Cerita di Balik Solidaritas Hotel untuk Tenaga Medis Covid-19
JAKARTA, – Pandemi virus corona (Covid-19) kerap membuat banyak tenaga medis menghadapi stigma negatif di kalangan masyarakat.
Meski tenaga medis merupakan garda terdepan dalam menanggulangi wabah, namun sebagian masyarakat justru menutup mata akan kerja keras mereka.
Direktur Utama RSUD Cengkareng, drg Bambang Suheri, menuturkan, seiring berkembangnya pasien virus corona, sejumlah tenaga medis di rumah sakitnya pun turut mendapatkan stigma negatif dari orang-orang di sekitarnya.
“Kami perhatikan psikologis tenaga (medis) kami. Setelah bertugas lalu pulang ke rumah, mereka banyak cerita dapat stigma (dari masyarakat). Bahkan dari keluarga,” kata Bambang dalam sebuah konferensi pers virtual, Rabu (10/6/2020).
“(Stigma menyebabkan kekhawatiran. Agar tidak membawa virus (ke lingkungan sekitar tempat tingal), mereka membutuhkan tempat tinggal yang nyaman,” lanjutnya.
Baca juga: Ibis Styles Jakarta Airport, Pilihan Hotel Dekat Bandara Soetta
Senada dengan hal tersebut, Direktur Nasional Habitat for Humanity, Susanto Samsudi, menuturkan, para tenaga medis juga berusaha untuk tidak pulang.
Hal ini lantaran mereka takut membawa virus ke lingkungan dan tempat tinggalnya. Alhasil, banyak dari mereka yang tinggal untuk sementara waktu di rumah sakit.
“Banyak berita nasional soal perawat terpaksa tinggal di RS karena warga menolak (mereka pulang). Mereka istirahat (di RS) dengan ala kadarnya,” kata Susanto.
Salah satu jaringan hotel di Indonesia, Accor, bekerjasama dengan Habitat fot Humanity untuk menyediakan tempat bagi para tenaga medis melalui program “Tempat Singgah”.
Accor menyediakan dua propertinya, Ibis Budget Jakarta Daan Mogot dan Ibis Budget Cikini. Bagi tenaga medis RSUD Cengkareng, mereka diarahkan ke Ibis Budget Jakarta Daan Mogot.
Baca juga: Bersantai di Bibir Pantai Novotel Bali Benoa
Susanto mengatakan, salah satu upaya dari Accor untuk menyambut dan memberi semangat kepada para tenaga medis adalah adanya welcome note di setiap kamar yang ditempati.
Terkini Lainnya
- Cara ke Stasiun Gambir Naik TransJakarta, KRL, dan Angkot
- Hanya Hari Ini, DAMRI Beri Diskon Tiket 10 Persen untuk Semua Rute
- 5 Fasilitas di Stasiun Gambir, Ada Penyewaan Power Bank hingga Kursi Pijat
- 3 Tips Memilih Jasa "Open Trip" Naik Gunung dari APGI, Pemula Wajib Tahu
- Wisata ke Taman Bukit Baru Pangkalpinang, Bisa Ajak Anak Mengenal Pohon
- Emirates Larang Pager dan Walkie-Talkie Selama Penerbangan, Kenapa?
- 7 Tips Memaksimalkan Hari Terakhir Liburan, Pilih Aktivitas Santai
- Itinerary Wisata Seharian di Jakarta Barat, Banyak Tempat Bersejarah
- Dirjen Imigrasi Belum Berencana Buka Immigration Lounge di Bali
- Kemenparekraf Dorong Dana Kreator Konten, Apa Itu?
- Museum Nintendo Pertama Resmi Dibuka di Jepang, Ada Koleksi Langka
- Sejumlah Destinasi Wisata di Amerika Serikat Ditutup akibat Badai Helene
- Bali Masuk Daftar Pulau Terbaik di Asia 2024 Versi Condé Nast Traveler
- Pemegang Izin Tinggal Singapura Bisa Bebas Visa ke Batam dan Bintan
- LRT Bali Diharapkan Bisa Atasi Kemacetan di Pulau Dewata
- Raja Ampat Berencana Terapkan Sistem Satu Pintu, Apa Itu?
- Raja Ampat Berencana Buka Pariwisata Mulai Oktober 2020
- Wisata ke Sabang Aceh, Turis Harus Bawa Surat Bebas Covid-19
- Bikin Paspor di Era New Normal, Tak Perlu Pakai Surat Bebas Covid-19
- Apakah Benar Lawang Sewu Punya 1.000 Pintu?