Catat di Bucket List, Berikut 4 Desa Wisata di Indonesia yang Wajib Dikunjungi
– Embun pagi membasahi dedaunan. Kicauan burung pun saling bersahutan seakan menyambut mentari di ufuk timur.
Seiring waktu berlalu, semakin banyak warga mulai beraktivitas. Ada yang bergegas pergi ke ladang untuk bercocok tanam, ada yang bersiap mengayuh sepeda untuk menuju ke pasar, dan ada pula warga yang menyiapkan peralatan untuk membuat produk ekonomi kreatif (ekraf).
Begitulah kira-kira suasana desa di pagi hari. Pemandangan alam yang indah berpadu dengan budaya warga setempat menjadi sesuatu yang dirindukan untuk berlibur ke desa wisata.
Baca juga: Akhir Tahun, Waktu yang Tepat Berkunjung ke Taman Nasional dan Kebun Raya di Bali
Menurut data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Indonesia memiliki lebih kurang 1.838 desa wisata yang tersebar dari Sabang hingga Merauke.
Semua desa wisata tersebut memiliki keunggulan dan pesonanya masing-masing. Dari ribuan desa wisata tersebut, setidaknya ada empat desa wisata #DiIndonesiaAja yang wajib masuk ke dalam bucket list kamu.
Pasalnya, keempat desa wisata tersebut terkenal dengan kekayaan budaya dan pesona alam yang memukau. Simak ulasan berikut untuk mengetahuinya.
1. Desa Wisata Karangrejo di Borobudur
Desa Wisata Karangrejo terletak di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah (Jateng). Desa ini berlokasi tak jauh dari Candi Borobudur, yakni 4 kilometer (km) dan dapat ditempuh sekitar 10 menit dengan kendaraan bermotor.
Desa Karangrejo merupakan salah satu desa wisata yang telah memiliki sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan dari Kemenparekraf.
Berbagai aktivitas bisa kamu lakukan bila berkunjung ke Desa Karangrejo. Sebagai contoh, menikmati matahari terbit dengan pemandangan Candi Borobudur yang diapit Gunung Merbabu dan Gunung Merapi, berkeliling desa menggunakan sepeda ontel dan mobil Volkswagen (VW) klasik, serta wisata rafting.
Selain itu, kamu juga bisa membeli produk ekraf yang dibuat secara langsung oleh warga desa, seperti pernak-pernik Candi Borobudur, jajanan tradisional, minyak kelapa, dan produksi budidaya jamur.
Untuk penginapan, Desa Karangrejo menyediakan 22 homestay berkelas dunia yang memadukan konsep modern dan tradisional. Harga menginap di homestay Desa Karangrejo berkisar antara Rp 150.000 hingga Rp 1,5 juta per malam.
2. Desa Wisata Mas di Bali
Bali terkenal dengan pesona pantai dan alam bawah lautnya. Namun, tahukah kamu bahwa Bali juga punya potensi desa wisata yang bisa menjadi alternatif destinasi untuk dikunjungi. Salah satunya adalah Desa Wisata Mas di Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali.
Desa wisata itu wajib masuk ke dalam bucket list kamu. Melansir laman Indonesia.travel, Kamis (11/11/2021), Desa Wisata Mas sudah dikenal sebagai kampung pemahat legendaris di Bali. Karya seni dari desa ini pun tak hanya terkenal di seluruh Indonesia, tetapi juga ke penjuru dunia.
Saat ini, banyak galeri seni berdiri di Desa Wisata Mas. Beberapa galeri yang menjadi rekomendasi untuk dikunjungi adalah Siadja Gallery yang berdiri sejak 1955 dan Njana Tilem Museum yang terkenal dengan koleksi patung.
Baca juga: Berencana ke Raja Ampat, Ini 4 Jenis Wisata Olahraga yang Bisa Dilakukan Wisatawan
Setelah puas menikmati berbagai karya seni khas Desa Wisata Mas, kamu dapat melanjutkan liburan dengan menjelajah alam. Di desa ini, kamu bisa merelaksasi tubuh dan pikiran di Bukit Campuhan dan menjajal wisata alam seru di Sawah Terasering Tegallalang.
Saat ini, Desa Wisata Mas merupakan salah satu dari ribuan destinasi di Bali yang tersertifikasi Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability (CHSE).
Sebagai informasi, Bali juga menjadi provinsi dengan tingkat vaksinasi Covid-19 tertinggi kedua di Indonesia dari 34 provinsi.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per Kamis (11/11/2021), vaksinasi dosis pertama Provinsi Bali sudah mencapai 100,68 persen dari target yang ditetapkan. Sementara, vaksinasi dosis kedua telah mencapai 87,31 persen.
Atas capaian tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pun menggaungkan kampanye #ItstimeforBali untuk mengajak masyarakat Indonesia kembali berwisata ke Pulau Dewata.
3. Desa Wisata Sade di Lombok
Desa Wisata Sade merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Pulau Lombok. Desa ini terletak di Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Salah satu keunggulan yang dihadirkan Desa Sade adalah rumah tradisional warga desa yang berdinding bambu, beratap alang-alang kering, serta berlantaikan tanah liat dan sekam padi. Total sekitar 150 rumah adat masih bisa dijumpai di desa tersebut.
Selain itu, Desa Sade juga terkenal dengan pengrajin kain songket khas Lombok. Hampir semua perempuan di desa ini menenun songket. Sebab, aktivitas menenun menjadi kewajiban yang harus dilakukan semua perempuan di sana.
Baca juga: Jarang Orang Tahu, 7 Batik Daerah Ini Tak Kalah Eksotis
Kain songket pun menjadi komoditas ekraf utama warga desa yang dijual kepada wisatawan. Selain kain songket, wisatawan juga bisa membeli produk ekraf khas Lombok lainnya, seperti aneka gelang suku Sasak dan kalung koin kuno.
Wisatawan juga bisa berkunjung ke destinasi lain di sekitar Desa Sade, seperti Pantai Mandalika dan Sirkuit Internasional Mandalika yang akan menggelar balap motor MotoGP pada Maret 2022.
4. Desa Wisata Arborek di Raja Ampat
Beranjak dari Lombok, saatnya menuju ke Raja Ampat, Papua Barat, untuk mengeksplorasi Desa Wisata Arborek. Sebagai informasi, Desa Arborek merupakan salah satu desa wisata yang masuk ke dalam 50 besar desa wisata terbaik pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.
Diberitakan , Senin (8/11/2021), Desa Arborek menyimpan berbagai pesona wisata yang dapat memanjakan wisatawan.
Salah satunya, melihat ikan pari manta secara langsung di bagian selatan dan timur Pulau Arborek. Perbedaannya, di bagian timur Pulau Arborek lebih didominasi ikan pari manta sandy karena arus laut cenderung tenang.
Baca juga: Berandai-andai, seperti Apa Gaya Traveling Pascapandemi?
Sementara, di bagian selatan Pulau Arborek, wisatawan bisa melihat manta ridge yang lebih gemar tinggal di perairan arus kencang.
Selain menikmati pesona alam bawah laut, wisatawan juga bisa membeli beragam produk lokal warga desa untuk dibawa pulang sebagai buah tangan. Adapun produk ekraf yang bisa didapatkan di antaranya adalah hiasan anyaman, topi berbentuk pari manta, tas jinjing untuk belanja, dan noken dengan beragam ukuran.
Itulah empat desa wisata yang bisa kamu masukkan ke dalam bucket list untuk liburan selanjutnya. Sebagai informasi, keempat desa wisata tersebut sudah tersertifikasi CHSE sehingga aman dan nyaman untuk dikunjungi.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, sertifikasi CHSE merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) guna menyambut pariwisata era baru.
“CHSE merupakan kerja bersama, semua berkolaborasi. Sebagai gold standard, sertifikasi ini akan diintegrasikan dengan Aplikasi PeduliLindungi,” kata Sandiaga pada laman resmi Kemenparekraf, Rabu (29/9/2021).
Kendati demikian, pelaku parekraf dan wisatawan juga harus mematuhi protokol kesehatan (prokes) secara ketat agar lebih aman, seperti mencuci tangan, menggunakan masker rangkap dua, menghindari kerumunan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama (6M).
Selain itu, ikuti juga program vaksinasi Covid-19 untuk meminimalisasi tertular virus SARS-CoV-2.
Sebagai informasi, Kemenparekraf tengah menggelar program berhadiah Pesona Punya Kuis (PUKIS) dengan total hadiah senilai jutaan rupiah untuk 20 orang pemenang.
Adapun peserta yang ingin mengikuti kuis tersebut harus memenuhi persyaratan, yaitu mengikuti akun Instagram @pesonaid_travel, menjawab satu pertanyaan yang diberikan melalui akun Instagram tersebut, dan tag tiga orang teman.
Terkini Lainnya
- Mengenal Sejarah Hari Raya Kuningan, Turunnya Dewa dan Leluhur
- Cara ke Taman BKT di Jakarta Timur Naik JakLingko, Transjakarta, dan KRL
- Atraksi Budaya dan Alam Jadi Daya Tarik Pengunjung Wonderful Indonesia Tourism Fair 2024
- 5 Hotel Murah di Bali Dekat Pantai Kuta, mulai Rp 150.000
- Bandara Ngurah Rai Bali Punya 90 "Autogate" Baru
- Rumah Pohon Inyiak Bukittinggi: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka
- Rumah Pohon Inyiak Spot Foto Instagenik di Bukittinggi
- "Healing" Hemat di Taman BKT Jakarta Timur, Suasananya Bikin Betah
- Leuwi Jubleg Garut: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka
- Daya Tarik Leuwi Jubleg Garut, Keindahan Tersembunyi
- 7 Tempat "Healing" di Jakarta Timur, Bisa Merenung Menghadap Danau
- 4 Museum Batik di Indonesia untuk Memperingati Hari Batik Nasional
- 9 Cara agar Liburan Jadi Lebih Tenang Tanpa Gangguan Pekerjaan
- Desa Sade Lombok, Desa Adat Suku Sasak yang Penuh Keunikan dan Tradisi
- Oxford Street London Akan Dijadikan Kawasan Khusus Pejalan Kaki
- Syarat Wisata ke Pacitan, Wajib Sudah Divaksin
- Dua Tempat Wisata di Pacitan Sudah Uji Coba Buka
- Wisata Pacitan Mulai Uji Coba Buka, Baru 2 Tempat yang Bisa Dikunjungi
- Hotel Santika Premiere Hadir di Padang, Harga Mulai dari Rp 750.000
- Parahyangan Golf Bandung Jadi Lapangan Golf Terbaik di Indonesia 2021