pesonadieng.com

Masjid Istiqlal akan Dikembangkan Sebagai Wisata Halal

Masjid Istiqlal Jakarta Pusat
Lihat Foto

– Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI) untuk mengembangkan wisata halal di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.

Selain sebagai tempat ibadah, masjid yang dibangun dari tahun 1961 itu dinilai berpotensi sebagai destinasi wisata religi yang menarik bagi wisatawan lokal dan mancanegara.

Baca juga: Tantangan Menghidupkan Kembali Wisata Halal di Indonesia

Pada hari Rabu (5/5/2021), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan Imam Besar Masjid Istiqlal K H Nasaruddin Umar menandatangani nota kesepahaman (MoU) di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat.

“Masjid Istiqlal sudah menjadi ikon Indonesia. Sebab, banyak turis sebelum pandemi berkunjung ke Indonesia untuk melihat indahnya Masjid Istiqlal. Sudah banyak juga kepala negara yang berkunjung ke Masjid Istiqlal,” kata Sandiaga menurut rilis yang diterima , Rabu.

Ia menginginkan empat pilar Kemenparekraf dapat diwujudkan melalui kerja sama tersebut, yaitu destinasi, kelembagaan dan industri, pemasaran, dan ekonomi kreatif.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (kiri) dan Imam Besar Masjid Istiqlal K.H. Nasaruddin Umar (kanan) setelah menandatangani nota kesepahaman pengembangan wisata halal di Masjid Istiqlal pada Rabu, 5 Mei, 2021 di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat.Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (kiri) dan Imam Besar Masjid Istiqlal K.H. Nasaruddin Umar (kanan) setelah menandatangani nota kesepahaman pengembangan wisata halal di Masjid Istiqlal pada Rabu, 5 Mei, 2021 di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat.

Adapun, beragam kegiatan yang dapat dilakukan pengunjung adalah wisata kuliner dan wisata belanja produk lokal halal di pelataran masjid.

Sementara itu, Nasaruddin Umar menyatakan kesiapannya untuk membuat program guna mendukung sektor parekraf Indonesia.

“Kita juga nantinya akan mengadakan festival seperti festival musik spiritual. Misalnya grup-grup salawatan dari Turki. Dan tidak hanya Islam, tapi juga menampilkan grup spiritual dari negara-negara lain,” ujar dia.

Baca juga: Sejarah Masjid Istiqlal, Masjid Terbesar di Asia Tenggara

Mengutip , masjid yang dikenal sebagai masjid terbesar se-Asia Tenggara tersebut menempati lahan seluas 9,5 hektar yang dulunya termasuk kawasan Taman Wilhelmina.

Proses pembangunan masjid ini memakan waktu sekitar 17 tahun dan selesai pada tahun 1978.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat