Sensasi Ikut Tradisi Makan Bajamba Asal Minangkabau, Berbalas Pantun
- Sejumlah daerah di Indonesia memiliki tradisi makan bersama, tak terkecuali di Sumatera Barat yang memiliki tradisi makan bajamba.
Tradisi makan bajamba telah diwariskan turun-temurun sejak ratusan tahun lalu. Kegiatannya pun tak sekadar mengisi perut, tapi juga sarat dengan nilai filosofis masyarakat Minangkabau.
Jika ingin mencoba tradisi ini, kamu bisa mengunjungi Desa Wisata Kampuang Minang Nagari Sumpu yang berlokasi di Nagari Sumpur, Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.
Baca juga:
- Desa Wisata Kampung Minang Nagari Sumpu, Tawarkan Wisata Budaya dan Kearifan Lokal
- 7 Aktivitas Menarik di Desa Wisata Kampuang Minang Nagari Sumpu
Desa ini terletak di sebelah utara Danau Singkarak, yang dialiri air dari Sungai Batang Sumpu.
Bajamba menjadi salah satu paket wisata unggulan di Nagari Sumpu, di samping atraksi-atraksi lainnya, antara lai menginap di homestay rumah gadang, melihat penampilan tari, memasak rendang, dan menjala ikan bilih.
Pengalaman ikut tradisi makan bajamba
berkesempatan mencoba sensasi menyantap makanan dengan tradisi bajamba, saat berkunjung ke Nagari Sumpu pada Selasa (02/08/2022) lalu.
Pada dasarnya, bajamba biasa diadakan saat acara-acara penting, seperti pernikahan, Batagak Penghulu, dan acara adat lainnya. Tujuan makan bajamba adalah guna memupuk tali silaturahmi dan memunculkan rasa kebersamaan tanpa melihat status.
"Bajamba itu cara makan khas kami di ranah Minang. Tutupnya (tudung saji) itu namanya dulamak, jadi bukan sembarang kain atau penutup, dia punya filosofi juga, yang menjadi khas dari masing-masing nagari atau desa," ujar Ketua Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Nagari Sumpu, Zuherman.
Adapun satu nampan berukuran besar diisi beberapa lauk, di antaranya rendang, ayam bumbu, ikan bilih, sayur, dan kerupuk, untuk porsi sekitar empat orang.
Baca juga: Desa Wisata Sungai Batang Sumatera Barat, Tempat Kelahiran Buya Hamka
Aturan saat makan Bajamba
Soal tata cara makan bajamba, sebenarnya ada beberapa aturan tertentu jika mengikuti kaidah asli. Di antaranya tidak boleh mengambil makanan yang terhidang jika orang yang lebih tua belum mengambilnya.
Kemudian, saat makan, seseorang harus mengambil nasi dan lauk pauk dengan jumlah secukupnya menggunakan tangan kanan, lalu nasi dilemparkan ke mulut dalam jarak dekat.
Sementara itu, tangan kiri berfungsi menampung makanan yang berceceran dari mulut.
Selain cara makan, ada peraturan mengenai posisi duduk dalam tradisi bajamba. Peserta laki-laki diharapkan duduk baselo atau bersila, sedangkan para perempuan duduk dengan cara basimpuah atau bersimpuh.
Namun, bagi wisatawan, aturannya hanya dipersilahkan untuk duduk lesehan dan dipisah antara laki-laki dengan perempuan.
Baca juga: 1 Hari di Desa Wisata Kampuang Minang Nagari Sumpu, Coba Pakaian Tradisional
Terkini Lainnya
- Buron Interpol Ditangkap karena Tertolak Autogate Bandara di Bali
- 5 Tips ke Pemandian Air Hangat Banyu Alam Dieng, Datang Pagi
- 5 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Ada yang di Dalam Stasiun
- Desa Wisata Rhepang Muaif, Bisa Lihat Burung Cendrawasih khas Papua
- Air Mancur Trevi Fountain di Roma Italia Akan Terapkan Tiket Masuk
- Citilink Beri Promo 10.10, Ada Diskon hingga Rp 410.000
- 5 Aktivitas di Stasiun Gambir, Bisa Relaksasi dan Mandi
- Cara Parkir Inap di Stasiun Gambir, Tarif mulai Rp 3.000
- Cara ke Stasiun Gambir Naik TransJakarta, KRL, dan Angkot
- Hanya Hari Ini, DAMRI Beri Diskon Tiket 10 Persen untuk Semua Rute
- 5 Fasilitas di Stasiun Gambir, Ada Penyewaan Power Bank hingga Kursi Pijat
- 3 Tips Memilih Jasa "Open Trip" Naik Gunung dari APGI, Pemula Wajib Tahu
- Wisata ke Taman Bukit Baru Pangkalpinang, Bisa Ajak Anak Mengenal Pohon
- Emirates Larang Pager dan Walkie-Talkie Selama Penerbangan, Kenapa?
- 7 Tips Memaksimalkan Hari Terakhir Liburan, Pilih Aktivitas Santai
- Tarif Masuk Pulau Komodo Rp 3,75 Juta Ditunda sampai Januari 2023
- KAI Daop 1 Jakarta Tawarkan Promo Tiket Kereta Api Mulai Rp 17.000
- Hong Kong Pangkas Masa Karantina Jadi 3 Hari
- London-Stockholm Tak Sampai 24 Jam, Bisa Naik Sleeper Train Ini
- Pengalaman Naik ke Atas Puncak Jam Gadang, Ada Apa di Dalamnya?