5 Kota/Kabupaten Disiapkan untuk Jejaring Kota Kreatif UNESCO 2023, Ada Ponorogo
- Lima kota dan kabupaten terpilih menjadi nominasi yang diusulkan Indonesia dalam Program Jejaring Kota Kreatif UNESCO atau UNESCO Creative City Network (UCCN).
Kelimanya telah diajukan dan diusulkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)/Badan Pariwisata Ekonomi Kreatif (Baparekraf) sebagai focal point program UNESCO.
“Tahun ini ada lima kabupaten dan kota yang mempersiapkan diri menuju UCCN, yaitu Bantul, Bitung, Ponorogo, Salatiga, dan Surakarta,” kata Menparekraf Sandiaga Uno saat Focus Group Discussion (FGD) Pendampingan Usulan Nominasi Jejaring Kota Kreatif UNESCO 2023 di Jakarta, Selasa (14/2/2023).
Baca juga:
- Bantul Menuju Kota Kreatif Dunia UNESCO
- Selain Kebaya, Budaya Indonesia Ini Masih Tunggu Pengakuan UNESCO
Kelima kabupaten dan kota dinominasikan dengan membawa kekuatan atau keunggulannya masing-masing.
Kabupaten Bantul (bidang kerajinan dan seni rakyat), Kota Bitung (bidang gastronomi), Kabupaten Ponorogo (bidang kerajinan dan seni rakyat), Kota Salatiga (bidang gastronomi), serta Kota Surakarta (bidang kerajinan dan seni rakyat).
Saat ini, Kemenparekraf/Baparekraf memberikan pendampingan kepada kelima kabupaten/kota dalam mempersiapkan naskah pengusulan ke UNESCO.
Kemudian pada bulan Mei, kelima kabupaten/kota tersebut akan diseleksi oleh Panitia Seleksi Nasional Pengusulan Nominasi Anggota Jejaring Kota Kreatif UNESCO Tahun 2023.
Baca juga:
- Phetchaburi di Thailand Jadi Kota Kreatif Gastronomi UNESCO
- Ponorogo Akan Diusulkan Jadi Jaringan Kota Kreatif UNESCO
Untuk selanjutnya, ditetapkan dua kota dari dua bidang yang berbeda sebagai nominasi kota kreatif dari Indonesia.
Kriteria pemilihan nominasi kabupaten/kota
Sebagai informasi, kelima kabupaten/kota yang masuk dalam nominasi untuk diajukan sebagai UCCN 2023 telah memenuhi sejumlah ketentuan dan kriteria.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Fransiskus Xaverius Teguh menyampaikan setidaknya ada tiga kriteria.
“Kriteria pertama adalah harus sudah mengikuti pengisian borang dan uji petik kegiatan Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I),” ujar Fransiskus.
Baca juga: Bermodal Sejarah Kuliner dan Akulturasi, Salatiga Menuju Kota Kreatif Gastronomi UNESCO
Dengan demikian, kriteria tersebut sebenarnya bersifat bottom up. Artinya, keinginan dan sifatnya betul-betul muncul dari setiap daerah.
Selanjutnya, kata dia, kriteria penting lainnya adalah adanya komitmen tinggi dari pemerintah daerah di seluruh stakeholders dengan adanya regulasi.
“Ada regulasi bagi pengembangan ekonomi kreatif daerah sebagai salah satu potensi penting dari pertumbuhan ekonomi secara umum,” tuturnya.
View this post on InstagramA post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)
Selain itu, Fransiskus menyampaikan bahwa pembentukan komunitas, atau komite ekonomi kreatif pada umumnya juga menjadi kriteria pemilihan.
Baca juga:
- Asal-usul Kebaya yang Akan Didaftarkan ke UNESCO oleh Singapura dan 3 Negara
- Shirakawa Go, Desa Tradisional di Jepang yang Jadi Warisan Budaya UNESCO
Komite tersebut, katanya, dipastikan dapat mengawal program Kabupaten dan Kota Kreatif di masing-masing daerahnya dengan baik.
Terkini Lainnya
- Bawa Rp 100.000 Ke Pasar Santa, Bisa Beli Apa?
- 10 Tempat Wisata di Yogyakarta untuk Keluarga, Pas buat Long Weekend
- Sambut MotoGP Indonesia 2024, Garuda Indonesia Beri Diskon Tiket hingga 20 Persen
- Apakah Maulid Nabi 2024 Termasuk Libur Nasional?
- Long Weekend, KAI Daop 6 Yogyakarta Operasikan Kereta Tambahan
- 3 Penginapan Sekitar Duta Orchid Garden, Harga mulai Rp 190.000 Per Malam
- Lokasi dan Rute Menuju ke Duta Orchid Garden
- Jenis Anggrek di Duta Orchid Garden Bali, Memanjakan Mata
- Aktivitas di Duta Orchid Garden, Tak Hanya Foto dengan Anggrek
- Duta Orchid Garden Bali, Lihat Anggrek Lebih Dekat
- Museum Seni Rupa dan Keramik di Jakarta: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket
- Tahun 2025, Pelaku Perjalanan Eropa Wajib Bayar Rp 200.000 untuk Masuk Inggris
- Super Air Jet Terbang dari Pangkalpinang ke Surabaya dan Yogyakarta, Tarif Rp 1 Jutaan
- Cara ke Pasar Santa Naik MRT, TransJakarta, dan KRL
- Pasar Santa di Jakarta: Lokasi, Jam Buka, Fasilitas, dan Harga
- Wisata Kawah Ijen Tak Terdampak Banjir Bandang Bondowoso
- Palembang Targetkan 2,2 Juta Kunjungan Wisatawan Selama 2023
- Keraton Surakarta Akan Gelar Kirab Agung Peringatan Raja Naik Tahta, 16 Februari 2023
- 3 Tips Berburu Tiket Pesawat Murah di Travel Fair
- Ingin Berwisata ke Hong Kong, Apakah Perlu Visa?