6 Fakta Terkini Hotel Yamato Surabaya, Titik Sejarah Hari Pahlawan
- Hotel Yamato Surabaya merupakan salah satu saksi penting Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November.
Saat ini, Hotel Yamato telah berganti nama menjadi Hotel Majapahit.
Hotel ini merupakan lokasi insiden perobekan bendera Belanda oleh arek-arek Suroboyo pada 19 September 1945. Peristiwa ini memicu pertempuran besar di Surabaya pada 10 November 1945 yang diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Baca juga: Sejarah Hotel Yamato Surabaya, Saksi Bisu Hari Pahlawan
Lantas, bagaimana kondisi terkini Hotel Yamato Surabaya? Berikut enam faktanya seperti dihimpun .
1. Berganti nama menjadi Hotel Majapahit
Seperti disampaikan sebelumnya, saat ini Hotel Yamato telah berganti nama menjadi Hotel Majapahit. Mengutip dari situs Hotel Majapahit, hotel ini telah berganti nama sebanyak lima kali.
Hotel yang didirikan pada 1910 oleh Sarkies bersaudara ini, dibuka secara resmi pada 1911 dengan nama Hotel Oranje.
Baca juga: 6 Tempat Wisata untuk Peringati Hari Pahlawan 10 November
Pada 1942, Hotel Oranje berganti nama menjadi Hotel Yamato, usai pasukan Jepang berhasil mengusir Belanda dan menduduki Indonesia.
Pada 1945, nama hotel kembali berganti menjadi Hotel Merdeka usai insiden perobekan bendera Belanda. Namun, nama Hotel Merdeka tak bertahan lama.
Baca juga: 5 Tempat di Surabaya untuk Memperingati Hari Pahlawan
Pada 1946, Sarkies bersaudara mengambil alih pengelolaan hotel serta mengubah namanya menjadi L.M.S Hotel yang merupakan kependekan dari Lucas Martin Sarkies, sang pendiri.
Pada 1969, L.M.S Hotel kembali berubah nama menjadi Hotel Majapahit setelah mempunyai pengelola baru. Nama Hotel Majapahit masih digunakan hingga saat ini.
Baca juga: Hari Pahlawan 10 November Apakah Tanggal Merah?
2. Bangunan cagar budaya nasional
Hotel Majapahit telah ditetapkan sebagai bangunan Cagar Budaya Nasional oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Mengutip laman Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya, penetapan tersebut telah dilakukan sejak 2014 lalu.
Keputusan tersebut mempertimbangkan nilai sejarah yang terkandung dalam bangunan Hotel Majapahit.
Terkini Lainnya
- 4 Aktivitas Seru di Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta, Bisa Belajar Bikin Gerabah
- Pengalaman Mengunjungi Museum Seni Rupa dan Keramik di Jakarta, Serunya Belajar Bikin Gerabah
- Kisah Ruangan Khusus di Museum Sejarah Jakarta, Ternyata Tempat Pangeran Diponegoro Ditahan
- Wisata 4 Musim di Tottori, Jepang, Lihat Kunang-kunang di Hutan Liar Saat Musim Panas
- Lebih dari 32.000 Orang Serbu Dieng Banjarnegara Saat Long Weekend Maulid Nabi 2024
- Menengok Natsu Matsuri, Festival Budaya Jepang di Jakarta
- Mengapa Bali Sering Dipilih Jadi Lokasi Konferensi?
- Jalur ke Dieng Macet Parah Saat Long Weekend Maulid Nabi 2024
- Pengalaman Berkunjung ke Pasar Santa, Nikmatnya Kopi hingga Musik dari Piringan Hitam
- Rute ke Wisata Hiu Paus Botubarani di Gorontalo, 30 Menit dari Kota Gorontalo
- Kebumen Jadi Tuan Rumah Geofest ke-6 Tahun 2025, Targetkan 300 Peserta
- 5 Tips ke Wisata Hiu Paus Botubarani Gorontalo, Datang pada Waktu yang Tepat
- Mengulik Patung Hermes di Museum Fatahillah, Dulunya Sempat di Harmoni
- Pengalaman Ikut Pottery Class di Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta
- Cerita Cosplayer di Jak-Japan Matsuri 2024, Modal Rp 1,5 Juta
- E-VoA Resmi Diluncurkan, Turis dan Pebisnis Asing Makin Mudah Masuk RI
- Sejarah Hotel Yamato Surabaya, Saksi Bisu Hari Pahlawan
- Rumor Pendakian Semeru Buka Lagi Tahun 2023, Ini Jawaban TNBTS
- Biaya Diving dan Snorkeling di Banda Neira
- Keindahan Alam Flores Pukau Wisatawan dari Jakarta