Sejauh Mana Pengembangan Desa Wisata di Indonesia?
– Desa wisata merupakan program unggulan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Mengutip , Sabtu (27/3/2021), RP JMN 2020-2024 Kemenparekraf menargetkan sebanyak 244 desa wisata tersertifikasi menjadi desa wisata mandiri hingga 2024.
Dari 244 desa wisata,150 di antaranya berada di lima destinasi super prioritas dan akan diperluas. Lantas, sejauh mana pengembangan desa wisata sudah berjalan?
Baca juga: Rencana NTB Kembangkan 99 Desa Wisata Secara Bertahap
“Persiapan dan pendampingan terhadap desa wisata terus dilakukan guna mencapai target 244 desa wisata maju-mandiri dan tersertifikasi desa wisata berkelanjutan pada 2024,” kata Menparekraf Sandiaga Uno kepada , Selasa (30/3/2021).
Melihat persiapan dan pendampingan yang saat ini tengah dilakukan, dia memaparkan bahwa banyak pihak termasuk DPR meminta jumlah target desa wisata ditingkatkan.
Revitalisasi toilet di desa wisata
Sandiaga mengatakan bahwa beberapa waktu lalu pihaknya telah meluncurkan pilot program revitalisasi toilet di beberapa desa wisata. Nantinya, program akan terus didorong dan diperluas.
Dalam revitalisasi tersebut, berdasarkan pemberitaan , Kamis (15/1/2021), Sandiaga menggandeng Asosiasi Toilet Indonesia (ATI) untuk bekerja sama dalam memberi kenyamanan kepada wisatawan.
“Menurut saya, senyata-nyatanya kalau kita mau revolusi sektor wisata itu harus dimulai dari toilet karena ini adalah tempat yang tidak bisa kita wakilkan untuk datang,” ujar dia.
Baca juga: Luhut Sampai Turun Tangan, Ini Pentingnya Kualitas WC di Tempat Wisata
Untuk revitalisasi toilet, menurut , Minggu (14/3/2021), Kemenparekraf memiliki syarat khusus yang harus dipenuhi.
Di antaranya adalah toilet harus memiliki aliran udara atau ventilasi yang ada di bawah yakni sekitar 20 sentimeter dari lantai.
“Lalu nanti kalau itu toilet duduk, pada saat kita flush, SOP-nya adalah harus ditutup, sehingga tidak ada bakteri atau virus yang beterbangan dari toilet itu. Itu SOP baru di zaman Covid,” ungkap Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Hari Santosa Sungkari.
Gandeng lembaga pendidikan tinggi
Dalam upaya mengembangkan desa wisata, Sandiaga menjelaskan, pihaknya juga akan bekerja sama dengan lembaga pendidikan tinggi dan lembaga penelitian lain di Indonesia.
“Kajian dampak pengembangan desa wisata ini rencananya akan dilaksanakan pada 2021 bekerja sama dengan Universitas Indonesia dan lembaga penelitian lainnya,” ujarnya.
Beberapa prakomponen yang akan dikaji adalah mulai dari proses design thinking menjadi konsep pemetaan lokasi dan potensi. Kerja sama juga akan membahas soal penggalian, pelatihan, pendampingan, dan konstruksi sosial.
Baca juga: Desa Wisata, Tempat yang Tepat untuk Belajar Kearifan Lokal
“Ketiga, situs media sosial konten manual dan SOP. Keempat, infrastruktur fisik dan homestay. Kelima, wahana komunitas, laboratorium peralatan, dan tim untuk litban. Karenanya diperlukan kolaborasi dan inovasi antara kementerian dan lembaga terkait, masyarakat lokal, serta pemerintah daerah,” kata Sandiaga.
Dia melanjutkan, pihaknya harus bekerja sama dengan banyak pihak dan saat ini membuka pintu untuk kerja sama dengan pihak lain termasuk komunitas yang bisa berkontribusi bagi desa wisata.
Terkini Lainnya
- Aktivitas di Menoreh View Kulon Progo, Kulineran hingga Gowes Tengah Sawah
- 6 Benda Cagar Budaya Dipulangkan ke Indonesia, Ada Arca Perunggu
- Tiket Kereta Pasar Senen-Purwosari Nataru 2024 Masih Bisa Dibeli
- Tiket Kereta Pasar Senen-Surabaya Pasar Turi Nataru 2024 Masih Tersedia
- Jejak Zaman Purba di Geopark Galunggung, Wisata Baru di Tasikmalaya
- Desa Santa Claus di Finlandia Hadapi Masalah Overtourism
- Batik Shibori, Ide Oleh-oleh Khas Surabaya di Kampung Wisata Ketandan
- Bebas Ribet Urus Visa Traveling ke Luar Negeri dengan GoVisa
- Depok Punya Paspor, Berisi Rute Wisata dan Bisa Distempel
- Wujudkan Golo Mori Labuan Bajo yang Ramah Lingkungan, Sampah Jadi Fokus Utama
- Sistem Subak, Warisan Budaya Dunia yang Jadi Daya Tarik Wisata Desa Jatiluwih
- 15 Wisata Alam di Malang untuk Liburan Nataru yang Berkesan
- 15 Wisata Keluarga di Malang Saat Nataru, Seru dan Edukatif
- Rute Menuju ke Bukit AsLan Bandar Lampung
- Harga Tiket dan Paket di Bukit AsLan
- Pendakian Gunung Semeru Buka Lagi 1 April 2021, Kuota Terbatas
- Dua Bandara AP II Siap Layani Tes GeNose 1 April 2021, Ini Prosedurnya
- Kabar Baik, Pelaku Pariwisata Akan Dapat Stimulus Lagi
- Persiapan Indonesia Terima Turis Asing Juli 2021, Zona Hijau hingga Travel Corridor
- Long Term Visa, Harapan untuk Tingkatkan Pengeluaran Turis Asing