Sumatera Barat Targetkan 8,1 Juta Kunjungan Wisnus di Akhir 2020
– Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Novrial menargetkan kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) bisa mencapai 8,1 juta orang di akhir 2020.
Jumlah itu sama dengan jumlah kunjungan wisnus tahun 2019 silam. Pasalnya pandemi Covid-19 sangat memengaruhi berbagai sektor, terutama pariwisata, sehingga sangat sulit untuk bahkan menyamai target tahun sebelumnya.
“Kita menargetkan sampai akhir tahun itu sama dengan tahun lalu saja, tidak ada peningkatan,” saat Novrial ketika dihubungi , Sabtu (21/11/2020).
Baca juga: Wisata Bukittinggi, Contek Itinerary 1 Hari Jelajah Ngarai Sianok
Berdasarkan data Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar yang diterima , hingga Juni 2020, jumlah kunjungan wisnus ke sana baru mencapai 3.953.166 kunjungan.
Melihat jumlah tersebut, Novrial mengaku masih optimis bisa menyamai capaian tahun lalu di akhir tahun nanti.
“Kemarin sempat tertolong sama MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran). Kalau dari pesertanya hampir 2.000. Kalau penonton dan pengikutnya bisa sampai 3000-4000 orang,” ujar dia.
Jumat (20/11/2020), Sumbar menjadi tuan rumah pelaksanaan MTQ Nasional ke-28 yang berhasil mendatangkan cukup banyak kunjungan.
Selain saat momen MTQ itu, ada juga penambahan jumlah kunjungan wisnus yang berasal dari momen libur panjang akhir Oktober 2020. Novrial mengatakan jumlah kunjungan cukup banyak.
“Kita memang belum minta data bulanan selama Covid-19, nanti saja di akhir tahun. Untuk menjaga motivasi karena bagaimana pun dari sisi jumlah, pasti kunjungan drop tahun 2020 ini,” kata Novrial saat ditanya seputar data lengkap jumlah kunjungan wisnus libur panjang akhir Oktober 2020.
Wisnus yang paling banyak datang saat libur panjang kemarin menurut Novrial adalah dari Riau dan Jakarta.
Baca juga: Libur Panjang, Sumbar akan Swab Test Petugas Hotel dan Restoran
Selain dari dua daerah tersebut, kebanyakan wisnus yang berkunjung rata-rata dari daerah-daerah tetangga Sumatera Barat, seperti Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Utara bagian selatan.
Sekarang ini Dispar juga sedang berusaha untuk melakukan misi penjualan ke daerah-daerah tersebut. Pasalnya, kata Novrial, ia melihat wisata yang paling aman sejauh ini adalah wisatawan keluarga yang berasal dari wilayah tetangga.
Di luar dari itu, masih ada juga wisatawan nusantara yang berasal dari daerah-daerah selain tetangga. Terutama dari daerah yang memiliki single flight menuju Sumbar.
“Penerbangan single flight kita sekarang sudah jalan semua. Di atas 50 persen isi pesawatnya tapi memang enggak penuh. Sudah ada mobilitas orang,” sambung Novrial.
Ada sembilang single flight menuju Sumbar, yakni dari Medan, Jambi, Batam, Palembang, Bengkulu, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya.
Terkini Lainnya
- Jelajahi Little Ranch Semarang dengan "E-bike" Ramah Lingkungan
- Rute Perjalanan ke Little Ranch Semarang
- Aktivitas Olahraga di Little Ranch, Dari Berkuda hingga Archery
- Rahasia 3 Huruf di Tiket Pesawat, Mengapa Setiap Bandara Punya Kode Unik?
- Menko Airlangga Tegaskan Satgas Penurunan Harga Tiket Pesawat Tetap Berlanjut
- Harga Tiket Little Ranch Semarang dan Wahana Seru untuk Anak
- Destinasi Menarik di Umbul Sidomukti untuk Wisata Edukasi dan Alam
- Wisata Edukasi "Outing Class" di Little Ranch untuk Siswa TK dan SD
- Menteri Pariwisata Baru Enggan Komentar soal Tarif Drone Rp 2 Juta
- Tarif Terbangkan Drone di Taman Nasional Rp 2 Juta, Ini Alasannya
- Paket Wisata Desa Asinan, Membuat Perahu hingga Menggoreng Kerupuk di Pinggir Rawa Pening
- Kereta Bandara Adi Soemarmo Resmi Beroperasi di Madiun, Tarif Masih Promo
- Waktu Terbaik ke Banyu Anyep Cafe di Jatiyoso, Karanganyar
- Beautifikasi Bandara Soekarno-Hatta, Menuju Target Bandara Terbaik
- Tarif Olahraga Memancing di TN Komodo Naik Jadi Rp 5 Juta dari Rp 25.000
- 5 Tips Liburan ke Swiss, Tak Perlu Bawa Banyak Baju Tebal
- Sedang Belajar Berkuda, Kenali Kondisi Kuda dari Posisi Telinganya
- Kapan Musim Terbaik untuk Liburan ke Swiss?
- 5 Tempat Wisata di Vaud, Swiss, Ada Danau Terbesar di Eropa
- Kisah di Balik Landmark Kota Jenewa di Swiss, Awalnya Kesalahan Teknis