pesonadieng.com

Sandiaga: Pedoman Wisata Aman Bencana Penting untuk Semua Daerah

Ilustrasi wisatawan mancanegara di Bali.
Lihat Foto

- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendukung pengembangan pedoman destinasi pariwisata aman bencana di Indonesia.

"Buat saya ini non-negotiable, kita harus mampu menghadirkan pedoman (pariwisata aman bencana) yang world class (kelas dunia)," kata Sandi di Jakarta, Senin (6/3/2023).

Baca juga:

Lebih lanjut, Sandiaga nengatakan bahwa meskipun ada potensi bencana saat berwisata di Indonesia, diharapkan pariwisata di Indonesia tetap berjalan dengan aman dan nyaman.

Pedoman wisata aman bencana ini direncanakan tidak hanya dikembangkan di lima destinasi wisata super prioritas, tetapi juga dikembangkan hingga ke semua desa wisata di Indonesia.

Penyusunan pedoman wisata aman bencana ini melibatkan beberapa pihak terkait, termasukDeputi Bidang Destinasi dan Infrastruktur (Kemenparekraf) Frans Teguh serta Direktur Tata Kelola Destinasi Indra Ni Tua.

Kemudian ada Founder dan Principal Cerdas Antisipasi Risiko Bencana Indonesia (CARI!) dan Researcher di Kobe University Mizan B.F.Bisri, serta melibatkan Kepala Disaster Risk Reduction Universitas Indonesia Fatma Lestari.

"Potensi bencana ini sangat berdampak pada pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Fatma.

Baca juga:

Tahap penyusunan pedoman

Dalam penyusunan pedoman ini, Fatma mengatakan ada dua hal yang menjadi fokus para peneliti.

Pertama, mengetahui risiko yang ada di destinasi wisata dan desa wisata.

Panatapan Tele, Gunung Pusuk Buhit, Danau Toba, Samosir, Sumatra Utara, IndonesiaSHUTTERSTOCK/P WILSON Panatapan Tele, Gunung Pusuk Buhit, Danau Toba, Samosir, Sumatra Utara, Indonesia

Kedua, meningkatkan ketangguhan dan membangkitkan masyarakat agar mempersiapkan diri terhadap bencana yang akan terjadi.

Sementara Bisri mengatakan bahwa pedoman wisata aman bencana ini dilakukan guna mencapai keberlangsungan pariwisata di destinasi super prioritas dan memastikan resiko bencana dapat diantisipasi dengan basis pengetahuan.

"Kita dapat mempertahankan keberlangsungan usaha mata rantai sektor pariwisata di destinasi super prioritas agar terus menjadi bangsa yang tangguh," kata Bisri.

Baca juga:

Frans mengatakan bahwa penyusunan pedoman wisata aman bencana dilakukan sesuai dengan visi misi pariwisata Indonesia yang berkualitas dan berkelanjutan.

Tidak hanya itu, Frans mengatakan bahwa pentingnya menghadirkan pariwisata yang aman, ramah, nyaman, dan mampu beradaptasi dengan lingkungan.

"Ini sesuatu yang sangat penting, karena sekarang situasi sedang banyak bencana, jadi kita menyiapkan dan memastikan pengunjung mendapatkan pengalaman (wisata) yang aman dan optimal," kata Frans dalam acara Weekly Brief with Sandi Uno, Senin (6/3/2023).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat