Pemkab Bondowoso Siapkan Penetapan Wisata Pendakian Gunung Piramid
- Pendakian Gunung Piramid di Bondowoso, Jawa Timur hingga kini belum resmi menjadi daya tarik wisata. Namun, banyak orang bebas melakukan pendakian.
Bebasnya orang untuk mendaki gunung berketinggian 1.521 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu dikarenakan masih belum adanya pengelolaan wisata resmi, baik dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso maupun Perhutani.
Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata Dinas Pariwisata dan Olahraga (Disparpora) Bondowoso Arif Setyo Raharjo pun mengatakan bahwa pihaknya sudah bergerak untuk menyiapkan penetapan wisata pendakian Gunung Piramid.
Pernyataan itu ia sampaikan untuk menanggapi suara dari para pegiat alam dan pemandu lokal Gunung Piramid yang menginginkan penetapan wisata pendakian secara resmi.
Baca juga: Syarat Gunung Piramid Jadi Daya Tarik Wisata Minat Khusus
"Kami sudah bergerak. Sedang kami siapkan semuanya, mulai dari regulasi, standar operasional prosedurnya. Yang pasti, tata kelolanya kami perbaiki, kami atur terlebih dahulu," kata Arif saat dihubungi , Senin (7/9/2020).
Selain itu, ia menerangkan bahwa pihaknya sudah mengadakan pertemuan dengan para pemandu lokal, asosiasi pemanjat tebing, asosiasi pendaki gunung, dan komunitas sekitar dua minggu yang lalu.
Ada beberapa poin yang menjadi hasil keputusan rapat tersebut, di antaranya:
1. Gunung Piramid bagian dari kewenangan Perhutani
Menurut Airf, keputusan rapat menghasilkan bahwa Gunung Piramid merupakan bagian dari kewenangan Perhutani Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Bondowoso.
Melihat kejadian atau insiden pendaki meninggal awal Agustus lalu, ujar dia, merupakan keputusan Perhutani untuk menutup aktivitas pendakian.
Baca juga: Pendakian Gunung Piramid Tak Kunjung Legal, Ini Dampak bagi Pekerja Pariwisata
"Kenapa ditutup? Satu, kami menunggu langkah yang akan dilakukan segera ini. Kami tengah koordinasi titik-titik mana yang akan menjadi area kerja sama dengan Perhutani dan Pemkab sebagai destinasi wisata minat khusus, dalam hal ini pendakian gunung," kata Arif.
2. Tak hanya Gunung Piramid yang diproyeksikan sebagai wisata minat khusus
Gunung Piramid memang tengah diproyeksikan sebagai tempat wisata minat khusus. Namun, tidak hanya Gunung Piramid saja yang tengah difokuskan.
Ada banyak gunung lain yang juga sama fokusnya untuk wisata minat khusus, kata dia.
"Contoh Gunung Raung dan juga beberapa area lain yang kami rencanakan kita proyeksikan sebagai wisata minat khusus," ujarnya.
Terkini Lainnya
- Fasilitas Face Recognition Ada di 19 Stasiun Kereta, Ini Cara Daftarnya
- Pembahasan RUU Kepariwisataan Ditunda, Menparekraf: Tidak Ada yang Tidak Diajak Bicara
- Turis Indonesia Peringkat ke-12 Paling Banyak ke Jepang Tahun 2024
- Pemerintah Bentuk Satgas untuk Pantau Tarif Akomodasi Jelang MotoGP Indonesia 2024
- Pendakian Tektok Marak di Media Sosial, Apa Tidak Berbahaya?
- Roma Akan Batasi Jumlah Turis di Air Mancur Trevi yang Ikonis
- Jepang Belum Batasi Turis Asing, Imbas Monkeypox
- Sadranan Park, Wisata Baru untuk Keluarga di Gunungkidul
- Wahana Seru yang Ada di Sadranan Park, Bisa Naik Monorel
- Simak Rute Menuju ke Sadranan Park Gunungkidul
- Hotel Berbintang di Mandalika Penuh Jelang MotoGP 2024, Wisatawan Diarahkan Pesan di Mataram dan Senggigi
- Fasilitas Lengkap Berwisata di Sadranan Park Gunungkidul, Apa Saja?
- Harga Hotel di Mandalika Mahal Jelang MotoGP 2024, Sandiaga Ingatkan Ada Tarif Batas Atas
- Harga Tiket Masuk Sadranan Park 2024
- Jelang MotoGP Mandalika 2024, Pelita Air Akan Buka Rute Jakarta-Lombok mulai 19 September 2024
- 5 Tempat Wisata Instagramable di Surabaya, Banyak Spot Selfie Lucu
- Jembatan Gantung Terpanjang di Asia Tenggara Ada di Sukabumi, Apa yang Menarik?
- 5 Tips Buang Air Saat Naik Gunung, Jangan di Botol Plastik
- Apa Itu Tulou? Bangunan Bulat Khas China yang Jadi Rumah Mulan
- Resor di Meksiko Tawarkan Liburan Gratis Selama 20 Tahun, Ini Syaratnya