Travel Corridor Indonesia-China Bukan untuk Kunjungan Wisata
- Pemerintah Indonesia dan Pemerintah China pada Kamis menyepakati pengaturan akses perjalanan khusus (essential travel corridor arrangement).
Dikutip dari Antara, menurut Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, travel corridor untuk keperluan dinas dan bisnis penting antara dua negara selama pandemi Covid-19.
"Indonesia dan Tiongkok (nama lain China) menyepakati essential business travel corridor arrangement, yang mengatur perjalanan bisnis esensial dan perjalanan kedinasan mendesak secara aman," ujar Retno usai menghadiri pertemuan bilateral dengan Pemerintah China di Kota Sanya, Hainan, China.
Baca juga: 5 Alasan Wajib Berkunjung ke Yellow Crane Tower Saat di Wuhan China
Dalam pertemuan itu, delegasi Indonesia diwakili oleh Menlu RI Retno Marsudi dan Menteri Badan Usaha Milik Negara sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Erick Thohir.
Sementara itu, delegasi China diketuai oleh Konselor Negara sekaligus Menteri Luar Negeri China Wang Yi.
"(Travel corridor) dengan China yang kita luncurkan hari ini berlaku setelah segera diluncurkan," sebut Retno saat jumpa pers virtual, Kamis malam.
"Pertama dengan Uni Emirat Arab (UAE) pada 29 Juli 2020, lalu dengan Korea Selatan berlaku mulai 17 Agustus 2020," tambah Retno.
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar bulan lalu menyampaikan, pembahasan mengenai pembukaan akses jalur perjalanan/travel corridor dengan negara lain masih mengutamakan kunjungan para pejabat negara asing, diplomat, dan pelaku bisnis sektor penting.
Baca juga: Kunjungan Wisata bukan Prioritas Travel Corridor Indonesia-Kolombia
Dalam kesempatan yang sama, ia menegaskan kunjungan wisata belum menjadi prioritas untuk pembukaan travel corridor Indonesia dengan negara lain.
Selain dengan UAE, Korea Selatan, dan China, Indonesia juga mengusulkan adanya travel corridor untuk perjalanan bisnis penting dengan negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa di Asia Tenggara (ASEAN).
Usulan itu disampaikan Presiden Joko Widodo pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-36 yang diadakan secara virtual pada 26 Juni 2020.
Terkini Lainnya
- Wisata ke Taman Bukit Baru Pangkalpinang, Bisa Ajak Anak Mengenal Pohon
- Emirates Larang Pager dan Walkie-Talkie Selama Penerbangan, Kenapa?
- 7 Tips Memaksimalkan Hari Terakhir Liburan, Pilih Aktivitas Santai
- Itinerary Wisata Seharian di Jakarta Barat, Banyak Tempat Bersejarah
- Dirjen Imigrasi Belum Berencana Buka Immigration Lounge di Bali
- Kemenparekraf Dorong Dana Kreator Konten, Apa Itu?
- Museum Nintendo Pertama Resmi Dibuka di Jepang, Ada Koleksi Langka
- Sejumlah Destinasi Wisata di Amerika Serikat Ditutup akibat Badai Helene
- Bali Masuk Daftar Pulau Terbaik di Asia 2024 Versi Condé Nast Traveler
- Pemegang Izin Tinggal Singapura Bisa Bebas Visa ke Batam dan Bintan
- LRT Bali Diharapkan Bisa Atasi Kemacetan di Pulau Dewata
- 3 Immigration Lounge di Jakarta, Bisa Urus Paspor di PIM 3
- Immigration Lounge Buka di Mal Taman Anggrek, Layani 100 E-Paspor Tiap Hari
- 5 Hotel Murah di Bogor Dekat Stasiun, Mulai Rp 92.000 Per Malam
- Patung Yesus Akan Dibuat di Labuan Bajo, Jadi Identitas Wisata Religi dan Kearifan Lokal
- Thailand, Negara yang Aman Dikunjungi Wisatawan Saat Pandemi Covid-19
- 5 Tips Berkunjung ke Embung Manajar di Selo, Boyolali
- Embung Manajar di Boyolali yang Instagramable Berlatar Gunung Merapi
- Ini Cara Islandia Yakinkan Turis untuk Liburan ke Sana
- Pemesanan Perjalanan Kapal Pesiar untuk 2021 Alami Lonjakan