pesonadieng.com

Daftar 3 Desa Wisata Pemecah Rekor Muri di ADWI 2022

Pantai Ngurbloat di Desa Wisata Ngilngof di Kecamatan Manyeuw, Kei Kecil, Kepulauan Kei, Kabupaten Maluku Tenggara, Kamis (28/10/2021).
Lihat Foto

- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengumumkan desa wisata yang menerima penghargaaan Rekor Museum Rekor Dunia-Indonesia (Muri) dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022, Minggu (30/10/2022).

Baca juga: 5 Desa Wisata Terbaik Kategori Daya Tarik Pengunjung ADWI 2022

Ada tiga desa yang mendapat penghargaan Rekor Muri, dengan kategori berbeda sebagai berikut:

3 desa wisata pemecah rekor Muri dalam ADWI 2022

1. Desa Wisata Pariangan Tanah Datar, Sumatera Barat

Nagari Pariangan adalah salah satu desa teriindah di dunia versi Travel Budget pada 2012.Shutterstock/Misbachul Munir Nagari Pariangan adalah salah satu desa teriindah di dunia versi Travel Budget pada 2012.

Desa Wisata Pariangan di Tanah Datar, Sumatera Barat, meraih Rekor Muri sebagai desa wisata pertama dengan batik beraroma kopi.

"Telah pecah Rekor Muri, telah diserahkan kepada Desa Wisata Pariangan di Tanah Datar, Sumatera Barat, sebagai desa wisata pertama dengan batik beraroma kopi. Jadi kalau pakai baju batiknya, aroma kopinya tercium, dan jadi desa wisata pertama yang memiliki pewarna batik alami dari limbah kopi di Indonesia," kata Sandiaga di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Minggu.

Baca juga: Nagari Pariangan, Desa dengan Masjid Tua yang Unik di Sumatera Barat

Lokasi desa ini berjarak sekitar 95 kilometer dari utara Kota Padang, dan 35 kilometer dari Kota Bukittinggi.

Berada di ketinggian sekitar 500-700 meter di atas permukaan laut membuat udara di Nagari Pariangan begitu sejuk. Bahkan, desa ini disebut menjadi salah satu desa terindah dunia yang disejajarkan dengan desa Niagara on The Lake, Kanada.

Baca juga: 5 Desa Wisata Berkembang Terbaik di ADWI 2022

Desa Nagari Pariangan dipenuhi dengan rumah-rumah Gadang khas Sumatra Barat yang tidak biasa, sebab dibangun bertingkat-tingkat mengikuti kontur atau pola dari lereng gunung. 

Desa tersebut juga memiliki berbagai potensi wisata budaya, seni, dan kuliner, seperti tari piriang dan seni musik talempong pacik, saluang, kuliner dakak-dakak, dan kopi kawa daun yaitu minuman yang terbuat dari daun kopi, seperti dikutip pada Kamis (7/7/2022).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat