Nasib Kapal Pesiar yang Sudah Tidak Berlayar Lagi, Bisa Dipreteli
- Naik kapal pesiar menjadi salah satu jenis wisata yang bisa dinikmati berbagai kalangan, termasuk wisatawan yang ingin merasakan pengalaman baru sembari mengarungi lautan.
Namun, bagaimana nasib kapal pesiar yang sudah tidak berlayar atau dipakai lagi?
Dilansir dari rd.com, umumnya kapal pesiar didesain agar bisa beroperasi selama kira-kira 30 tahun. Jika kapal tersebut sudah tidak bisa berlayar dengan baik atau waktunya untuk pensiun, maka ada beberapa hal yang bisa dilakukan.
Baca juga:
- Kapal Pesiar dari Singapura Kembali Berlayar ke Kepulauan Riau
- Kapal Wisata Tenggelam di Labuan Bajo, Aturan Keamanan Akan Diperketat
Salah satunya adalah menjualnya ke perusahaan lain agar bisa berlayar kembali selama kurun waktu tertentu.
"Dalam beberapa kasus, kapal yang sudah pensiun mungkin bisa memiliki kesempatan kedua dan dijual ke perusahaan lain," kata Pemimpin Redaksi Cruise Critic, Colleen McDaniel, dikutip dari rd.com.
Kendati demikian, lanjutnya, ada juga kapal pesiar yang akan dilabuhkan ke galangan kapal, lalu dipreteli agar beberapa bagian yang masih bernilai bisa dijual.
Baca juga: Indonesia Akan Launching Wisata Kapal Pesiar, Juli 2022
Umumnya kapal-kapal tersebut akan berakhir di sejumlah lokasi, antara lain di Gadani, Pakistan, atau Alang, India. Di kedua tempat itulah para kapal akan dibongkar.
Setibanya kapal pesiar di tempat itu, seluruh isinya akan dikeluarkan mulai dari chandelier (lampu) hingga toilet, dilansir dari cnn.com.
Sementara itu, furnitur dan lampu lainnya biasanya akan dijual kembali di kawasan yang sama.
Baca juga:
- Kapal Pesiar Royal Caribbean Akan Berlayar dari Singapura ke Malaysia
- 7 Masjid Unik di Semarang, Ada yang Bentuk Kapal dan Pakai Kontainer
Proses setelahnya adalah membongkar bagian atas di geladak kapal. Beberapa besinya akan dicairkan, lalu kemudian dipakai untuk bangunan.
Tentunya tidak semua kapal akan berakhir demikian. Ada juga kapal pesiar yang disulap menjadi tempat wisata, misalnya The Queen Mary.
Kapal pesiar yang pensiun pada tahun 1967 ini beralih fungsi menjadi hotel apung, tempat penyelenggaraan acara, dan tempat wisata yang ikonis di Amerika Serikat.
Baca juga: Atraksi di Kapal Pesiar Mewah Cruise Spectrum of The Seas yang Siap Berlayar di Singapura
Terkini Lainnya
- Pergerakan Turis Domestik di Indonesia Capai 839 Juta hingga Oktober 2024
- Ada Pameran Wisata Golden Rama Extra 2024, Tawarkan Tur Destinasi Unik
- Reog Ponorogo Resmi Masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO
- Jadi Destinasi Wisata Favorit Global 2024, Indonesia Punya 10 Tempat Favorit Libur Akhir Tahun
- Beli Tiket Kereta Api Lokal Hanya Bisa Online mulai 1 Januari 2025
- Cocok untuk Libur Akhir Tahun, Pantai Kelingking Jadi Pantai Terbaik di Asia pada 2024
- Masuk Daftar Tempat Wisata Alam Terbaik di Dunia, Berikut 4 Rekomendasi Wisata di Lombok untuk Libur Akhir Tahun
- Libur Akhir Tahun di Borobudur, Ini Cara Beli Tiketnya
- Museum Nasional Indonesia Rayakan Hari Disabilitas Internasional dengan Kampanye Pekan Inklusivitas
- 5 Tempat Wisata untuk Libur Natal dan Tahun Baru di Bandung
- 5 Wisata Ramah Anak Saat Libur Natal dan Tahun Baru di Bogor
- Bali Dipilih sebagai Tempat Favorit Wisatawan, Cocok Jadi Tempat Libur Akhir Tahun
- Pihak Berwenang Spanyol Ganggu Privasi Turis karena Ambil Data Pribadi
- 8 Etika Saat Liburan di Jepang yang Harus Diikuti
- Bingung Cari Destinasi Wisata Akhir Tahun? Coba Kunjungi Pantai Pasir Timbul Mansuar di Raja Ampat
- Reog Ponorogo Resmi Masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO
- Awas Masuk Penjara, Ini Obat-obatan yang Dilarang di Beberapa Negara
- 4 Fakta Tomorrowland, Salah Satu Festival EDM Terbesar Dunia
- The Jungle Bogor Beri Promo dan Harga Khusus Rombongan, Cek Syaratnya
- Volume Penumpang Kereta Api Naik 42 Persen pada Semester I 2022
- Damri Buka Lagi Rute Pontianak-Kuching, Tarif Mulai Rp 250.000