Kemenparekraf Akan Serap Emisi Karbon di Sektor Wisata, Tanam Pohon dari Perjalanan Turis
- Sebagai upaya menyeimbangkan nilai emisi yang keluar akibat aktivitas sektor pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mulai menggarap program bertajuk Carbon Foot Print Calculator (CFPC).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut, berdasarkan data Dewan Nasional Perubahan Iklim Indonesia, tercatat saat ini sektor pariwisata menyumbang sekitar lima persen emisi dunia.
Ia menyampaikan, sudah banyak negara yang melakukan standarisasi pemakaian energi dan jejak karbon di semua industri, termasuk diikuti Indonesia.
Baca juga: Sandiaga: Indeks Pariwisata Indonesia Naik 12 Peringkat di Tengah Covid-19
"Maka dari itu kami sudah meluncurkan program Carbon Foot Print Calculator, sebuah upaya untuk menyerap jejak karbon yang dihasilkan industri pariwisata demi membantu mencegah dampak buruknya pada iklim," kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing, secara daring, Senin (30/5/2022).
Apa itu Carbon Calculator?
Adapun Carbon Calculator akan digunakan untuk menghitung berapa besar emisi karbon yang dihasilkan oleh wisatawan, dari dan ke sebuah destinasi.
Sandiaga memberi contoh, misalnya seseorang yang berada di New York ingin mengunjungi temannya di Bali.
Perjalanan ke Bali dilakukan menggunakan pesawat kelas ekonomi, sehingga orang tersebut harus menanam sebanyak 20 pohon.
"Hasil dari penghitungan kalkulator karbon akan dikonversi dalam bentuk donasi melalui penanaman pohon untuk menciptakan ruang hijau yang berdampak positif dalam memperbaiki kualitas udara," terangnya.
Baca juga: Mewujudkan Pariwisata Berkelanjutan di Indonesia
Dalam jangka panjang, program CFPC diharapkan menjadi kontribusi Indonesia dalam 5 pilar The Tourism Working Group (TWG).
Ia juga berharap ini bisa menjadi bukti konkret Indonesia untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060.
Terkini Lainnya
- Taman Galuh Panorama Perbukitan Hijau di Bondowoso
- Pantai Porok Gunung Kidul, Keindahan Pantai yang Diapit 2 Bukit
- Pesawat "Delay" atau Batal Terbang, Ini 7 Hal yang Perlu Dilakukan
- Ke Mana Perginya Barang Sitaan yang Ada di Bandara?
- Pantai Porok Gunung Kidul: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka
- Berkunjung ke Taman BKT, Ini 4 Kegiatan yang Bisa Dilakukan
- Jadwal dan Tarif Damri Menuju Kepulauan Derawan
- Amaris Hotel Manado Baru Dibuka, Tarif Menginap Rp 490.000-an
- Mengenal Sejarah Hari Raya Kuningan, Turunnya Dewa dan Leluhur ke Bumi
- Cara ke Taman BKT di Jakarta Timur Naik JakLingko, Transjakarta, dan KRL
- Atraksi Budaya dan Alam Jadi Daya Tarik Pengunjung Wonderful Indonesia Tourism Fair 2024
- 5 Hotel Murah di Bali Dekat Pantai Kuta, mulai Rp 150.000
- Bandara Ngurah Rai Bali Punya 90 "Autogate" Baru
- Rumah Pohon Inyiak Bukittinggi: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka
- Rumah Pohon Inyiak Spot Foto Instagenik di Bukittinggi
- Catat, Ini 5 Tips Cari Diskon Traveloka Epic Sale 31 Mei - 6 Juni 2022
- Dari Kopi Hingga Coworking Space, Semua Ada di Creative Hub Samosir
- Sandiaga: Indeks Pariwisata Indonesia Naik 12 Peringkat di Tengah Covid-19
- Singapura Jadi Destinasi Wisata Luar Negeri Terpopuler Warga Indonesia Tahun 2022
- MotoGP Mandalika Sumbang Rp 4,5 Triliun, Lampaui Target