pesonadieng.com

Desa Wisata Budo, Punya Wisata Mangrove dan Akses ke Bunaken

Ilustrasi Desa Wisata Budo di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Lihat Foto

Berlokasi di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Desa Wisata Budo merupakan tempat wisata penyangga Destinasi Super Prioritas (DSP) Likupang. 

Dari Bandara Internasional Sam Ratulangi, wisatawan bisa berkendara sejauh 17 - 23 kilometer (km) selama hampir 45 menit untuk bisa sampai di desa wisata ini. 

Desa wisata yang masuk 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 ini memiliki daya tarik berupa hutan mangrove seluas sekitar 30 hektar, serta akses alternatif ke Taman Laut Bunaken. 

Baca juga:

Selama menghabiskan waktu di tempat ini, wisatawan bisa menikmati panorama Pulau Manado Tua, Bunaken, dan Siladen dari tepi pantai. Bila sore tiba, mereka bisa menikmati pemandangan matahari terbenam atau sunset.

Desa Wisata Budo juga memiliki alam bawah laut yang sayang dilewatkan. Dilansir dari laman jadesta, wisatawan bisa melihat kuda laut pygmy seahorse sepanjang kira-kira dua sentimeter (cm).

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat mengunjungi Desa Wisata Budo di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, pada Jumat (29/7/2022).Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat mengunjungi Desa Wisata Budo di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, pada Jumat (29/7/2022).

Selain daya tarik wisata bahari, Desa Wisata Budo juga memiliki daya tarik wisata alam pegunungan.

Bersama pemandu, wisatawan bisa mengunjungi Pegunungan Dapi-dapi, tempat bertumbuhnya aneka tanaman kaya manfaat, antara lain pohon cengkih, tanaman woka, dan tanaman herbal. 

Wisatawan juga bisa melihat pemandangan matahari terbit (sunrise) dan sunset dari Pegunungan Dapi-dapi.

Baca juga:

Ada pula Gunung Piring yang merupakan lokasi sumber air bersih masyarakat Desa Wisata Budo.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berharap Desa Wisata Budo menjadi sustainable tourism (pariwisata dan berkelanjutan).

"Karena desa ini terhubung dengan destinasi-destinasi super prioritas Likupang. Jadi kita diharapkan masyarakat bisa membangun desa-desa wisata yang menopang Likupang agar kunjungan wisatawan ke sini mendapatkan sensasi yang lengkap karena ada wisata mangrove dan wisata bawah air seperti ini," katanya, melalui keterangan resmi yang  terima, Jumat (29/7/2022).

Baca juga: 5 Wisata Pantai di Likupang, Mana Saja?

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat