Wisata Batu Belimbing di Bangka Selatan, Granit Berusia Jutaan Tahun
BANGKA SELATAN, - Batu Belimbing, bebatuan granit yang relifnya mirip buah belimbing itu banyak terdapat di Kepulauan Bangka Belitung. Salah satunya bisa ditemukan di Toboali, Bangka Selatan.
Pemerintah Kabupaten setempat menjadikan gugusan batu belimbing sebagai tempat wisata ikonik yang layak dikunjungi.
Berada persis di pinggir jalan, bebatuan langka ini terpaut sekitar 2 kilometer (km) dari pusat Kecamatan Toboali atau sekitar 80 km dari Bandara Depati Amir, Pangkalpinang.
Secara administratif wisata Batu Belimbing ini berada di Desa Tanjung Ketapang dengan topografi perbukitan yang menghadap Laut Jawa.
Area wisata batu belimbing ini telah dilengkapi podium untuk pementasan, mushalla dan sejumlah gazebo sebagai tempat beristirahat.
Selain itu, ada taman dan replika sepeda yang ditempeli kosakata "Toboali", cocok untuk foto instastory kamu.
Menuju wisata Batu Belimbing Toboali
Namun, perlu dicatat, menemukan geowisata batu belimbing Toboali bukanlah perkara mudah.
Pengunjung harus melintasi jalan yang tidak terlalu lebar, membelah permukiman penduduk. Ada banyak persimpangan, belokan dan tanjakan.
Agar tidak tersesat, mata harus jeli melihat plang penunjuk arah yang kadang tidak terlihat dengan mudah dari dalam kendaraan. Alhasil, bertanya pada penduduk setempat bisa menjadi pilihan yang tepat dan efisien.
Baca juga: Babel Tambah Wisata Bawah Laut Buatan di Perairan Pulau Bangka
"Dulunya pernah touring ke sini. Cuma kali ini lupa jalannya lewat mana," ujar salah seorang pengunjung sekaligus driver minibus yang ditumpangi bernama Aswandi, Rabu (23/6/2021).
Akhirnya setelah dua kali "offside" rombongan pun tiba di batu belimbing. Bagi Aswandi, keberadaan batu belimbing tidak hanya sekadar memanjakan mata dan tempat melepas lelah.
Batu Belimbing menjadi pengingat besarnya kuasa sang Maha Pencipta. Batu-batu tersebut diyakini tidak hadir begitu saja, tapi telah melewati proses alam yang begitu panjang.
"Situs ini harus terus dipertahankan seperti batu-batu ini yang berdiri kokoh hingga saat ini," ujar Aswandi.
Suasana di Batu Belimbing Toboali
Rintik hujan membasahi kawasan batu belimbing saat menikmati pemandangan alam purba tersebut. Raungan mesin pemotong rumput ikut menyelip menghinggapi suasana.
Petugas yang mengoperasikan mesin tersebut tampak ingin bergegas karena hari makin beranjak sore. Namun usahanya itu seperti bertepuk sebelah tangan.
Terkini Lainnya
- Aktivitas di Menoreh View Kulon Progo, Kulineran hingga Gowes Tengah Sawah
- 6 Benda Cagar Budaya Dipulangkan ke Indonesia, Ada Arca Perunggu
- Tiket Kereta Pasar Senen-Purwosari Nataru 2024 Masih Bisa Dibeli
- Tiket Kereta Pasar Senen-Surabaya Pasar Turi Nataru 2024 Masih Tersedia
- Jejak Zaman Purba di Geopark Galunggung, Wisata Baru di Tasikmalaya
- Desa Santa Claus di Finlandia Hadapi Masalah Overtourism
- Batik Shibori, Ide Oleh-oleh Khas Surabaya di Kampung Wisata Ketandan
- Bebas Ribet Urus Visa Traveling ke Luar Negeri dengan GoVisa
- Depok Punya Paspor, Berisi Rute Wisata dan Bisa Distempel
- Wujudkan Golo Mori Labuan Bajo yang Ramah Lingkungan, Sampah Jadi Fokus Utama
- Sistem Subak, Warisan Budaya Dunia yang Jadi Daya Tarik Wisata Desa Jatiluwih
- 15 Wisata Alam di Malang untuk Liburan Nataru yang Berkesan
- 15 Wisata Keluarga di Malang Saat Nataru, Seru dan Edukatif
- Rute Menuju ke Bukit AsLan Bandar Lampung
- Harga Tiket dan Paket di Bukit AsLan
- Austria Sambut Wisatawan dari Singapura dan Thailand 24 Juni 2021
- Sebelum Buka Kembali, Pelaku Wisata di Bantul akan Divaksin
- 11 Wisata Cagar Budaya Yogyakarta Tutup Sementara, Termasuk Prambanan
- Garuda Dilarang Terbang Sementara ke Hongkong, Ini Kata Dirut Garuda
- Penutupan Museum dan Destinasi Budaya Jakarta Diperpanjang Hingga 5 juli