pesonadieng.com

Australia Bidik Wisatawan Asing dari 15 Negara, Termasuk Indonesia

Ilustrasi Sydney Opera House di Australia
Lihat Foto

SYDNEY, – Pemerintah Australia sudah kembali membuka perbatasannya untuk wisatawan internasional setelah ditutup sekitar dua tahun karena pandemi virus corona (Covid-19).

Seiring dengan dibukanya kembali perbatasan untuk wisatawan asing, Australia juga membidik turis dari 15 negara sebagai potensi.

Baca juga: Turis Indonesia Kini Sudah Bisa Berlibur ke Australia, Ini 6 Syaratnya

Phillipa Harrison, Managing Director Tourism Australia menyatakan, dibukanya kembali perbatasan akan mendongkrak kembali industri pariwisata dan perekonomian negara tersebut.

Sebab, pariwisata menyumbang porsi yang cukup besar terhadap perekonomian Australia.

"(Pariwisata) adalah ekspor sektor jasa nomor satu dan penyumbang ekspor keempat secara keseluruhan (terhadap perekonomian Australia),” kata Harrison pada acara Tourism Australia Press Conference, Come & Say G’day Media Program 2022 di International Convention Center, Sydney, Australia, Senin (16/05/2022).

Philippa Harrison, Managing Director Tourism Australia pada konferensi pers Come & Say G'day Media Program 2022 di International Convention Center, Sydney, Australia, Senin (16/5/2022). /SAKINA RAKHMA DIAH SETIAWAN Philippa Harrison, Managing Director Tourism Australia pada konferensi pers Come & Say G'day Media Program 2022 di International Convention Center, Sydney, Australia, Senin (16/5/2022).

Tidak hanya itu, imbuh Harrison, sektor pariwisata juga menyumbang satu dari setiap 13 lapangan pekerjaan di Australia.

Dengan demikian, sektor pariwisata sangat penting bagi pemulihan ekonomi Australia.

Baca juga:

Adapun 15 negara yang dibidik Australia sebagai pasar pemasaran pariwisata antara lain Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Perancis, Jerman, dan Italia.

Kemudian, India, China, Hong Kong, Korea Selatan, dan Jepang. Selanjutnya, Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Selandia Baru.

“(Negara-negara tersebut) menyumbang 8 persen dari keseluruhan pasar (wisatawan asing yang datang ke Australia),” terang Harrison.

Meskipun kondisi pasar bisa saja berubah-ubah, namun pihaknya masih menjadikan wisatawan asing dari 15 negara tersebut sebagai potensi hingga tahun 2025 mendatang. 

Untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata Australia yang lesu selama dua tahun terakhir, setiap negara bagian pun menyajikan berbagai pengalaman yang menarik bagi wisatawan.

Ini termasuk beberapa sektor andalan, seperti wisata petualangan, kuliner, hingga pengenalan budaya suku asli Australia.

Baca juga: Pacu Kedatangan Wisman, Menparekraf Akan Kunjungan Kerja ke Australia

Adapun beberapa segmen yang menjadi target Australia terhadap 15 negara yang dianggap potensial tersebut adalah wisatawan menengah ke atas, wisatawan yang mencari pengalaman premium, acara-acara bisnis seperti konferensi dan seminar, serta pelaku wisata sekaligus bekerja (working holiday makers).

Harrison menyatakan, para pelaku industri pariwisata Australia pun sudah siap menyambut datangnya kembali wisatawan internasional.

Mereka menganggap tahun 2022 adalah tahun penuh kesempatan bagi kebangkitan bisnis mereka secara khusus dan industri pariwisata Australia secara umum.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat