Tempat Wisata di Klaten Siap Dibuka, Sudah Gelar Simulasi
– Sejumlah tempat wisata di Klaten siap dibuka kembali setelah sempat ditutup sementara pada Maret 2020.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Klaten, Sri Nugroho, menuturkan, pembukaan dalam rangka menyambut era new normal.
"Udah simulasi dengan pelaku pariwisata dan tempat wisata, baik yang dikelola pemerintah atau desa," kata Nugroho kepada , Senin (3/8/2020).
Meski sudah simulasi, tempat wisata di Klaten belum dibuka. Pembukaan masih menunggu beberapa pertimbangan.
Baca juga: Dusun Girpasang Klaten Diusulkan Jadi Tempat Wisata, Apa yang Menarik?
Adapun pertimbangan tersebut, seperti protokol kesehatan sudah diterapkan dengan benar, serta situasi dan kondisi daerah tempat wisata tersebut berada.
“Sekarang Kabupaten Klaten dari zona kuning menjadi merah. Semua tempat wisata sudah simulasi, tunggu arahan langsung buka semua atau bertahap,” ungkap Nugroho.
Nugroho mengungkapkan, beberapa tempat wisata yang sudah menjalani simulasi protokol kesehatan dan siap untuk dibuka antara lain adalah Umbul Ponggok, Umbul Cokro, Bukit Sidoguro, dan Rowo Jombor.
Baca juga: 5 Tempat Wisata Air di Klaten dan Sekitarnya, Asyik untuk Liburan si Kecil
Prioritaskan wisata alam
Pada Kamis (6/8/2020) mendatang, Nugroho mengatakan, pihaknya akan melakukan pembicaraan dan evaluasi lebih lanjut untuk memutuskan kapan pariwisata di Kabupaten Klaten akan resmi dibuka.
“Diskusi dulu dengan bupati, sekretaris daerah, stakeholder, dan pihak-pihak terkait lainnya. Kalau dirasa sudah oke, langsung buka,” kata Nugroho.
Jika sudah ada lampu hijau, Nugroho menuturkan, pihaknya akan melakukan pembukaan pariwisata secara bertahap.
Baca juga: Kolam Renang Pesona Alam Tirta, Berenang di Tengah Sawah Klaten
Kendati wisata alam lebih diutamakan untuk dibuka terlebih dahulu, namun Nugroho mengatakan bahwa seluruh rencana akan diputuskan melalui diskusi pada Kamis mendatang.
“(Jika tempat wisata sudah buka) pengunjung akan dibatasi 30 persen, nanti dinaikkan menjadi 50 persen sesuai situasi dan kondisi,” tutur Nugroho.
Terkini Lainnya
- Amanah Borneo Park, Wisata di Tengah Alam Kalimantan
- Korea Selatan Targetkan 19.000 Kunjungan Wisatawan MICE Indonesia 2024
- 5 Tips Pendakian Tektok, Jangan Mendaki Tektok Sebelum Melakukan Ini
- Fasilitas Face Recognition Ada di 19 Stasiun Kereta, Ini Cara Daftarnya
- Pembahasan RUU Kepariwisataan Ditunda, Menparekraf: Tidak Ada yang Tidak Diajak Bicara
- Turis Indonesia Peringkat Ke-12 Paling Banyak ke Jepang Tahun 2024
- Pemerintah Bentuk Satgas untuk Pantau Tarif Akomodasi Jelang MotoGP Indonesia 2024
- Pendakian Tektok Marak di Media Sosial, Apa Tidak Berbahaya?
- Roma Akan Batasi Jumlah Turis di Air Mancur Trevi yang Ikonis
- Jepang Belum Batasi Turis Asing, Imbas Monkeypox
- Sadranan Park, Wisata Baru untuk Keluarga di Gunungkidul
- Wahana Seru yang Ada di Sadranan Park, Bisa Naik Monorel
- Simak Rute Menuju ke Sadranan Park Gunungkidul
- Hotel Berbintang di Mandalika Penuh Jelang MotoGP 2024, Wisatawan Diarahkan Pesan di Mataram dan Senggigi
- Fasilitas Lengkap Berwisata di Sadranan Park Gunungkidul, Apa Saja?
- Dusun Girpasang Klaten Diusulkan Jadi Tempat Wisata, Apa yang Menarik?
- Naik Damri Jakarta-Bandung Hanya Rp 100, Catat Syaratnya
- Okupansi Hotel Bintang di Indonesia Naik 5,25 Persen
- Tanah Lot dan Pantai Pandawa, Favorit Turis Saat Bali Buka Kembali
- 7 Fakta Menarik Gunung Everest, Ada Ritual Pendakian