12 Tradisi Sebelum Puasa di Jawa, Padusan hingga Megengan
- Masyarakat di Pulau Jawa memiliki sejumlah tradisi unik menyambut bulan Ramadhan atau puasa. Tradisi sebelum puasa di Jawa tersebut diwariskan secara turun temurun serta masih dilakukan hingga sekarang.
Bentuk tradisi sebelum puasa di Jawa pun beragam. Mulai dari membersihkan diri, ziarah ke makam, menyantap makanan, dan lainnya.
Baca juga: 7 Ide Ngabuburit Seru yang Bisa Dicoba Saat Nunggu Buka Puasa
Baca juga: Pengalaman Puasa dan Lebaran di Paris, Dirangkul Komunitas Muslim
Berikut tradisi sebelum puasa di Jawa seperti dirangkum oleh .
1. Nyorog, Jawa Barat
Nyorog merupakan tradisi sebelum puasa masyarakat Betawi yang mayoritas berada di Jawa Barat. Mengutip situs Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, tradisi ini dilakukan dengan berbagi bingkisan makanan ke sanak saudara dan keluarga yang tinggalnya berjauhan
Sebab, masyarakat Betawi pada zaman dulu memiliki tempat tinggal yang berjauhan antara satu dengan yang lainnya karena dibatasi hutan dan kebun.
Baca juga: 6 Atraksi dan Aktivitas Wisata di Kampung Budaya Betawi Setu Babakan
Tradisi nyorog telah dilakukan masyarakat Betawi sejak 1800-an, yang mulanya diperkenalkan para wali saat menyebarkan ajaran Islam. Selain menyambut puasa, tradisi nyorog juga dilakukan saat Idul Fitri dan upacara pernikahan.
2. Kuramasan, Cianjur
Tradisi kuramasan berasal dari Kampung Adat Miduana, Cianjur, Jawa Barat. Kampung Adat Miduana merupakan sebuah perkampungan yang masih berpegang teguh pada tradisi Sunda dalam kehidupan sehari-hari.
Tradisi kuramasan dilakukan dengan mandi secara ramai-ramai di Sungai Cipandak, Kabupaten Cianjur.
Warga juga membersihkan sampah di Sungai Cipandak secara gotong-royong. Setelah acara selesai, dilanjutkan dengan kegiatan makan bersama atau dikenal dengan mayor di tepi sungai.
Baca juga: Kuramasan, Ritual Sucikan Diri Jelang Ramadhan Kampung Adat Miduana di Cianjur
3. Tradisi Munggahan, Jawa Barat
Tradisi munggahan berasal dari Jawa Barat. Tradisi ini dilakukan dengan cara berkumpul bersama keluarga, saudara, dan tetangga untuk makan bersama dan bermaaf-maafan.
Tradisi munggahan biasanya dilakukan seminggu atau dua minggu sebelum Ramadhan. Tidak lupa, masyarakat Jawa Barat juga memanjatkan doa untuk kelancaran ibadah puasa.
4. Papajar, Cianjur
Tradisi papajar merupakan ritual sebelum puasa yang berasal dari Cianjur, Jawa Barat.
Mengutip Tribun Jabar (21/3/2022), tradisi ini dilakukan dengan makan bersama nasi liwet di perkampungan maupun tempat wisata. Tradisi ini biasanya dilakukan seminggu sebelum Ramadhan.
Oleh sebab itu, obyek wisata di Cianjur biasanya ramai pengunjung jelang Ramadhan. Masyarakat Cianjur ramai-ramai datang bersama keluarga mereka untuk melakukan papajar di berbagai obyek wisata.
Baca juga: Pengalaman Puasa di London, Ada Bukber di Lokasi Ikonik
Terkini Lainnya
- 4 Rekomendasi Destinasi Wisata untuk Liburan Hemat Akhir Tahun
- Jagat Satwa Nusantara TMII Gelar Kampanye Save Wildlife, Save The Future
- Candi Gedongsongo Semarang Jadi Favorit Turis Asing Penumpang Kapal Pesiar
- Jadwal DAMRI Bandara Kualanamu ke Medan Fair Terbaru, mulai 04.00 WIB
- Sejarah Reog Ponorogo yang Masuk Warisan Budaya Takbenda UNESCO
- 4 Tips Cerdas Hemat Budget Liburan ke Luar Negeri
- Kebaya Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO
- 7 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Liburan ke Italia
- Fadli Zon Usulkan Ada "Omnibus Law" UU Kebudayaan
- 6 Tips Liburan Menyenangkan di Destinasi Wisata Alternatif
- 5 Tempat Wisata di Bandung saat Libur Natal dan Tahun Baru
- 5 Ide Liburan di Bogor saat Natal dan Tahun Baru
- Pergerakan Turis Domestik di Indonesia Capai 839 Juta hingga Oktober 2024
- Ada Pameran Wisata Golden Rama Extra 2024, Tawarkan Tur Destinasi Unik
- Reog Ponorogo Resmi Masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO
- Apakah ke Ragunan Boleh Bawa Sepeda Pribadi?
- Wahana Halilintar di Dufan Berhenti Mendadak di Tanjakan, Ini Sebabnya
- Legoland Malaysia Resort: Cara Beli Tiket dan Harganya per Maret 2023
- Telo' Seroja, Tradisi Mengarak Telur di Bangka Selatan Jelang Ramadan
- Berwisata Naik Bus Tingkat Jakarta Bayar Atau Tidak? Ini Caranya