banyaknya permintaan produk yang kami terima dari banyak rumah sakit dan tenaga kesehatan,” ujar Haruta.
Walaupun produk tersebut awalnya ditujukan untuk konsumen umum.
Minat terhadap minuman keras dengan persentase alkohol yang tinggi sebagai pengganti sanitizer berawal dari pernyataan yang dibuat oleh Kementerian Kesehatan, Ketenagakerjaan, dan Kesejahteraan Jepang pada Maret lalu.
Mereka mengindikasikan bahwa bahkan fasilitas medis bisa menggunakan minuman beralkohol dengan persentase alkohol sebanyak 70 – 83 persen sebagai sanitizer jika memang tidak ada pilihan lain.
Pada 10 April, menteri kesehatan Jepang akhirnya menyetujui penggunaan minuman dengan kadar alkohol tinggi sebagai hand sanitizer karena krisis produk sanitizer di Jepang.
Pada kenyataannya, etanol berstandar industri yang digunakan di sanitizer berasal dari glukosa.
Glukosa ialah material mentah sama yang jika difermentasikan akan menghasilkan alkohol seperti minuman beralkohol berkualitas tinggi khas Jepang, shochu.
Perusahaan lokal Jepang mengimpor 90 persen alkohol yang dibuat dari material mentah seperti batang tebu dari Brasil, atau jagung dari Amerika Serikat.
Para pembuat sanitizer ini kemudian membeli alkohol ini dan mencairkannya menjadi konsentrasi 80 persen untuk mencegahnya menguap. Moisturizer juga ditambahkan ketika membuat hand sanitizer.
Indonesia produksi sanitizer dari arak dan ciu
Selain di Jepang, beberapa daerah di Indonesia juga sudah melakukan cara yang sama.
Salah satunya adalah Bupati Banyumas Achmad Husein yang memanfaatkan minuman keras jenis ciu untuk bahan pembuatan hand sanitizer.
Terkini Lainnya
- Super Air Jet Terbang dari Pangkalpinang ke Surabaya dan Yogyakarta, Tarif Rp 1 Jutaan
- Cara ke Pasar Santa Naik MRT, TransJakarta, dan KRL
- Pasar Santa di Jakarta: Lokasi, Jam Buka, Fasilitas, dan Harga
- Cara Beli Tiket Masuk Jak-Japan Matsuri 2024, Harga mulai Rp 50.000
- Rute Menuju ke HILLpark Sibolangit Sumatera Utara
- Festival Jak-Japan Matsuri 2024 Digelar 14-15 September di GBK
- Aktivitas di HILLpark Sibolangit Sumatera Utara, Bikin Lupa Waktu
- Wahana Seru di HILLpark Sibolangit Sumatera Utara
- HILLpark Sibolangit, Surga Hiburan Keluarga di Sumatera Utara
- Tokyo Masih Jadi Destinasi Favorit Turis Indonesia di Jepang
- Tips Berlibur ke Kobe Jepang, Musim Apa yang Terbaik?
- Waktu Terbaik Beli Tiket Pesawat Murah ke Jepang, Simak Tipsnya
- Promosi Wisata Lewat Video, Pemkab Malang Sabet 4 Penghargaan
- 5 Persiapan Pendakian Tektok, Pemula Wajib Paham
- Qubika Hotel Optimistis dengan Potensi Investasi di IKN
- Pencinta Bunga Kini Bisa Nikmati Tulip Mekar di Keukenhof Belanda Secara Virtual
- Resep Nasi TikTok Telur Jala, Mudah Dibuat di Rumah
- Ini Rahasia Bikin Kopi Susu Kekinian ala Kafe, Bisa Dibuat di Rumah
- Uniknya Ayam Betutu, Dulunya Pakai Bumbu Kemenyan dan Dimasak Selama 10 Jam
- Yuk, Virtual Traveling ke 4 Masjid dengan Akulturasi Budaya di Jawa