3 Langkah Pemkot Malang Pulihkan Pariwisata Akibat Pandemi
MALANG, - Kondisi pariwisata di Kota Malang masih terpuruk. Meski begitu, pemerintah setempat sudah menyiapkan langkah untuk memulihkan sektor pariwisata.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni mengatakan, langkah pertama memulihkan sektor wisata akibat pandemi Covid-19 adalah dengan memulihkan tempat wisata.
Langkah kedua, hotel dan restoran diminta tetap disipin menerapkan protokol kesehatan melalui CHSE atau cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment sustainability (kelestarian lingkungan).
Baca juga: Nginap di Salah Satu Resor Kabupaten Malang Ini, Bisa Jajal Mainan Tradisional
Langkah ketiga, pihaknya sudah mempersiapkan agenda event yang diharapkan mampu mendatangkan wisatawan ke Kota Malang. Agenda itu akan dilaksanakan jika memungkinkan dan tidak memicu penambahan kasus Covid-19.
"Untuk pemulihan ekonomi di sektor pariwisata, kami memang melakukan recovery bagi destinasi, untuk hotel restoran CHSE tetap dan untuk event itu kami utamakan di Bulan April. Itu pun kalau tidak PPKM lagi," kata dia, Minggu (14/2/2021).
Berbagai event yang disiapkannya berbasis pada Kampung Tematik yang ada di Kota Malang. Akan ada 40 agenda event berbasis Kampung Tematik yang direncanakan dilaksanakan pada April hingga Desember 2021.
"Event yang diadakan oleh Kampung Tematik itu yang kami tonjolkan. April hingga Desember kami sudah rencanakan ada 40 event Kampung Tematik. Di situ sudah dilaksanakan di masing-masing kampung. Jadi kami ingin mengangkat local wisdom," ujar Ida.
Pihaknya sudah menyiapkan anggaran sekitar Rp 1,8 miliar dari APBD Kota Malang untuk pemulihan sektor pariwisata.
Baca juga: NK Cafe Malang, Wedding Outdoor dengan Pemandangan Sawah dan Gunung
Diketahui, Kota Malang menyimpan berbagai Kampung Tematik yang memicu kedatangan wisatawan. Seperti Kampung Warna-Warni di Jodipan, Kampung Tempe Sanan dan Kampung Keramik di Dinoyo.
Pemkot Malang juga sedang menyiapkan Kampung Heritage di Kawasan Kayutangan yang menyimpan berbagai bangunan kuno peninggalan era Kolonial Belanda.
Terkini Lainnya
- Kebumen Jadi Tuan Rumah Geofest ke-6 Tahun 2025, Targetkan 300 Peserta
- 5 Tips ke Wisata Hiu Paus Botubarani Gorontalo, Datang pada Waktu yang Tepat
- Mengulik Patung Hermes di Museum Fatahillah, Dulunya Sempat di Harmoni
- Pengalaman Ikut Pottery Class di Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta
- Cerita Cosplayer di Jak-Japan Matsuri 2024, Modal Rp 1,5 Juta
- Akses Mudah ke Ecopark Curugtilu, Lengkap dengan Tips Perjalanan
- 5 Alternatif Wisata di Bogor Selain Puncak, Hindari Terjebak Macet
- Harga Tiket Masuk dan Wahana di Ecopark Curugtilu
- Long Weekend Maulid Nabi 2024, Tempat Wisata di Kota Batu Ramai Pengunjung
- 10 Aktivitas Seru yang Bisa Kamu Lakukan di Ecopark Curugtilu
- Libur Panjang Maulid Nabi 2024, Penumpang di Stasiun Malang Naik 37 Persen
- Menginap di Ecopark Curugtilu, Ada Rumah Hobbit
- Kota Edinburgh Kenakan Pajak Turis untuk Bangun Infrastruktur
- Ecopark Curugtilu Ciwidey, Liburan Keluarga Seru di Tengah Kebun Teh
- Mulai 2025, Turis AS yang Masuk ke Eropa Bayar Rp 120.000
- Aturan Karantina Baru, Pelancong ke Inggris Biayai Karantina Mandiri Rp 33 Juta
- Ini 3 Catatan Menparekraf Selama Berkantor di Bali
- Air Terjun Api di Taman Nasional Yosemite AS Muncul Bulan Februari
- Phuket Berencana Sambut Turis yang Sudah Divaksin Oktober 2021
- Rayakan Valentine Bareng Pasangan di 10 Wisata Romantis di Bandung