Asal Usul Telur Paskah dan Makna di Baliknya
– Telur Paskah memiliki sejarah cukup panjang yang menjelaskan mengapa benda tersebut identik dengan perayaan Hari Raya Paskah.
Adapun tahun ini, Hari Raya Paskah atau hari kebangkitan Yesus Kristus jatuh pada Minggu (17/04/2022).
Selain telur, Paskah juga identik dengan cokelat dan kelinci. Namun, mengapa Paskah identik dengan telur?
Baca juga: 42 Ucapan Selamat Paskah untuk Kerabat dan Saudara Terkasih
Asal usul telur Paskah
Dalam perayaan Paskah, umat yang merayakan biasanya mengadakan lomba hias telur dengan dekorasi-dekorasi yang cerah, seperti dikutip dari Huffpost, Rabu (13/04/2022).
Kemudian, dalam perayaan Paskah mereka juga akan melakukan kegiatan lainnya, seperti menggelindingkan telur dan berburu telur.
Lalu, dari mana asal usul telur Paskah?
Dikutip dari TIME, asal usul telur Paskah konon dimulai di Eropa pada abad pertengahan dan kemungkinan tidak berasal dari orang Kristen.
Menurut beberapa sumber, telur Paskah pertama sebetulnya berasal dari tradisi agama yang berbeda.
Baca juga: Kuliner Khas Paskah dari 18 Negara, Pie Buah sampai Kaki Domba
Profesor Sejarah dan Direktur program studi Abad Pertengahan dan Renaissance dari Universitas Nebraska, Carole Levin mengatakan, banyak pakar meyakini bahwa Paskah berasal dari festival Anglo-saxon awal yang merayakan dewi Eastre dan datangnya musim semi. Itu dianggap sebagai kebangkitan alam setelah musim dingin.
"Beberapa misionaris Kristen berharap bahwa merayakan hari-hari suci Kristen pada waktu yang sama dengan festival pagan akan mendorong pertobatan, terutama jika beberapa simbolnya juga dibawa."
"Telur adalah bagian dari perayaan Eastre. Telur dimakan di festival tersebut dan mungkin juga dikubur di dalam tanah untuk mendorong kesuburan," ujarnya kepada TIME melalui surat elektronik, seperti dikutip .
Kini, telur Paskah memang melekat pada agama Kristen, namun dalam versi itu, telur Paskah mungkin sekadar kepraktisan.
Baca juga: 5 Fakta Soal Paskah: Istilah hingga Jumlah Konsumsi Permen selama Perayaan
Umat Kristen menjalani puasa prapaskah pada periode Paskah. Dulu, aturannya jauh lebih ketat daripada saat ini.
Mereka tidak diperbolehkan makan daging atau produk hewani apapun, termasuk susu, keju, atau telur.
Sementara, menurut profesor Studi Abad Petengahan dari Universitas California, Los Angeles, Henry Kelly, ayam-ayam terus bertelur. Untuk itu, telur-telur tersebut kemudian disimpan untuk didistribusikan.
Karena prapaskah berakhir jelang Hari Paskah, telur-telur itu nantinya dibawa dan diberikan kepada orang lain, sering kali orang yang tidak mampu membeli daging untuk perayaan Paskah.
Baca juga: 10 Ucapan Selamat Hari Raya Paskah Berikut Maknanya
Sementara laman BBC menjelaskan, telur-telur tersebut kemudian diberikan kepada anak-anak sebagai hadiah.
Orang-orang Victoria mengadaptasi tradisi tersebut dengan telur karton berlapis satin yang kemudian diisi hadiah Paskah.
Hal itu kemudian berkembang menjadi tradisi yang sampai saat ini masih banyak dilakukan.
Terkini Lainnya
- Promo Imlek 2025 di Swiss-Belinn Malang
- Tahun Baru Imlek 2025 di Royal Safari Garden, Ada Parade Barongsai
- Giring Bicara Capaian Kinerja 100 Hari, Bahas Repatriasi Objek Warisan Budaya
- Libur Imlek 2025 di Taman Safari Bogor, Ada Barong Liong Show
- Mengenal Sleep Tourism, Wisata Tidur yang Diprediksi Jadi Tren 2025
- 5 Tips Liburan Aman di Pantai agar Terhindar dari Bahaya
- Wisatawan Padati Pantai di Gunungkidul, Waspada Perubahan Cuaca
- Dari Bandung, Roots Social House Kini Hadir di Surabaya
- Naik Perahu Wisata di Lampion Imlek Pasar Gede Solo, Ini Harga Tiketnya
- Libur Imlek, Saatnya Jalan-jalan di Cinatown Jakarta Pantjoran PIK
- Pembentukan Dewan Pengawas Museum dan Cagar Budaya, Wujudkan Indonesia Sebagai Pusat Kebudayaan Dunia
- Banjir Grobogan, 15 Kereta Api Rute Semarang-Surabaya Harus Memutar Lewat Solo
- Sehari di Desa Asinan Kabupaten Semarang, Sunrise hingga Membuat Kompos
- Kereta Wisata Ambarawa Beroperasi Lima Hari Saat Libur Panjang Imlek
- Libur Panjang Imlek, Kunjungi UMKM Expo di Museum Kereta Ambarawa
- Trafik Penumpang di Bandara AP II Naik hingga 65 Persen per Maret 2022
- 42 Ucapan Selamat Paskah untuk Kerabat dan Saudara Terkasih
- Visa on Arrival Direspons Positif, Menparekraf Upayakan Tambah Negara
- Pariwisata Labuan Bajo Kembali Bergeliat pada Awal 2022
- Tantangan Puasa di Swiss, Sulit Cari Makanan Halal dan Masjid