Museum Mini Santa Maria Kota Metro, Menelisik Sejarah Penyebaran Katolik di Lampung
LAMPUNG, - Sejarah penyebaran agama Katolik di Lampung tidak lepas dari dunia kedokteran pada masa kolonial Belanda. Beragam alat kedokteran berusia puluhan tahun terpampang di salah satu sudut Rumah Sakit Bersalin (RSB) Santa Maria, Kota Metro.
Usia alat-alat kedokteran seperti gunting, pinset, hingga boks bayi itu hampir seumur RSB Santa Maria yang berdiri sekitar tahun 1938. Alat-alat tersebut kini menjadi koleksi Museum Mini Santa Maria, museum pertama di Kota Metro.
"Klinik Santa Maria ini sebenarnya rumah sakit pertama sekaligus yang tertua di Kota Metro. Sudah kita tetapkan sebagai obyek cagar budaya sejak pertengahan 2021," kata Wali Kota Kota Metro Wahdi usai peresmian Museum Mini Santa Maria, Sabtu (12/2/2022).
Baca juga: Super Air Jet Akan Buka Rute ke Lampung, Jambi, Balikpapan, dan Batam-Pekanbaru
Klinik Santa Maria ini merupakan harta berharga bagi Kota Metro. Menurut Wahdi, warga bisa belajar banyak hal banyak dari museum ini.
"Di sini masih banyak tersimpan alat-alat kedokteran yang menolong persalinan anak bangsa dahulu dengan segala kesulitannya," kata Wahdi.
Wahdi menuturkan, sebuah kota tidak bisa dilepaskan dari sejarah terbentuknya. Sehingga, pengetahuan bisa didapatkan dari museum tersebut.
"Saya tidak mau anak kita tidak tahu sejarah kota kita. Ini harus dilestarikan," kata Wahdi.
Sejarah Museum Mini Santa Maria kota Metro
Sejarahwan Kota Metro, Adi Setiawan menuturkan, Klinik Santa Maria ini pertama kali berdiri bernama Saint Elisabeth yang dibangun oleh pemerintahan Belanda untuk para kolonis dari Pulau Jawa.
"Seiring berjalannya waktu, makin banyak pasien, terutama para kolonis (transmigran), terutama saat itu wabah malaria," kata Adi.
Menurut Adi, misi penyebaran agama Katolik di Kota Metro berhubungan erat dengan perkembangan di sektor kesehatan.
Baca juga: 25 Tempat Wisata Alam Lampung yang Wajib Dikunjungi
"Ketika itu sudah ada gereja Katolik yang bukan hanya misi penyebaran agama saja, tetapi berkontribusi erat yang cukup penting dengan masalah kesehatan pada zaman itu," kata Adi.
Pegiat Sahabat Santa Maria, Ancilla Hernani mengaku bangga dengan kehadiran museum mini yang juga sekaligus menjadi museum pertama di Kota Metro.
"Kota Metro sendiri telah memiliki Perda terkait Permuseuman sejak tahun 2020 dan akhirnya pada tahun 2022 berkat gotong-royong berhasil mendirikan museum mini ini," kata Ancilla.
Menurutnya, museum mini ini sendiri menjadi museum pertama sejak Kota Metro berdiri 84 tahun lalu. Ia juga berharap kedepan akan semakin banyak museum yang berdiri di Kota Metro.
Terkini Lainnya
- 5 Wisata Sekitar Taman Banjir Kanal Timur Jakarta, Ada Wisata Bersejarah
- Awas, Mengotori Seprai di Kamar Hotel Bisa Kena Denda
- 4 Promo Di Indonesia Aja Travel Fair 2024, Diskon Tiket KAI 20 Persen
- Cara ke Acara HUT TNI 2024 di Monas, Naik Transportasi Umum 1 Rupiah
- Daftar Kegiatan HUT Ke-79 TNI di Monas, Gratis untuk Masyarakat
- Lokasi Acara HUT Ke-79 TNI, Tarif MRT, LRT, Transjakarta Rp 1
- Puncak HUT Ke-79 TNI 5 Oktober 2024: Lokasi, Daftar Acara, Rekayasa Lalu Lintas
- Desa Wisata: Di Balik Pesona, Adakah Masa Depan Berkelanjutan?
- RS Jiwa Marzoeki Mahdi Bisa Jadi Tujuan Health Tourism di Bogor
- Bikin Keributan di Pesawat, Penumpang Asal Australia Diminta Ganti Biaya Bahan Bakar
- Desa Samirono di Semarang Masuk 300 Desa Wisata Terbaik Indonesia, Kelola Biogas untuk Energi Terbarukan
- Pemda DIY Diminta Tegakkan Aturan Penjualan Miras untuk Pariwisata
- Apa Itu Penampahan Kuningan dalam Hari Raya Kuningan?
- Di Indonesia Aja Travel Fair 2024 Digelar 4 Oktober 2024 di Jakarta, Dorong Wisata Domestik
- Hari Raya Kuningan 2024: Kapan, Makna, dan Rangkaian
- 8 Mal di Jakarta dengan Area Outdoor Instagramable, Cocok buat Foto
- 5 Wisata Lumajang yang Searah ke Bromo, Ada Ranu Pani
- Cap Go Meh Akan Digelar Lagi di Bogor, Hanya untuk Undangan Terbatas
- 5 Tips Wisata ke Dieng Saat Musim Hujan, Berangkat Pagi
- 10 Wisata Bekasi yang Wajib Dikunjungi, Ada Tempat Main Salju