Jakarta PSBB Total, Industri Hotel Kembali Terancam
- Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total yang kembali diberlakukan di Jakarta, hari ini Senin (14/9/2020) menuai beragam pendapat di sisi industri, termasuk sektor perhotelan.
Meski boleh beroperasi selama PSBB, perhotelan tetap mengalami dampak yang besar sama seperti pada saat PSBB jilid pertama ketika awal pandemi.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jakarta, Krisnadi saat dihubungi , Senin (14/9/2020).
"Jadi sudah pasti hancur lagi kondisinya. Karena praktis hanya mengharapkan mereka saja yang masih 'terdampar' di Jakarta yang mau tinggal di hotel," kata Krisnadi.
Baca juga: PSBB Ketat Jakarta, Tamu Tak Boleh Berenang hingga Pesta di Hotel
Menurutnya, kondisi PSBB jilid kedua akan sama persis seperti kondisi pada saat PSBB jilid pertama di rentang bulan Maret hingga Juni 2020.
Ada beberapa alasan yang ia katakan seperti misalnya, orang kini tidak bisa makan di restoran hotel di mana segala fasilitas untuk melayani hal tersebut sudah dipangkas.
"Ya, kita kembali pada waktu awal Maret sampai bulan Juni itu lah kondisinya sekarang," tambah dia.
Tak hanya sisi hotel dan hotel restoran saja, untuk restoran yang berada di luar hotel pun kondisinya juga serupa, kata dia.
Baca juga: Protokol Kesehatan Menginap di Hotel Saat PSBB Jakarta, seperti Apa?
Para pengusaha restoran kini tengah berjuang untuk tetap bertahan meski tidak bisa melayani makan di tempat.
Semua restoran di Jakarta kini telah kembali melayani pelanggan dengan cara take away dan pemesanan online.
"Ya mereka banyak yang kini jualan lewat medsos, via WhatsApp Group. Ya kondisinya juga hancur," ungkapnya.
Saat masa PSBB transisi, belum semua hotel buka, tapi ada peningkatan okupansi
Selain karena restoran hotel yang tidak dibuka, alasan lain yang membuat sektor perhotelan tetap terdampak meski boleh beroperasi di PSBB adalah karena nyatanya belum semua hotel sudah beroperasi.
Krisnadi menjelaskan, selama masa PSBB transisi pun di Jakarta belum semua hotel dibuka kembali. Banyak hotel yang masih tutup akibat pandemi Covid-19 yang berlangsung enam bulan belakangan.
"Masih ada yang tutup. Ya sejak bulan Juli meskipun masa transisi, belum semuanya buka kembali," papar dia.
Baca juga: PHRI: PSBB Total Akan Berdampak Lebih Parah bagi Hotel dan Restoran
Terkini Lainnya
- Fasilitas Face Recognition Ada di 19 Stasiun Kereta, Ini Cara Daftarnya
- Pembahasan RUU Kepariwisataan Ditunda, Menparekraf: Tidak Ada yang Tidak Diajak Bicara
- Turis Indonesia Peringkat ke-12 Paling Banyak ke Jepang Tahun 2024
- Pemerintah Bentuk Satgas untuk Pantau Tarif Akomodasi Jelang MotoGP Indonesia 2024
- Pendakian Tektok Marak di Media Sosial, Apa Tidak Berbahaya?
- Roma Akan Batasi Jumlah Turis di Air Mancur Trevi yang Ikonis
- Jepang Belum Batasi Turis Asing, Imbas Monkeypox
- Sadranan Park, Wisata Baru untuk Keluarga di Gunungkidul
- Wahana Seru yang Ada di Sadranan Park, Bisa Naik Monorel
- Simak Rute Menuju ke Sadranan Park Gunungkidul
- Hotel Berbintang di Mandalika Penuh Jelang MotoGP 2024, Wisatawan Diarahkan Pesan di Mataram dan Senggigi
- Fasilitas Lengkap Berwisata di Sadranan Park Gunungkidul, Apa Saja?
- Harga Hotel di Mandalika Mahal Jelang MotoGP 2024, Sandiaga Ingatkan Ada Tarif Batas Atas
- Harga Tiket Masuk Sadranan Park 2024
- Jelang MotoGP Mandalika 2024, Pelita Air Akan Buka Rute Jakarta-Lombok mulai 19 September 2024
- Update: 5 Tempat Wisata di Jakarta yang Tutup Selama PSBB
- PSBB Jakarta, Pendiri M Bloc Ajak Komunitas Kreatif Berperan Aktif Lawan Covid-19
- Sudah Dibuka Gubernur NTT, Masyarakat Tutup Obyek Wisata Wae Rebo
- Tempat Wisata Ancol Ditutup, Bagaimana dengan Hotel dan Restoran di Sana?
- M Bloc Tutup Kunjungan Umum saat PSBB Jakarta, Tenant Tetap Buka