Wajah Baru Taman Akuatik di Kebun Raya Bogor Dilengkapi Spot Foto
- Taman Akuatik di Kebun Raya Bogor jadi salah satu daya tarik bagi pengunjung, khususnya setelah direvitalisasi.
Taman yang sudah ada sejak zaman Belanda itu berfungsi sebagai tempat hidup bagi tumbuhan-tumbuhan air yang tertata di lima kolam.
Baca juga: Kebun Raya Bogor Buka Lagi Taman Tumbuhan Pemakan Serangga
"Tumbuhan tersebut ditata sedemikian rupa, berhiaskan air mancur untuk memperindah kolam," kata Koordinator Registrasi Koleksi Kebun Raya Bogor, Mei dalam keterangan tertulis yang terima, Rabu (8/2/2023).
"Terdapat 14 jenis tumbuhan non-koleksi. Sisanya yaitu tanaman koleksi air dan tanaman koleksi non-air. Jika dijumlahkan, terdapat 134 jenis tanaman koleksi di Taman Akuatik," imbuhnya.
Baca juga: 6 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan di Kebun Raya Bogor
Sebagai informasi, salah satu kolam yang ada ditujukan untuk tumbuhan air tergenang seperti Nymphaea lotus L, Sagittaria latifolia Willd, dan Lepironia articulata (Retz.) Domin.
Lalu ada pula koleksi tumbuhan tepi air berupa Cyperus papyrus L, Myriophyllum aquaticum (Vell.) Verdc, dan Monochoria hastata (L.) Solms.
Sedangkan untuk koleksi tumbuhan air terendam yaitu Cyrtosperma sp, Thalia geniculata L, dan Oryza sativa L.
Kemudian untuk koleksi tumbuhan air mengapung ada Acanthus ilicifolius L, Lasia spinosa (L.) Thwaites, dan Oryza barthii A. Chev.
Baca juga:
- 4 Tips Piknik di Kebun Raya Bogor, Bawa Bekal Sendiri
- Bisakah Beli Tiket Kebun Raya Bogor Langsung Tanpa Online?
Serta koleksi tumbuhan air campuran yang mencakup Aquarius cordifolius (L.) Christenh. & Byng, Sagittaria subulata (L.) Buchenau, dan Anubias barteri var. glabra N.E. Br.
Setiap tumbuhan yang berada di Taman Akuatik ini telah dilengkapi papan informasi guna memberikan keterangan mengenai jenis tumbuhan.
Terkini Lainnya
- 4 Aktivitas Seru di Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta, Bisa Belajar Bikin Gerabah
- Pengalaman Mengunjungi Museum Seni Rupa dan Keramik di Jakarta, Serunya Belajar Bikin Gerabah
- Kisah Ruangan Khusus di Museum Sejarah Jakarta, Ternyata Tempat Pangeran Diponegoro Ditahan
- Wisata 4 Musim di Tottori, Jepang, Lihat Kunang-kunang di Hutan Liar Saat Musim Panas
- Lebih dari 32.000 Orang Serbu Dieng Banjarnegara Saat Long Weekend Maulid Nabi 2024
- Menengok Natsu Matsuri, Festival Budaya Jepang di Jakarta
- Mengapa Bali Sering Dipilih Jadi Lokasi Konferensi?
- Jalur ke Dieng Macet Parah Saat Long Weekend Maulid Nabi 2024
- Pengalaman Berkunjung ke Pasar Santa, Nikmatnya Kopi hingga Musik dari Piringan Hitam
- Rute ke Wisata Hiu Paus Botubarani di Gorontalo, 30 Menit dari Kota Gorontalo
- Kebumen Jadi Tuan Rumah Geofest ke-6 Tahun 2025, Targetkan 300 Peserta
- 5 Tips ke Wisata Hiu Paus Botubarani Gorontalo, Datang pada Waktu yang Tepat
- Mengulik Patung Hermes di Museum Fatahillah, Dulunya Sempat di Harmoni
- Pengalaman Ikut Pottery Class di Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta
- Cerita Cosplayer di Jak-Japan Matsuri 2024, Modal Rp 1,5 Juta
- 4 Fakta Rencana Penghapusan Cap Paspor Saat Masuk Negara Schengen
- 10 Negara dengan Penduduk Terbanyak di Dunia 2023, Apa Ada Indonesia?
- The Light of Journey: Cerminan Tradisi China yang Mulai Ditinggalkan
- Masuk Singapura Tetap Wajib Isi SG Arrival Card
- 6 Fakta Stasiun Jakarta Kota, Ada Peresmian dengan Tanam Kepala Kerbau