Wisata Diving di Tambrauw Papua Barat, Lihat Benda Sisa PD II
- Jika selama ini wisata diving di Papua Barat terkenal dengan Raja Ampatnya, ada satu kabupaten yang juga memiliki wisata menyelam--Kabupaten Tambrauw.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Events) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Rizki Handayani mengatakan, Kabupaten Tambrauw di Papua Barat memiliki spot wisata diving yang unik.
"Tambrauw ini sekitar 200 kilometer dari Sorong. Perjalanan ke sana luar biasa adventures-nya, tapi dia punya potensi besar, termasuk potensi diving," kata Rizki dalam Live Streaming channel Youtube Kemenparekraf bertemakan "Apa Kabar Diving Indonesia", Kamis (20/8/2020).
Baca juga: Menikmati Bukit Sontiri, Savana dari Tambrauw Papua Barat
Ia pun menceritakan bagaimana daerah konservasi ini dari segi wisata diving, kala mengunjungi Tambrauw beberapa waktu lalu.
Ia melihat, Kabupaten Tambrauw memiliki alam bawah laut yang menarik dan bisa menjadi spot diving unik. Alam bawah laut di Tambrauw memiliki beberapa benda peninggalan Perang Dunia (PD) II.
"Ada benda peninggalan Perang Dunia II, baik yang ada di bawah air, maupun yang di atas air. Jadi daerah ini masih sangat siap untuk kita kembangkan bersama," terangnya.
Oleh karena itu, ia mengajak para diver untuk memperkenalkan Kabupaten Tambrauw sebagai wisata diving baru di Papua Barat.
Baca juga: Menyusuri Jejak Perang Dunia II di Tambrauw
Tak hanya wisata diving, Kabupaten Tambrauw juga terkenal dengan daerah konservasi. Pemerintah setempat juga telah menetapkan diri sebagai Kabupaten Konservasi.
"Papua itu banyak sekali tambang di destinasinya, tapi beliau sudah menetapkan pariwisata sebagai utama. Karena beliau tidak ingin hutan di sana hilang. Ini tugas kita bersama untuk mempromosikan destinasinya," tuturnya.
Namun, diakui Rizki, perjalanan menuju Tambrauw membutuhkan adrenalin yang tinggi dan penuh tantangan. Hal ini karena akses jalan yang masih berlumpur atau tanah liat di sana.
Terkini Lainnya
- Janji-janji Maskapai Turunkan Harga Tiket Pesawat Domestik
- 2 Bayi Harimau, 1 Bayi Owa, dan 2 Bayi Penguin Lahir di Taman Safari Indonesia
- Wisata Gratis di Yogya, Indahnya Hamparan Sawah Berlatar Perbukitan Menoreh
- 15 Cara Cegah Sakit Saat Liburan Nataru yang Masih Musim Hujan
- Apa Itu Prasasti Pucangan dan Mengapa Begitu Penting bagi Indonesia?
- Kemenpar Mau Berantas Pungli di Tempat Wisata agar Wisatawan Nyaman
- 5 Wisata Ramah Anak Saat Libur Natal dan Tahun Baru di Jakarta
- Tips Liburan di Puncak Saat Libur Natal dan Tahun Baru
- Bupati Semarang Gratiskan Anggota Korpri di Wisata yang Dikelola Pemkab
- Museum Sangiran, Menguak Sejarah Perkembangan Peradaban Manusia
- 5 Ide Aktivitas Libur Natal dan Tahun Baru di Jakarta
- 4 Aktivitas di Pertunjukan Stuntman Show di TMII, Bisa Kulineran
- 6 Rekomendasi Tempat Wisata di Jakarta untuk Libur Sekolah, Bermain Sambil Belajar
- 6 Destinasi Wisata Mirip di Film Moana, Ada yang Versi Live Action
- 7 Taman untuk Piknik di Jakarta, Ada Area Bermain Anak dan Gratis
- Mengapa di Masyarakat Jawa Ada Ritual Mencuci Benda Pusaka Saat Bulan Suro?
- Kereta Priority Argo Wilis Aktif Kembali Mulai 19 Agustus 2020, Ini Jadwalnya
- Selamat Tahun Baru Islam 1442 Hijriah, Ini Ucapan dan Doa yang Biasa Disampaikan
- Layanan Makanan di Hotel Syariah, Ikuti Adab Makan dan Minum dalam Islam
- 5 Layanan di Hotel Syariah, Beri Salam Sesuai Syariat Islam