4 Tempat Wisata Herbal di Tawangmangu, Ada Rumah Atsiri
- Tawangmangu, Jawa Tengah, menjadi salah satu kawasan di Indonesia yang dikembangkan sebagai tujuan wellness tourism (wisata kebugaran) dan herbal tourism (wisata herbal).
Wellness tourism dan herbal tourism merupakan konsep pariwisata yang bertujuan meningkatkan kesehatan, kebugaran fisik, serta memulihkan kondisi spiritual dan mental wisatawan.
Penetapan Tawangmangu sebagai daerah tujuan herbal tourism dilandaskan pada kehadiran Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) di kawasan tersebut.
Baca juga: Tawangmangu Jadi Destinasi Wisata Kesehatan di Indonesia
Selain itu, Tawangmangu juga memiliki tempat wisata yang menawarkan edukasi pada wisatawan terkait tanaman herbal dan obat.
Berikut ini adalah sejumlah tempat yang dapat mejadi tujuan herbal tourism di Tawangmangu:
Rumah Kaca Adaptasi dan Pelestarian Tanaman Obat
B2P2TOOT mendirikan dua Rumah Kaca Adaptasi dan Pelestarian Tanaman Obat di kawasan Tawangmangu. Dua fasilitas tersebut menyimpan koleksi tanaman obat, di antaranya sirih merah, daun jinten, kencur jumbo, tabat barito, dan sambang darah.
Dilansir dari situs resmi B2P2TOOT, masing-masing rumah kaca tersebut terletak di Desa Gondosuli dan Desa Kalisoro, Tawangmangu.
Rumah kaca yang berfungsi sebagai ruang pelestarian memiliki luas sekitar 102,12 meter persegi. Sedangkan ruang adaptasi memiliki luas 77,7 meter persegi.
Kedua rumah kaca tersebut terletak di ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan 1.200 mdpl.
Baca juga: Itinerary Seharian Wisata di Tawangmangu dan Kemuning, Bisa River Tubing
Rumah Riset Jamu Hortus Medicus
Rumah Riset Jamu Hortus Medicus terletak di Jalan Raya Lawu Km 11, Tawangmangu, Kalisoro, Karanganyar.
Klinik ini merupakan bentuk implementasi Peraturan Menteri Kesehatan mengenai Saintifikasi Jamu dalam Penellitian Berbasis Pelayanan Kesehatan. Berbeda dengan klinik pada umumnya, Klinik Saintifikasi Jamu ini menyediakan jamu sebagai pengganti obat.
Jamu yang disediakan dapat berupa kapsul atau rebusan, serta merupakan hasil racikan simplisia, serbuk, serta ekstra tanaman obat.
Baca juga: Meski Ada Penyekatan di Tawangmangu, Pemkab Karanganyar Tidak Batasi Domisili Wisatawan
Pengunjung tak perlu khawatir mengenai keamanan dari jamu yang disediakan, pasalnya tanaman obat tersebut telah diteliti keaman, mutu, dan khasiatnya.
Selain kunjungan pasien yang ingin berobat, klinik ini juga menerima permintaan dari dokter jejaring Saintifikasi Jamu.
Terkini Lainnya
- 7 Tips Praktis Mengurangi Stres Saat Liburan
- Fadli Zon Usulkan Ada "Omnibus Law" UU Kebudayaan
- 6 Tips Liburan Menyenangkan di Destinasi Wisata Alternatif
- 5 Tempat Wisata di Bandung saat Libur Natal dan Tahun Baru
- 5 Ide Liburan di Bogor saat Natal dan Tahun Baru
- Pergerakan Turis Domestik di Indonesia Capai 839 Juta hingga Oktober 2024
- Ada Pameran Wisata Golden Rama Extra 2024, Tawarkan Tur Destinasi Unik
- Reog Ponorogo Resmi Masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO
- Jadi Destinasi Wisata Favorit Global 2024, Indonesia Punya 10 Tempat Favorit Libur Akhir Tahun
- Beli Tiket Kereta Api Lokal Hanya Bisa Online mulai 1 Januari 2025
- Cocok untuk Libur Akhir Tahun, Pantai Kelingking Jadi Pantai Terbaik di Asia pada 2024
- Masuk Daftar Tempat Wisata Alam Terbaik di Dunia, Berikut 4 Rekomendasi Wisata di Lombok untuk Libur Akhir Tahun
- Libur Akhir Tahun di Borobudur, Ini Cara Beli Tiketnya
- Museum Nasional Indonesia Rayakan Hari Disabilitas Internasional dengan Kampanye Pekan Inklusivitas
- 5 Tempat Wisata untuk Libur Natal dan Tahun Baru di Bandung
- 14 Tempat Wisata Sleman yang Buka, Ada Tebing Breksi dan Studio Gamplong
- Wisata ke Rawa Pening, Bersih dari Encek Gondok dan Ada Pentas Tari
- Wisata Keraton Yogyakarta Sudah Buka, Ini Syarat Berkunjungnya
- Antigen 1x24 Jam Masih Jadi Syarat Naik Kereta Api Jarak Jauh, Kapal, dan Bus Antarkota
- Tes PCR untuk Naik Pesawat Boleh 3x24 Jam