Menjaga Wayang Orang Tetap Lestari di Kalangan Generasi Muda
- Grup seni wayang orang, Ngesti Pandowo kembali hadir. Kali ini, paguyuban legendaris besutan Ki Narto Sabdo itu membawakan pagelaran wayang orang bertajuk "Kresna Duta" di Teater Kautaman, Gedung Pewayangan Kautaman, Jakarta, Minggu (26/06/2022) sore.
Pagelaran berdurasi sekitar 2,5 jam tersebut membawa pesan tentang karakter pemimpin yang bijaksana. Sang pemimpin diuji apakah mampu bersikap adil sehingga kondisi menjadi damai dan sejahtera.
Baca juga: Pentas Wayang Orang untuk Rayakan Pariwisata yang Bangkit Kembali
Baik bagi Ngesti Pandowo maupun bagi Teater Wayang Indonesia (TWI), ini merupakan pertunjukan perdana di tengah pandemi Covid-19.
Selain menjadi awal yang baru untuk menghidupkan lagi kesenian wayang orang, pertunjukan ini juga merupakan langkah untuk menunjukkan adanya regenerasi di antara para pelakon wayang orang.
View this post on InstagramA post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)
Melestarikan Wayang Orang
Menjaga seni wayang orang tetap lestari menjadi pesan yang berulang kali disampaikan oleh tokoh punakawan Gareng, Petruk, dan Bagong dalam pertunjukan Kresna Duta.
Dalam kesempatan tersebut, ketiganya mengingatkan bahwa wayang orang adalah aset budaya yang sangat berharga dan perlu dilestarikan bersama.
Baca juga: Embung Imogiri 1 di Yogyakarta yang Unik Berbentuk Gunungan Wayang
Faktanya, menghadirkan kreasi pertunjukan wayang orang yang dapat menarik perhatian kelompok muda memang menjadi salah satu pekerjaan rumah besar.
Mereka yang menggeluti dunia wayang memang dituntut terus kreatif dan rajin jemput bola, jika tak mau ditinggal penonton.
Regenerasi tak hanya diupayakan bagi para pelakon saja, tapi juga para penonton dan penggemarnya.
"Misalnya saat ada Car Free Day, mereka (pelakon wayang hadir dan) menari-nari. Nah, ini kan menggugah orang di jalanan. Kok ada yang menarik," ujar Penanggung Jawab TWI, Rini Hariyani kepada , Minggu.
Baca juga: 5 Oleh-oleh Kesenian Khas Bandung, Wayang Golek hingga Angklung
Selain tampil di area publik, cara lainnya untuk lebih mengenalkan wayang orang ke kelompok muda adalah mengundang mereka untuk datang menyaksikan pentas.
Misalnya, bekerja sama dengan lembaga pendidikan dan menyediakan ruang bagi anak-anak muda tampil di atas panggung, serta merambah platform online, seperti YouTube.
"Jadi memang kami menyesuaikan dengan situasi. Bisa streaming, online, tidak harus datang."
"Dari situ akan timbul, "oh iya bagus". Harapannya akan timbul keingintahuan nontonnya di mana sih yang bisa lebih sering, dan sebagainya," ucap Rini.
Baca juga: Saung Angklung Udjo, Nonton Wayang Golek sampai Belajar Angklung
Pertunjukan wayang sepanjang 2022
Setelah pertunjukan Ngesti Pandowo, setidaknya ada tiga pertunjukan wayang lainnya yang akan digelar hingga akhir tahun.
Terkini Lainnya
- Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel di DIY Capai 100 Persen
- Tiket.com Travel Sale 2024 Digelar Online, Ada Diskon Rp 600.000
- Libur Panjang Maulid Nabi 2024, Okupansi Hotel di Kota Batu Capai 90 Persen
- Harga Tiket Garut Dinoland Terbaru
- Petunjuk Arah Menuju Wisata Garut Dinoland
- Fasilitas Lengkap untuk Liburan Keluarga di Garut Dinoland
- Ketentuan Melihat Hiu Paus di Botubarani Gorontalo, Matikan Flash Kamera
- Penerbangan Internasional di Labuan Bajo Bikin Jumlah Turis Asing Betambah
- 13 Wahana Edukatif di Garut Dinoland, Asyiknya Belajar Sambil Bermain
- Garut Dinoland, Wisata Edukasi Seru untuk Keluarga di Jawa Barat
- Super Air Jet Buka Rute Baru Bandara YIA-Padang, Jambi, dan Pangkal Pinang
- Cara ke Jak-Japan Matsuri 2024 di GBK Naik Transportasi Umum
- Jak-Japan Matsuri 2024: Lokasi, Cara Beli Tiket, dan Aktivitas
- 8 Aktivitas Seru di Jak-Japan Matsuri 2024, Nonton Grup Idola
- 9 Tips ke Jak-Japan Matsuri 2024, Bisa Beli Tiket di Lokasi
- Harga Tiket Masuk Taman Nasional Komodo Rp 3,75 Juta per 1 Agustus
- China Akan Buka untuk Lebih Banyak Penerbangan Internasional
- 4 Fakta Padang Arafah, Tempat Wukuf Jemaah Haji
- Libur Sekolah, Masyarakat Diimbau Tetap Terapkan Protokol Kesehatan
- 8 Tempat Wisata Dekat Gunung Tangkuban Parahu