pesonadieng.com

7 Tradisi Ramadhan di Arab Saudi, Ada yang Mirip Indonesia

Masjidil Haram di Mekkah
Lihat Foto

- Ada sejumlah tradisi Ramadhan di Arab Saudi yang menarik untuk diketahui. Sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim, Ramadhan di Arab Saudi memiliki nuansa yang berbeda dengan bulan-bulan lainnya. 

Sejumlah tradisi Ramadhan di Arab Saudi tersebut masih dilestarikan hingga saat ini. 

Baca juga: 6 Tradisi Ramadhan di Mesir, Ada Tembakan Meriam hingga Lentera

Baca juga: 10 Tradisi Unik Saat Ramadhan di Berbagai Negara

Tradisi Ramadhan di Arab Saudi 

Berikut sejumlah tradisi Ramadhan di Arab Saudi seperti dihimpun dari laman Arab News dan Visit Saudi.

1. Meriam Ramadhan 

Ilustrasi meriam Ramadhan, salah satu tradisi unik dari Timur TengahShutterstock/Muratart Ilustrasi meriam Ramadhan, salah satu tradisi unik dari Timur Tengah

Meriam Ramadhan atau midfa al iftar idrab merupakan tradisi Ramadhan di Timur Tengah, termasuk Arab Saudi. Tradisi ini berasal dari Kairo, Mesir.

Disebut meriam Ramadhan lantaran meriam ditembakkan saat maghrib, sebagai tanda akhir puasa di hari tersebut, seperti dikutip dari Daily News Egypt.

Sekitar tiga tahun lalu, meriam Ramadhan kembali bergema di Madinah, Arab Saudi setelah berhenti selama 20 tahun. Penduduk Arab Saudi bersikeras agar tradisi meriam Ramadhan kembali dihidupkan, meskipun sudah ada TV dan smartphone untuk memberitahukan waktu buka puasa.

2. Gargee’an

Tradisi Gargee?an di Arab Saudi saata RamadhanDok. Visit Saudi Tradisi Gargee?an di Arab Saudi saata Ramadhan

Gargee'an merupakan tradisi yang berlangsung pada malam 13, 14, atau 15 Ramadhan, seperti dikutip dari Visit Saudi. Dalam tradisi ini, anak-anak di Arab Saudi berdandan dengan pakaian tradisional.

Kemudian, mereka pergi dari pintu ke pintu tetangga sembari menyanyikan lagu-lagu tradisional. Selanjutnya, para tetangga memberikan anak-anak tersebut permen.

2. Bergadang hingga sahur 

Mengutip (19/4/2022), warga Mekkah, Arab Saudi memiliki tradisi unik yakni bergadang usai shalat tarawih hingga waktu sahur. Selepas subuh, warga Mekkah baru tidur.

Kota suci umat Islam tersebut cenderung lebih hidup di malam hari ketimbang siang hari. Kondisi ini disebabkan suhu di Mekkah sangat panas di siang hari mencapai 40 derajat celcius, sehingga orang memilih keluar rumah pada malam hari.

Baca juga: 10 Fakta Visa Transit Arab Saudi, Bisa Umrah dan Ziarah

Baca juga: Berapa Lama Puasa di Arab Saudi? Lebih Lama dari Indonesia 

Biasanya, sesudah shalat tarawih para laki-laki berkumpul di depan rumah, taman kota, dan pinggir jalan Kota Mekkah untuk bercengkerama. Keramaian itu berlangsung hingga waktu sahur tiba. 

Bahkan, toko, pusat perbelanjaan, dan warung masih buka hingga sahur. Warga Mekkah biasanya tidur setelah sahur hingga pagi hari. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat