Ramai Isu Malaysia Klaim Reog, Sandiaga: "Belum Dengar Ada Reog Kuala Lumpur"
JAKARTA, - Malaysia disebut-sebut pernah mengklaim Reog Ponorogo sebagai warisan budaya mereka ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), seperti disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy beberapa waktu lalu.
Meski telah terjadi beberapa tahun lalu, tepatnya 2007, Menko PMK mengatakan bahwa kini pemerintah tidak boleh lagi kecolongan, sehingga harus bergerak cepat mendaftarkan budaya tersebut.
Baca juga:
- Menko PMK Sebut Malaysia Juga Pernah Ajukan Reog ke UNESCO
- Reog Ponorogo Diusulkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO
Jika dilihat dari sejarah, Reog memang merupakan kesenian asli Indonesia, yaitu dari Ponorogo, Jawa Timur. Adapun Pemerintah Malaysia menyebutnya sebagai tari Barongan, meski sebenarnya nama ini telah dipakai warga Ponorogo sejak tahun 50-60an, melansir (06/04/2022).
Reog Ponorogo asli kebudayaan Indonesia
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno turut merespons isu yang sedang ramai dibincangkan ini. Ia menyatakan bahwa Reog Ponorogo merupakan kebudayaan asli Nusantara.
"Saya belum pernah mendengar Reog Kelantan atau Reog Kuala Lumpur. Tapi ya mungkin saja, namanya juga usaha ya," kata Sandiaga saat Weekly Press Briefing virtual, Senin (11/04/2022).
Menurutnya, riwayat saling klaim antara Indonesia dan Malaysia ini memang bukan pertama kalinya terjadi. Namun, ia ingin agar tercipta narasi baru yang lebih fokus terhadap peluang ekonomi pasca pandemi.
Baca juga:
- 10 Tempat Wisata di Ponorogo, Air Terjun hingga Telaga
- 12 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia yang Diakui UNESCO
"Pada masa silam, narasi besar antara kedua negara bersahabat ini adalah bagaimana saling klaim, mulai dari teritori dan sebagainya. Saya ingin memulai narasi baru, bahwa kita baru saja melewati pandemi, kita ingin gerakkan peluang usaha dan lapangan kerja".
"Jadi Reog ini merupakan salah satu ekonomi berbasis budaya yang sangat spesifik karena berasal Ponorogo di Jawa Timur," jelas Menparekraf.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa dirinya sudah pernah beberapa kali naik di atas Reog dan merasakan sensasinya.
Terkini Lainnya
- Kapan Low Season dan Peak Season di Jepang?
- Terserempet Kereta Saat Berfoto di Taiwan, Turis Filipina Terancam Didenda
- Wamenpar Kunjungi Desa Wisata Tinalah di Kulon Progo, Ikut Melukis Batu Kali dan Bikin Topi dari Daun kelapa
- Acara Imlek di 8 Mal Jakarta, Ada Pertunjukan Barongsai dan Ramalan
- Romantisme di Dubai, Ini Deretan Destinasi Bulan Madu bersama Pasangan
- Apa Benar Imlek Pasti Selalu Hujan?
- Pertama Kali ke Jepang, Simak Dulu 4 Tips dari Agen Travel Ini
- 6 Atraksi Wisata untuk Libur Imlek di Ancol, Barongsai Underwater hingga Tebar Angpao
- KA Parahyangan Beroperasi Lagi 1 Februari 2025, Ini Jadwalnya
- KAI Sediakan Kereta Api Tambahan untuk Libur Imlek dan Isra Miraj
- Aneka Promo Imlek 2025 di Swiss-Belinn Kemayoran, mulai Rp 288.000
- 2,22 Juta Turis Indonesia Wisata ke Singapura per November 2024
- Upaya Pengembalian Prasasti Pucangan, Langkah Strategis Diplomasi Kebudayaan Indonesia di India
- 3 Tips Berburu Tiket Pesawat Murah di HSBC ANA Travel Fair 2025
- Daftar Promo Lengkap HSBC ANA Travel Fair 2025, Cashback Rp 4 Juta
- Pendakian Gunung Gede Pangrango Tutup hingga 9 Mei
- Menparekraf Targetkan 1,4 Juta Wisman Australia Berkunjung ke Bali
- 11 Tempat Ngabuburit di Surabaya Bersama Keluarga
- 9 Sentra Vaksinasi di Bandara AP I Jelang Mudik 2022, Cek Lokasinya
- Daftar dan Harga Bus Jakarta-Yogyakarta dan Kelasnya untuk Mudik 2022