Kota Malang Berbenah untuk Gaet Wisatawan dan Penuhi Target PAD 2023
MALANG, - Pemerintah Kota Malang menyiapkan strategi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, serta memenuhi target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata (hotel dan restoran) yang mencapai lebih dari Rp 200 miliar selama tahun 2023.
Wali Kota Malang, Sutiaji, berharap, jumlah kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman) ke Kota Malang dapat meningkat.
Baca juga: 32 Tempat Wisata Malang Raya, Banyak Tempat Bernuansa Alam
Adapun Malang menjadi penyangga dari program pariwisata nasional di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
"Harapan Bu Gubernur juga, wisman ini di Indonesia antara 13-14 hari, di Jogja itu tiga hari, di Bromo itu satu hari, selebihnya ke Bali, kalau bisa mereka nambah dua hari di Malang maka kita perkuat infrastrukturnya," kata Sutiaji pada Kamis (16/2/2023).
Fasilitas umum dan kawasan Pecinan akan dipercantik
Menurutnya, beberapa fasilitas umum seperti Alun-alun Bundar Tugu, Alun-alun Merdeka, kawasan Jalan Besar Ijen, dan Jalan Veteran akan dipercantik.
Adapun anggarannya dari Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan.
Baca juga: Itinerary Wisata 2 Hari di Banyuwangi, Kawah Ijen sampai Pulau Tabuhan
"Alun-alun Tugu itu kebutuhannya Rp 8 miliar, kita percantik seperti ada lighting (lampu), untuk Alun-alun Merdeka dari CSR sekitar Rp 4 miliar sampai Rp 5 miliar, sama juga Jalan Ijen itu CSR sekitar Rp 3 miliar sampai Rp 4 miliar. Untuk Jalan Veteran dibagi tiga, ada dari CSR UB (Universitas Brawijaya), UM (Universitas Negeri Malang) dan lainnya," terangnya.
Selain itu, kawasan Pecinan atau sekitar Pasar Besar juga akan dipercantik supaya menarik wisatawan.
Pihaknya juga sudah memiliki kajian dan rencana itu sudah dikomunikasikan dengan warga sekitar yang mayoritas etnis China.
Baca juga: Gratis Keliling Kota Malang Naik Bus Macito, Catat Caranya
"Kita punya kajian yang namanya Pecinan, kita sudah komunikasi dengan komunitas Chinese (China), kalau dibuat seperti ini seperti apa, dan mereka siap, dananya patungan, nanti termasuk di Kampung Arab supaya setiap malam Jumat ada musik-musik," terang Sutiaji.
"Begitu juga di Kampung Heritage Kayutangan Insyaallah ada event-event (acara) seperti Padang Bulan," imbuhnya.
Upaya itu dilakukan karena pihaknya ingin menguatkan pariwisata di Kota Malang berbasis wisata budaya.
Sebab, ia juga mencoba menyeimbangkan antara pariwisata di Kota Batu dan Kabupaten Malang.
Baca juga: Kafe Unik di Malang, Bisa Ngopi Sambil Bikin Kaus
Terkini Lainnya
- Pura Hindu Pertama di Belanda Diresmikan, Seperti Apa?
- Nikmati Liburan Akhir Tahun di Berbagai Destinasi Wisata Gratis Kota Paris Van Java
- Masuk Daftar Kota Terbaik Dikunjungi 2024, Jakarta Punya Destinasi Menarik untuk Libur Akhir Tahun
- Sumba Jadi Destinasi Terbaik Dikunjungi 2024, Tempat Tepat untuk Libur Akhir Tahun
- Dulu Viral karena Keindahannya, Pantai Wonogoro Malang Kini Rusak akibat Banjir
- Daya Tarik Wisata dan Budaya Polinesia, Jadi Inspirasi Latar Film Moana
- Janji-janji Maskapai Turunkan Harga Tiket Pesawat Domestik
- 2 Bayi Harimau, 1 Bayi Owa, dan 2 Bayi Penguin Lahir di Taman Safari Indonesia
- Wisata Gratis di Yogya, Indahnya Hamparan Sawah Berlatar Perbukitan Menoreh
- 15 Cara Cegah Sakit Saat Liburan Nataru yang Masih Musim Hujan
- Apa Itu Prasasti Pucangan dan Mengapa Begitu Penting bagi Indonesia?
- Kemenpar Mau Berantas Pungli di Tempat Wisata agar Wisatawan Nyaman
- 5 Wisata Ramah Anak Saat Libur Natal dan Tahun Baru di Jakarta
- Tips Liburan di Puncak Saat Libur Natal dan Tahun Baru
- Bupati Semarang Gratiskan Anggota Korpri di Wisata yang Dikelola Pemkab
- 15 Museum di Solo, Ada yang Tertua di Indonesia Usianya 133 Tahun
- Transit di Qatar Kini Bisa Tur Stadion Piala Dunia, Begini Caranya
- Catat, 4 Kebiasaan yang Harus Dipahami Saat Pertama Kali ke Hong Kong
- Thailand Berlakukan Biaya Masuk Turis Asing Rp 133.000, Berlaku Juni
- Berapa Deposit Menginap di Hotel? Ketahui Aturannya