Tradisi Murok Jerami Jadi Agenda Wisata Tahunan di Bangka Tengah
- Tradisi Murok Jerami dijadikan agenda wisata tahunan oleh Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Dikutip dari Antara, tradisi tersebut dinilai memiliki budaya lokal yang dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Baca juga: 9 Tempat Wisata di Bangka Tengah, Main ke Pantai dan Hutan Mangrove
Adapun Murok Jerami adalah tradisi makan bersama yang dilakukan sebagai wujud rasa syukur atas melimpahnya panen raya padi. Tradisi ini sudah dilakukan secara turun temurun.
Lebih lanjut, seperti dikutip dari Bangka Pos, (23/04/2018), Murok Jerami dipimpin oleh ketua adat dan tokoh masyarakat. Dalam kegiatannya, mereka akan memetik, memanen, dan memilih bibit padi unggul untuk ditanam pada masa tanam berikutnya.
Semua dilakukan secara musyawarah mufakat.
"Ini (Murok Jerami) kami jadikan agenda wisata setiap tahun di sentra padi sawah Desa Namang," kata Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Bangka Tengah, Zainal di Koba, Rabu (17/08/2022), seperti dikutip Antara.
Baca juga: Restoran Bukit Angsa Emas Bangka Tengah, Makan Siang Menghadap Lautan
Murok Jerami akan dikemas menjadi sebuah paket wisata bagi wisatawan, baik nusantara maupun mancenegara.
Misalnya, selama kegiatan nantinya tak hanya menonjolkan ritual Murok Jerami saja, tetapi juga akan melengkapinya dengan kegiatan seperti festival kesenian tradisional.
Baca juga: 5 Kegiatan Seru di Pulau Belitung, Wisata ke Pantai Laskar Pelangi
View this post on InstagramA post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)
Namun, Zainal menegaskan, hal ini dilakukan tanpa menghilangkan nilai budaya lokal dari tradisi tersebut.
Selain untuk menarik wisatawan, menjadikan Murok Jerami sebagai agenda wisata tahunan juga merupakan salah satu upaya untuk melestarikannya.
Baca juga: 6 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Belitung, Ketam hingga Coklat
"Murok Jerami ini akan kita gelar lebih besar lagi, tidak hanya melibatkan masyarakat lokal tetapi juga masyarakat dari luar daerah," tuturnya
Terkini Lainnya
- 4 Aktivitas Seru di Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta, Bisa Belajar Bikin Gerabah
- Pengalaman Mengunjungi Museum Seni Rupa dan Keramik di Jakarta, Serunya Belajar Bikin Gerabah
- Kisah Ruangan Khusus di Museum Sejarah Jakarta, Ternyata Tempat Pangeran Diponegoro Ditahan
- Wisata 4 Musim di Tottori, Jepang, Lihat Kunang-kunang di Hutan Liar Saat Musim Panas
- Lebih dari 32.000 Orang Serbu Dieng Banjarnegara Saat Long Weekend Maulid Nabi 2024
- Menengok Natsu Matsuri, Festival Budaya Jepang di Jakarta
- Mengapa Bali Sering Dipilih Jadi Lokasi Konferensi?
- Jalur ke Dieng Macet Parah Saat Long Weekend Maulid Nabi 2024
- Pengalaman Berkunjung ke Pasar Santa, Nikmatnya Kopi hingga Musik dari Piringan Hitam
- Rute ke Wisata Hiu Paus Botubarani di Gorontalo, 30 Menit dari Kota Gorontalo
- Kebumen Jadi Tuan Rumah Geofest ke-6 Tahun 2025, Targetkan 300 Peserta
- 5 Tips ke Wisata Hiu Paus Botubarani Gorontalo, Datang pada Waktu yang Tepat
- Mengulik Patung Hermes di Museum Fatahillah, Dulunya Sempat di Harmoni
- Pengalaman Ikut Pottery Class di Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta
- Cerita Cosplayer di Jak-Japan Matsuri 2024, Modal Rp 1,5 Juta
- Gatotkaca Berjualan di Alun-alun Kota Batu, Sukses Pikat Wisatawan
- InJourney Optimistis Pariwisata Indonesia Bisa Bangkit dan Lebih Kuat
- 2 Kereta Api Legendaris Dioperasikan Saat HUT ke-77 RI
- HUT RI, Bendera Merah Putih Berkibar di Puncak Gunung Nampar Nos NTT
- 4 Tips Berkunjung ke Pameran Mobil Kepresidenan RI di Sarinah