Tradisi Malam Natal di Ruteng NTT, Hantar Patung Yesus
BORONG, - Umat Katolik Lekolembo, Paroki Santo Arnoldus Janssen dan Santo Josef Freinademetz Waelengga, Keuskupan Ruteng, Nusa Tenggara Timur (NTT) memakai pakaian adat khas etnis Rongga, pada malam Natal, Sabtu (24/12/2022).
Mereka kemudian menampilkan tradisi embong, menghantar patung Yesus untuk ditaruh di kandang Natal yang ada di samping meja altar di paroki tersebut.
Baca juga: 15 Wisata Air Terjun di NTT, Masih Asri untuk Dijelajahi
Tradisi embong sendiri dilakukan setiap tahunnya oleh Pastoral Pariwisata di Keuskupan Ruteng.
Patung Yesus diarak dari pintu masuk Gereja menuju ke kandang Natal bermotif rumah adat Manggarai Timur.
Para penari dari etnis Rongga menyanyikan lagu-lagu daerah bernuansa perayaan malam Natal sembari prosesi dilakukan.
Tradisi ini memberikan kesan khusuk dan bikin bulu kuduk merinding, terutama saat para umat Katolik Keuskupan Ruteng, melantunkan lagu-lagu bahasa daerah etnis Rongga.
Baca juga: 12 Desa Wisata Manggarai Timur NTT, Banyak Kekayaan Alam dan Budaya
Apalagi, hujan mengguyur kota pada malam perayaan Natal. Kata pastor Romo Heribertus Karno, cuaca menguji iman para umat untuk tetap hadir merayakan malam Natal.
"Saya berlinang air mata saat bersama umat lingkungan Lekolembo menari tarian embong dengan menghantar Patung Yesus ke kandang Natal yang berada didalam Gereja," katanya, Sabtu malam.
View this post on InstagramA post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)
Saat berkhotbah, ia meminta umat Katolik untuk terus berbuat baik bagi sesama dan meneladani Yesus Kristus yang lahir di kandang sederhana Betlehem.
Baca juga: 14 Pantai Indah di NTT, Ada yang Berpasir Putih dan Diapit 2 Gunung
"Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh umat Katolik yang memiliki semangat untuk mengikuti misa malam Natal ditengah cuaca hujan deras," ucap Romo Karno.
Terkini Lainnya
- Jalur ke Dieng Macet Parah Saat Long Weekend Maulid Nabi 2024
- Pengalaman Berkunjung Ke Pasar Santa, Nikmatnya Kopi hingga Musik dari Piringan Hitam
- Rute ke Wisata Hiu Paus Botubarani di Gorontalo, 30 Menit dari Kota Gorontalo
- Kebumen Jadi Tuan Rumah Geofest ke-6 Tahun 2025, Targetkan 300 Peserta
- 5 Tips ke Wisata Hiu Paus Botubarani Gorontalo, Datang pada Waktu yang Tepat
- Mengulik Patung Hermes di Museum Fatahillah, Dulunya Sempat di Harmoni
- Pengalaman Ikut Pottery Class di Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta
- Cerita Cosplayer di Jak-Japan Matsuri 2024, Modal Rp 1,5 Juta
- Akses Mudah ke Ecopark Curugtilu, Lengkap dengan Tips Perjalanan
- 5 Alternatif Wisata di Bogor Selain Puncak, Hindari Terjebak Macet
- Harga Tiket Masuk dan Wahana di Ecopark Curugtilu
- Long Weekend Maulid Nabi 2024, Tempat Wisata di Kota Batu Ramai Pengunjung
- 10 Aktivitas Seru yang Bisa Kamu Lakukan di Ecopark Curugtilu
- Libur Panjang Maulid Nabi 2024, Penumpang di Stasiun Malang Naik 37 Persen
- Menginap di Ecopark Curugtilu, Ada Rumah Hobbit
- Eco Green Park di Kota Batu, Lihat Ratusan Burung sampai Jajal Wahana Baru
- 5 Pohon Natal Ikonis dan Instagramable di Jakarta 2022
- Rute ke Kawasan Kota Tua di Delanggu, Klaten, Eks Pabrik Karung Goni
- Mengenal Pantai Heha, Destinasi Wisata di Yogyakarta yang Wajib Dikunjungi Saat Liburan bersama Keluarga
- Tips Hindari Kemacetan di Kota Batu yang Ramai Wisatawan Akhir Tahun