Ratusan Orang Padati Rute Kirab Malam 1 Suro Keraton Surakarta
SURAKARTA, - Bundaran Gladag di Kota Surakarta (Solo), Jawa Tengah yang biasanya sepi saat tengah malam, pada Jumat (29/7/2022) dipadati ratusan orang.
Mereka sudah berkumpul sejak 22.00 WIB untuk menyaksikam Kirab Malam 1 Suro yang digelar Keraton Surakarta Hadiningrat. Menurut jadwal, kirab dimulai pukul 23.00 WIB.
"Penasaran pengen lihat kebo bule yang dikirab," Kata seorang pengunjung bernama Yanti (24) kepada , Jumat.
Baca juga: Apa Perbedaan Solo dan Surakarta? Berikut Penjelasannya
Dirinya mengaku sebelumnya belum pernah menyaksikan kirab dan menyesal karena kirab malah tidak diadakan pada 2020 dan 2021 akibat pandemi Covid-19.
Adapun Bundaran Gladag dipenuhi masyarakat karena merupakan rute yang dilewati rombongan kirab usai keluar dari kompleks Keraton Surakarta Hadiningrat.
Nantinya, rombongan kirab akan melalui Bundaran Gladag ke utara sampai Jalan Jenderal Sudirman, memutari Benteng Vastenburg ke timur melalui Jalan Mayor Kusmanto, lalu ke selatan melintasi Jalan Kapten Mulyadi, lantas menuju barat memasuki Jalan Veteran.
Kirab berlanjut ke utara melintasi Jalan Yos Sudarso, lalu belok timur melalui Jalan Slamet Riyadi, dan di Bundaran Gladag belok kanan (selatan) kembali masuk ke keraton.
Baca juga: Masjid Agung Surakarta, Saksi Berdirinya Keraton Surakarta
juga berada di tengah rombongan masyarakat yang menunggu rombongan kirab di Bundaran Gladag.
Namun hingga pukul 00.00 WIB, rombongan kirab belum juga lewat. Banyak orang bertanya-tanya kapan rombongan kirab akan lewat.
Jalannya kirab Malam 1 Suro Keraton Surakarta
Akhirnya pada Sabtu (30/7/2022) pukul 00.15 WIB, rombongan kirab akhirnya tiba di Bundaran Gladag.
Masyarakat pun sangat antusias menyaksikannya. Petugas keamanan sampai beberapa kali berusaha membuka jalan bagi rombongan kirab dari masyarakat yang berkerumun.
Baca juga: Beda Gamelan Gaya Yogyakarta dan Surakarta, Warisan Budaya Tak Benda dari Indonesia
Kerbau bule jadi yang pertama lewat, kemudian diikuti peserta kirab yang mengenakan pakaian hitam-hitam.
Ada pula abdi dalem keraton yang membawa pusaka dengan dipikul. Tampak pula rombongan yang membawa obor dan lampu ting.
Setelah rombongan meninggalkan Bundaran Gladag, lantas bergegas berjalan ke arah timur menuju perempatan Luwes Loji Wetan. Di sini rombongan akan berjalan dari utara ke selatan.
Masyarakat ternyata tidak hanya berkumpul di Bundaran Gladag. Kerumunan orang di sepanjang jalan juga tampah di sekitar perempatan Luwes Loji Wetan. Mereka menunggu rombongan kirab melintas.
Baca juga: 10 Wisata Solo Dekat Stasiun Balapan, Banyak Bangunan Bersejarah
Terkini Lainnya
- Jalur ke Dieng Macet Parah Saat Long Weekend Maulid Nabi 2024
- Pengalaman Berkunjung Ke Pasar Santa, Nikmatnya Kopi hingga Musik dari Piringan Hitam
- Rute ke Wisata Hiu Paus Botubarani di Gorontalo, 30 Menit dari Kota Gorontalo
- Kebumen Jadi Tuan Rumah Geofest ke-6 Tahun 2025, Targetkan 300 Peserta
- 5 Tips ke Wisata Hiu Paus Botubarani Gorontalo, Datang pada Waktu yang Tepat
- Mengulik Patung Hermes di Museum Fatahillah, Dulunya Sempat di Harmoni
- Pengalaman Ikut Pottery Class di Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta
- Cerita Cosplayer di Jak-Japan Matsuri 2024, Modal Rp 1,5 Juta
- Akses Mudah ke Ecopark Curugtilu, Lengkap dengan Tips Perjalanan
- 5 Alternatif Wisata di Bogor Selain Puncak, Hindari Terjebak Macet
- Harga Tiket Masuk dan Wahana di Ecopark Curugtilu
- Long Weekend Maulid Nabi 2024, Tempat Wisata di Kota Batu Ramai Pengunjung
- 10 Aktivitas Seru yang Bisa Kamu Lakukan di Ecopark Curugtilu
- Libur Panjang Maulid Nabi 2024, Penumpang di Stasiun Malang Naik 37 Persen
- Menginap di Ecopark Curugtilu, Ada Rumah Hobbit
- Tiket Dieng Culture Festival 2022 Sudah Termasuk Penginapan
- Mengapa Malam Satu Suro Dianggap Keramat? Ini Penjelasannya
- Pengunjung Pulau Komodo Harus Scan QR Code INISA, Ini Caranya
- 5 Tips ke Wisata Puncak Botorono di Temanggung, Awas Tanjakan Ekstrem
- Apa Itu Peringatan Malam Satu Suro? Berikut Sejarah dan Maknanya