8 Cara Mengetahui Ulasan Hotel dan Tempat Wisata Palsu

- Ulasan mengenai hotel dan tempat wisata menjadi salah satu sumber pertimbangan wisatawan dalam menentukan pilihan saat hendak pergi berlibur. Ulasan tersebut bisa didapatkan dengan mudah melalui berbagai platform penyedia informasi perjalanan.
Sayangnya, ada sejumlah ulasan hotel dan tempat wisata palsu yang justru bisa menyesatkan wisatawan alih-alih mendapatkan pengalaman terbaik.
Baca juga: Sewa Extra Bed Hotel, Boleh Diisi Berapa Orang?
Melansir dari Mirror, CEO Triend Matthew Hairsnape, memberikan delapan cara mengetahui ulasan hotel dan tempat wisata palsu. Triend merupakan aplikasi untuk berbagi dan menemukan rekomendasi tentang gaya hidup, melalui ulasan dan video.
Ulasan palsu menjadi masalah yang sangat nyata dan luas. Pada 2020, lebih dari dua juta ulasan ditolak atau dihapus dari TripAdvisor dengan berbagai alasan termasuk penipuan, bias, dan pelanggaran standar komunitas.
Berikut delapan cara mengetahui ulasan hotel dan tempat wisata palsu.
Baca juga: Wajib Tahu, Waktu Check-In dan Check-Out di Hotel
SHUTTERSTOCK/Monkey Business Images Ketika menginap bersama bayi, jangan pesan kamar yang sempit. Pastikan memilih kamar yang lebih luas.
1. Persentase bintang lima sangat tinggi
Cara pertama adalah mengetahui persentase atau jumlah ulasan bintang lima. Jika sebagian besar pengguna memberikan bintang lima pada hotel atau tempat wisata tersebut, kemungkinan besar kamu tengah membaca ulasan palsu.
Matthew mengatakan ulasan asli umumnya mencakup poin-poin perbaikan kecil, atau ada sesuatu yang tidak sesuai dengan selera pengunjung.
"Meskipun beberapa orang mungkin memiliki pengalaman yang sempurna di tempat tersebut, namun sangat tidak mungkin tidak ada pelanggan yang bermasalah,” ujarnya.
Baca juga: 5 Fakta Menarik Hotel, Ada Kamar Hotel Tertinggi dan Termahal di Dunia
2. Bahasa berbunga-bunga
Berhati-hatilah ketika kamu membaca ulasan dengan kalimat yang berbunga-bunga, atau terlalu menyanjung hotel atau tempat wisata. Matthew menilai ulasan tersebut patut dicurigai.
View this post on InstagramA post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)
Ia justru menganggap ulasan yang disertai kalimat penuh sanjungan tersebut mempunyai motif tertentu.
"Bahasa yang terlalu dekoratif (berbunga-bunga) menunjukkan bahwa pengguna tertentu, berusaha keras untuk membuat tempat itu terdengar memesona,” katanya.
Baca juga: 9 Hotel Indonesia Terbaik Versi Tripadvisor 2022, Ada Resor di Bali

3. Ulasan sangat negatif
Sebaliknya, kita juga harus berhati-hati dengan ulasan bernada sangat negatif tentang hotel dan tempat wisata. Matthew mengatakan, terkadang seseorang memberikan ulasan negatif berdasarkan opini subyektif yang belum tentu serupa dengan pendapat pengguna lainnya.
“Dalam kasus yang lebih buruk, ulasan ini terkadang adalah fitnah yang dikirim oleh pesaing bisnis untuk keuntungan mereka sendiri,” ujarnya.
Baca juga: Jangan Bingung Saat Pesan Kamar, Ini Penjelasan Jenis Kamar Hotel
Terkini Lainnya
- Keistimewaan Keris Bali, Hadiah dari Prabowo untuk Erdogan
- Promo Valentine 2025, DAMRI Bandara Soekarno-Hatta Beri Diskon Rp 14.000
- Anggaran Kemenpar 2025 Dipotong, Target Pariwisata Tidak Perubah
- Anggaran Kementerian Pariwisata Dipangkas Jadi Rp 884,9 Miliar, Program Unggulan Tetap Jalan
- Amazing Art World Bandung: Harga Tiket, Jam Buka, dan Lokasi
- Spot Foto Estetik dan Menarik di Amazing Art World Bandung
- Anggaran Dipangkas, PHRI Harapkan Angin Segar dari Pemasukan Turis Asing
- Curug Seribu Bogor: Harga Tiket, Jam Buka, dan Lokasi
- Anggaran Dipangkas, Potensi Kerugian Industri Hotel Capai Rp 24,807 Triliun
- Wisata Menantang di Tebing Masigit Bandung Barat
- Barang yang Tidak Boleh Disimpan dalam Bagasi Tercatat, Ada Perhiasan
- 5 Fakta Perayaan Cap Go Meh yang Jatuh pada Hari ke-15 Imlek
- Barongsai dan Fesyen Show di Festival Cap Go Meh 2025 Bakul Budaya
- Bukan Merah, Masyarakat Peranakan Pakai Baju Warna Lain Saat Cap Go Meh
- Ini Jadwal Tiket Kereta Lebaran 2025, Akan Ada Kereta Tambahan
- Apa Itu Haji Furoda? Beda dari Haji Reguler, Ini 5 Faktanya
- Geopark Merangin di Jambi Disiapkan Jadi UNESCO Global Geopark
- Apa yang Dimaksud dengan Upacara Potong Gigi dalam Agama Hindu?
- Kesongo Transit Point, Indahnya Rawa Pening dan Sejuknya 38.000 Tanaman
- Pramugari Tertua dan Terlama di Dunia, Terbang hingga Usia 86 Tahun