Turki Ganti Nama Jadi Turkiye, Ternyata Ini Alasannya
- Turki resmi berganti nama secara internasional dari Turkey menjadi Turkiye. Perubahan nama negara tersebut telah disetujui oleh Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu (01/06/2022).
Mengutip CNN, Juru Bicara PBB Stephane Dujarric menyatakan bahwa PBB menerima perubahan nama menjadi Turkiye. Nama baru Turkiye efektif pada Rabu.
Tepatnya, setelah PBB menerima permintaan resmi pergantian nama dari Pemerintah Turki, serta memastikan bahwa dokumen tersebut sah. Dujarric menyatakan bahwa pergantian nama adalah kebebasan setiap negara.
Baca juga: Bangkok Thailand Akan Resmi Disebut Krung Thep Maha Nakhon
“(Pergantian nama negara) Itu bukan masalah, bukan kewenangan kami untuk menerima atau tidak menerima," kata Dujarric dikutip dari CNN.
"Negara bebas memilih nama negara masing-masing. (Pergantian nama negara) Itu tidak terjadi setiap hari, tetapi bukan hal yang aneh jika negara mengubah nama mereka,” imbuhnya.
Baca juga:
- Turki Resmikan Jembatan Canakkale 1915, Eropa-Asia Hanya 6 Menit
- Minat Masyarakat Aceh untuk Liburan ke Turki Meningkat
Permohonan pergantian nama menjadi Turkiye sudah sejak beberapa waktu lalu diajukan oleh pihak pemerintah. Bahkan, kampanye pergantian nama menjadi Turkiye sudah berlangsung sejak Desember 2021 lalu, di bawah kepemimpinan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan, pergantian nama dilakukan untuk meningkatkan branding atau nilai merek (brand value) negara tersebut.
Baca juga:
- Masjid Hagia Sophia Turki Gelar Sholat Tarawih Perdana Dalam 88 Tahun
- 4 Tips Wisata ke Turki Bareng Penulis Layangan Putus
Cavusoglu pun melayangkan surat resmi kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
“Saya menginformasikan kepada Anda, sesuai dengan Surat Edaran Presiden, tertanggal 2 Desember 2021, tentang penggunaan kata Turkiye dalam bahasa asing dan bagian dari strategi branding. Maka, Pemerintah Republik Turkiye, selanjutnya akan mulai menggunakan nama Turkiye untuk menggantikan nama Turkey, Turkei, dan Turquie yang digunakan sebelumnya guna merujuk pada Republik Turkiye,” bunyi surat tersebut.
Usai mengantongi restu dari PBB, Direktur Komunikasi Turki Fahrettin Altun pun langsung mengunggah video promosi di Twitter Turki, berjudul: #HelloTurkiye.
Terkini Lainnya
- Aktivitas di Menoreh View Kulon Progo, Kulineran hingga Gowes Tengah Sawah
- 6 Benda Cagar Budaya Dipulangkan ke Indonesia, Ada Arca Perunggu
- Tiket Kereta Pasar Senen-Purwosari Nataru 2024 Masih Bisa Dibeli
- Tiket Kereta Pasar Senen-Surabaya Pasar Turi Nataru 2024 Masih Tersedia
- Jejak Zaman Purba di Geopark Galunggung, Wisata Baru di Tasikmalaya
- Desa Santa Claus di Finlandia Hadapi Masalah Overtourism
- Batik Shibori, Ide Oleh-oleh Khas Surabaya di Kampung Wisata Ketandan
- Bebas Ribet Urus Visa Traveling ke Luar Negeri dengan GoVisa
- Depok Punya Paspor, Berisi Rute Wisata dan Bisa Distempel
- Wujudkan Golo Mori Labuan Bajo yang Ramah Lingkungan, Sampah Jadi Fokus Utama
- Sistem Subak, Warisan Budaya Dunia yang Jadi Daya Tarik Wisata Desa Jatiluwih
- 15 Wisata Alam di Malang untuk Liburan Nataru yang Berkesan
- 15 Wisata Keluarga di Malang Saat Nataru, Seru dan Edukatif
- Rute Menuju ke Bukit AsLan Bandar Lampung
- Harga Tiket dan Paket di Bukit AsLan
- Permohonan Melonjak, Kuota M-Paspor Ditambah 3 Kali Lipat
- Apakah Hari Suci Galungan Termasuk Libur Nasional, Ini Jawabannya
- Garuda Indonesia Terbangkan 1.596 Jemaah Haji, Perdana Tahun 2022
- Awas! Teliti 4 Hal Ini agar Terhindar dari Penipuan Tiket Pesawat Murah
- Mitos dan Legenda Telaga Sarangan, Pasangan Bisa Putus sampai Naga Raksasa