Kondisi Jalur Pendakian Gunung Gede Pangrango Pascagempa Cianjur

- Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) menutup jalur pendakian sejak Selasa (22/11/2022).
Penutupan ini dilakukan setelah terjadinya gempa bumi dengan magnitudo 5,6 skala Richter (SR) yang melanda wilayah Cianjur Senin (21/11/2022).
Baca juga:
- 4 Petilasan di Gunung Tidar Magelang, Ada Batu Nisan Sepanjang 7 Meter
- 6 Tempat Angker di Indonesia, Ada Gunung dengan Pasar Setan
"Ditutup sementara kegiatan pendakian dan wisata (Taman Nasional Gunung Gede Pangrango)," kata Humas Balai Besar Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Agus Deni, saat dikonfirmasi , Selasa.
Lebih lanjut, BBTNGGP juga telah melakukan pengecekan jalur pendakian Cibodas-Gunung Putri pada hari Rabu tanggal 23 November 2022.
Pengecekan dilakukan bersama Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (BTNGHS), Masyarakat Mitra Polhut (MMP), Volunteer Montana, Gede Pangrango Operation (GPO), dan Harley Sasta (aktivis pendaki).
Kondisi Gunung Gede Pangrango setelah Gempa Cianjur
Dari pengecekan itu, kondisi Gunung Gede Pangrango pascagempa Cianjur, adalah sebagai berikut:
Kondisi jalur pendakian dari arah Cibodas:
- Terdapat satu lokasi longsoran dengan dua titik di sekitar Cisalada (terlihat dari Gayonggong), lebar 10 meter dan panjang 100 meter.

- Fasilitas wisata pendakian (bangunan shelter, jembatan, dan toilet) tidak mengalami kerusakan.
- Shelter air panas ada tembok belah, tetapi diperkirakan sudah ada sebelum terjadi gempa.
- Terdapat informasi dari pendaki adanya retakan di puncak gede, tepatnya di geger bibir kawah.
- Aliran air panas, Pancaweuleuh, Talaga Biru, maupun sumber mata air Kandang Badak terpantau normal.
Kondisi jalur pendakian dari arah Gunung Putri
- Pada jalur pendakian terdapat lokasi retakan tanah di Blok Romusa sepanjang 7 meter dan longsoran di Blok Tanah Merah dengan lebar 8 meter, tinggi 3 meter

- Di jalur pendakian setelah Blok Tanah Merah sampai Alun-alun Suryakencana, tidak ditemukan longsoran.
- Sarana prasarana yang rusak adalah pintu gerbang pertama di Pos 1 dengan kondisi rubuh.
- Kondisi shelter darurat dalam kondisi baik.
"Kondisi longsoran sebagaimana pada poin 1 dan 2 pada kedua jalur pendakian masih relatif kecil, hal ini karena kondisi ekosistem (tegakan pohon) masih sangat bagus," kata Kepata Balai Besar TNGGP Sapto Aji Prabowo dalam surat edaran nomor SP 1050 /BBTNGGP/Tek.2/11 /2022 yang terima, Kamis (24/11/2022).
Berdasarkan pertimbangan tersebut, kegiatan pendakian dan wisata air terjun Cibeureum-Cibodas ditutup sementara sampai kondisi kondusif, serta tidak terjadi gempa susulan dan longsor.
Terkini Lainnya
- Pemerintah Bakal Bentuk Pokja untuk Perangi Pungli di Tempat Wisata
- PHRI Sebut Pemotongan Anggaran Akan Beri Efek Domino ke Hotel
- Tak Hanya Api, Sprinkler Hotel juga Bisa Menyala Karena Ini
- Hari Ini, Bakul Budaya FIB UI Gelar Festival Cap Go Meh 2025
- Sempat Banjiri Lantai JW Marriott Medan, Apa Itu Sprinkler?
- Pemerintah Pangkas Anggaran, Pengusaha Hotel Mencoba Tabah
- PHRI Minta Sektor Pariwisata Jadi Prioritas, Bukan Sekadar Aksesori
- Makam Sunan Giri Gresik: Harga Tiket, Jam Buka, dan Lokasi
- Ziarah Makam Sunan Giri Gresik, Wisata Religi Menyambut Ramadhan
- Kawah Ratu Gunung Salak Bogor: Harga Tiket, Jam Buka, dan Lokasi
- Wisata Non-Pendakian Gunung Rinjani Ditutup Sementara, Kenapa?
- Jadwal DAMRI Cawang, Bisa ke Lampung dan Surabaya mulai Rp 190.000
- Berpetualang di Kawah Ratu Gunung Salak Bogor
- Cuaca Buruk, 300 Penerbangan Pesawat di Amerika Dibatalkan
- 5 Tips Simpan Perhiasan Saat Traveling, Jangan Taruh Bagasi Tercatat!
- Citilink Tambah Rute Penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma
- 100 Turis Asing Kunjungi Air Terjun Pangkadari di Manggarai NTT
- Pantai Tanjung Pasir Tangerang: Jam Buka, Tiket Masuk, dan Aktivitas
- Keris pada Masa Lalu, Empu Cari Meteorit Jatuh di Gunung dan Sungai
- 10 Wisata Alam di Jabodetabek, Air Terjun hingga Danau