5 Tujuan Dark Tourism di Asia, Ada Indonesia
- Dark Tourism dikenal juga dengan pariwisata hitam atau pariwisata kesedihan telah didefinisikan sebagai pariwisata yang melibatkan perjalanan ke tempat-tempat yang secara historis terkait kematian dan tragedi.
Dark Tourism akan membawa kamu ke tempat yang dianggap tabu dan memberikan perasaan surealis, adrenalin, serta pemahaman yang lebih tentang dunia dan masa lalu dari suatu tempat.
Tempat seperti ini sebenarnya sudah ada sejak lama, tetapi tidak banyak dibicarakan orang. Di bawah ini adalah beberapa tujuan wisata gelap paling populer dari seluruh Asia Tenggara dilansir dari CNN:
1. Hanoi Hilton, Vietnam
Hanoi Hilton atau Penjara Hoa Lo terletak di 1 Hoa Lo St., desa Phu Khanh, Hoan Kiem, Hanoi, Vietnam. Museum ini dulunya merupakan penjara dan dibangun oleh Perancis pada 1896 untuk menampung kaum revolusioner Vietnam.
Lalu kemudian menjadi penjara bagi komunis untuk menahan pilot pesawat tempur AS yang ditembaki oleh Vietnam Utara.
Baca juga: Museum Tsunami Aceh Buka Lagi, Dibatasi 100 Orang
Pencahayaan ruang bawah tanah yang redup dengan beberapa patung tahanan yang diikat dan dikombinasikan dengan lukisan ekspresionistik narapidana di dinding halaman membuat tempat ini sangat menyeramkan.
2. Museum Pengobatan Forensik di Bangkok, Thailand
Setiap siswa yang berkunjung ke Museum Kedokteran Forensik Songkran Niyomsane di Ibu Kota Thailand akan membungkuk dan berterima kasih kepada kerangka dalam kotak kaca yang mereka sebut sebagai "ajarn yai" (kepala sekolah).
Bagi mereka, ini adalah ruang kelas, bukan ruang bawah tanah yang menyimpan tengkorak manusia, senjata dan bukti pembunuhan dan juga foto autopsi yang dipajang di sini.
Tempat ini terletak di Songkran Niyomsane Forensic Medicine Museum, 2 Prannok, Siriraj, Bangkok Noi, Bangkok, Thailand.
3. The Killing Fields, Kamboja
The Killing Fields merupakan ladang pembunuhan di Choeung Ek yang berjarak sekitar 30 menit berkendara dari pusat kota Phnom Penh.
Di sana, terdapat sebatang pohon yang digantungkan beberapa tanda dan menjadi lokasi para algojo membunuh anak-anak dan bayi untuk menghemat peluru pada masa rezim Khmer Merah.
Baca juga: Bagaimana Kondisi Pariwisata di Kamboja Saat Pandemi Covid-19?
Ketika pemerintah setempat merenovasi tempat ini pada 2011, serangkaian kuburan massal, tempat Khmer Merah mengeksekusi dan menguburkan para narapidana Tuol Sleng dibongkar.
Terkini Lainnya
- Kemenpar Mau Berantas Pungli di Tempat Wisata agar Wisatawan Nyaman
- 5 Wisata Ramah Anak Saat Libur Natal dan Tahun Baru di Jakarta
- Tips Liburan di Puncak Saat Libur Natal dan Tahun Baru
- Bupati Semarang Gratiskan Anggota Korpri di Wisata yang Dikelola Pemkab
- Museum Sangiran, Menguak Sejarah Perkembangan Peradaban Manusia
- 5 Ide Aktivitas Libur Natal dan Tahun Baru di Jakarta
- 4 Aktivitas di Pertunjukan Stuntman Show di TMII, Bisa Kulineran
- 6 Rekomendasi Tempat Wisata di Jakarta untuk Libur Sekolah, Bermain Sambil Belajar
- 6 Destinasi Wisata Mirip di Film Moana, Ada yang Versi Live Action
- 7 Taman untuk Piknik di Jakarta, Ada Area Bermain Anak dan Gratis
- Pajak Daerah Kota Batu Sektor Hotel, Restoran, dan Kafe Desember 2024 Diprediksi Capai Rp 25 Miliar
- 5 Tips Menonton Stuntman Show di TMII, Jangan Datang Terlambat
- Libur Akhir Tahun di TMII, Ada Indonesia International Stuntman Show
- 5 Wisata Waterpark di Batu, Rekomendasi Libur Nataru 2024
- Indonesia International Stuntman Show TMII: Lokasi, Jam Buka, dan Harga
- Rute dan Harga Kemah di Watu Tapak Camp Hill Jogja
- 5 Wisata Hutan Mangrove di Indonesia, Mana yang Favorit?
- Tips Naik Motor Trail Keliling Borobudur
- Pacu Adrenalin dengan Naik Motor Trail Jelajah Borobudur, Ini Harganya
- 4 Paket Wisata di Watu Tapak Camp Hill Jogja, Ada Jeep Tour