Mengapa Ponsel Harus Airplane Mode Saat Naik Pesawat?
- Saat naik pesawat, ada sejumlah aturan yang harus diperhatikan. Salah satunya, penumpang diminta tidak mengaktifkan ponsel. Penumpang bisa mengaktifkan mode pesawat (airplane mode) pada ponsel selama mengudara.
Aturan ini secara umum berlaku di semua penerbangan udara di seluruh dunia, mulai dari Asia hingga Eropa, terutama saat hendak take off (lepas landas) dan landing (mendarat).
Jadi, selain mematikan perangkat elektronik, penumpang pesawat juga bisa mengaktifkan airplane mode atau flight mode (mode pesawat) yang tersedia di pengaturan ponsel masing-masing.
Baca juga:
- 5 Tips Naik Pesawat dengan Anak agar Tidak Rewel
- Apakah Aman Naik Pesawat Terbang Saat Hujan? Simak Jawabannya
Untuk diketahui, saat airplane mode diaktifkan, penumpang tidak bisa mengirim dan menerima pesan.
Namun, penumpang masih bisa menggunakan ponsel, seperti misalnya game tanpa internet, atau film dan musik yang sudah diunduh.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)
Adapun penumpang yang sudah sering naik pesawat, mungkin sudah tidak asing dengan aturan ini.
Alasan harus mengaktifkan mode airplane mode di pesawat
Namun, apa sebenarnya alasan harus menyalakan airplane mode atau mematikan ponsel saat di pesawat?
Dikutip dari Daily Star, Selasa (29/11/2022), mengaktifkan airplane mode di dalam pesawat bertujuan untuk mencegah gelombang elektromagnetik yang bisa mengganggu sistem di pesawat.
Pasalnya, gelombang elektromagnetik aktif di dalam pesawat berpotensi mengganggu sistem kendali, komunikasi, dan navigasi di kokpit. Hal ini tentunya bisa berdampak terhadap keselamatan para penumpang.
Gelombang sinyal yang ada di ponsel juga dapat memicu terganggunya navigasi antara pilot dengan menara ATC (air traffic control). Oleh sebab itu, mengubah ponsel ke mode pesawat bertujuan menghentikan pengiriman sinyal.
Baca juga: Tata Cara Naik Pesawat jika Baru Pertama Kali
Meski di satu sisi, tidak semua sinyal telepon akan mengganggu sistem pesawat dan belum ada kasus yang terbukti saat sinyal bisa mengganggu kinerja navigasi pesawat, tidak berarti hal ini tidak dapat terjadi.
Selain itu, para pilot mengatakan bahwa sinyal pasti mengganggu suara di headphone mereka, yang dapat menyebabkan kebingungan antara dek penerbangan dan kontrol lalu lintas udara (ATC).
Terkini Lainnya
- 5 Etika yang Harus Diperhatikan Sebelum "Check-Out" Hotel
- Harga Tiket Masuk Kastil Himeji Naik hingga 200 Persen
- Ada Badai Saat Mendaki Gunung, Ini Saran dari Pemandu
- Ini 4 Persiapan Mendaki Saat Musim Hujan yang Wajib Diikuti
- 16 Wisata Keluarga di Bandung Saat Nataru, Seru untuk Semua Usia
- 15 Wisata Alam di Bandung Saat Nataru, Cocok untuk Healing
- Hotel Swiss-Belinn Indramayu Dibuka, Tarif Menginap mulai Rp 628.000
- Libur Nataru Wisatawan Bisa Keliling Kota Yogya Naik Becak Kayuh Tenaga Alternatif
- Harga Tiket dan Jam Buka di New Small World, Lengkap dengan Rute ke Lokasi
- Cuaca Buruk di Gunung Agung Bali, Pendaki Harus Patuhi Pemandu
- Keliling Dunia dalam Satu Hari di New Small World, Purwokerto
- 10 Spot Instagramable di New Small World, Cocok untuk Foto Kekinian
- Promo 12.12, Ada Diskon Tiket Kereta Api 20 Persen
- Pohon Tumbang di Monkey Forest Ubud Makan Korban, Wisatawan Diimbau Waspada Saat Cuaca Buruk
- Imbas Pohon Tumbang, Monkey Forest Ubud Tutup hingga 12 Desember 2024
- Bali Disiapkan Jadi Destinasi Health Tourism Kelas Dunia
- Jadwal Terbaru KRL Yogyakarta-Palur dari Pagi sampai Malam
- 6 Tips Liburan ke Banda Neira untuk Pemula, Perhatikan Musim
- Bandara I Gusti Ngurah Rai Layani Lagi Rute Hong Kong-Bali PP
- WNA di Batam Sambut Second Home Visa, Makin Mudah Berinvestasi di Indonesia