Paket Tur Yogyakarta Dijual Terbatas Hanya untuk Grup Kecil
YOGYAKARTA, - Association of The Indonesians Tours and Travel Agencies (Asita) DIY belum menjual paket tur wisata untuk kelompok wisata umum, tetapi masih terbatas untuk grup-grup kecil dengan jumlah wisatawan terbatas.
“Sampai sekarang kami masih dalam tahap ‘branding’, belum menjual paket tur wisata untuk kelompok umum dengan jumlah wisatawan banyak, tetapi masih terbatas untuk kelompok kecil misalnya dari wisatawan keluarga saja,” kata Ketua Asita DIY Udhi Sudiyono di Yogyakarta, Senin (20/7/2020) seperti dikutip dari Antara.
Baca juga: Kategori Wisatawan yang Bisa ke Yogyakarta, Asal Bawa Surat Sehat
Menurut dia, upaya untuk menggerakkan kembali pariwisata di Yogyakarta harus dilakukan secara bertahap dan terbatas sehingga tidak langsung menerima kunjungan wisatawan dalam rombongan berjumlah besar karena akan sangat rentan terhadap ancaman penularan virus corona.
Jika kelompok wisatawan datang dalam jumlah banyak, lanjut dia, maka protokol jaga jarak akan sangat sulit dilakukan padahal protokol tersebut menjadi salah satu ketentuan yang wajib dipenuhi untuk mencegah penularan virus Corona selain memakai masker dan rajin cuci tangan.
Sementara itu, untuk setiap kelompok wisatawan keluarga yang melakukan reservasi paket tur wisata juga diminta mengisi formulir ‘self assessment’ terkait kondisi kesehatan mereka dan riwayat perjalanan serta potensi kontak dengan pasien positif Covid-19.
“Kami sebagai biro perjalanan berusaha untuk bertanggung jawab terhadap layanan yang kami berikan. Begitu pula dengan wisatawan juga harus bisa bertanggung jawab bahwa mereka memberikan informasi yang benar mengenai kondisi kesehatan mereka karena kita semua harus sama-sama saling menjaga,” katanya.
Sampai saat ini, lanjut dia, wisatawan yang melakukan reservasi paket tur wisata di DIY melalui anggota Asita rata-rata berasal dari daerah di sekitar DIY seperti dari Purwokerto atau Wonosobo.
“Itu pun kelompok keluarga yang beranggotakan empat hingga lima orang saja,” katanya.
Meski demikian, Udhi mengatakan, Asita DIY siap membuka paket tur wisata untuk kelompok besar apabila kondisi dinilai sudah memungkinkan. Dalam kondisi tersebut, protokol jaga jarak tetap harus dilakukan sehingga dimungkinkan adanya pengurangan kapasitas angkut di moda transportasi yang digunakan.
“Untuk saat ini, yang banyak diminati wisatawan adalah wisata alam dengan banyak ‘outdoor activities’,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, kunjungan wisata di Yogyakarta kembali bergeliat meskipun saat ini masih dalam tahapan persiapan menuju new normal.
“Kami tidak menutup diri untuk kunjungan wisata, tetapi lebih diutamakan untuk kelompok keluarga atau instansi, tetapi untuk kelompok umum dalam rombongan besar memang harus dibatasi dulu karena jika terjadi kasus akan sulit dilakukan tracing,” katanya.
Baca juga: DIY Punya Jogja Pass dan Visiting Jogja untuk Wisatawan, Apa Itu?
Menurut dia, kebijakan tersebut berkaitan dengan upaya pencegahan penularan COVID-19 sehingga diharapkan tidak muncul klaster penularan baru dari sektor pariwisata.
“Kami pun berusaha menegakkan aturan yang ketat, yaitu meminta wisatawan untuk membawa surat sehat atau hasil rapid test non reaktif apabila mereka berasal dari daerah dengan penularan lokal atau zona merah,” katanya.
Dari berbagai informasi yang masuk, Heroe mengatakan, banyak agen perjalanan wisata yang menjual destinasi di Yogyakarta dan sekitarnya tidak mewajibkan wisatawan untuk membawa surat sehat atau hasil rapid test.
“Hanya didata KTP-nya saja. Ini yang harus diantisipasi, apalagi jika mereka datang dari zona merah,” katanya. (Eka Arifa Rusqiyati/Budi Suyanto)
Terkini Lainnya
- 12 Wahana Seru di Anyer Wonderland, Ada Sky Jeep
- DAMRI Luncurkan 90 Unit Mobil Listrik pada Tahun 2024
- Harga Tiket Terusan Anyer Wonderland, Seru untuk Semua Usia
- Trip Seru ke Pulau Sangiang, Eksplorasi Alam dan Wisata Seru
- 15 Wisata Keluarga di Yogyakarta Selama Nataru, Alam hingga Buatan
- Gojek Beri Promo Libur Akhir Tahun 2024, Dorong Pergerakan Wisatawan
- Panduan Lengkap Sebelum Mengunjungi Kastil Himeji di Jepang
- Demonstran Anti-Pariwisata Hancurkan Ratusan Kursi Berjemur di Tenerife Spanyol
- Momen Langka, Kota Shimla di India Diselimuti Salju di Awal Desember
- 5 Etika yang Harus Diperhatikan Sebelum "Check-Out" Hotel
- Harga Tiket Masuk Kastil Himeji Naik hingga 200 Persen
- Ada Badai Saat Mendaki Gunung, Ini Saran dari Pemandu
- Ini 4 Persiapan Mendaki Saat Musim Hujan yang Wajib Diikuti
- 16 Wisata Keluarga di Bandung Saat Nataru, Seru untuk Semua Usia
- 15 Wisata Alam di Bandung Saat Nataru, Cocok untuk Healing
- 5 Tempat Wisata di Tabanan Bali Buka Kembali, Salah Satunya Tanah Lot
- 4 Penginapan di Pangandaran, Harga Mulai Rp 400.000-an
- Bagaimana Menginap di Hotel Saat New Normal?
- Saba Budaya Baduy Gantikan Wisata Baduy, Apakah Itu?
- Pemerintah Dukung Pembatasan Kunjungan ke Baduy