3 Masjid Tua di Jakarta Pusat, Ada yang Sudah 1 Abad
- Kawasan Jakarta Pusat memiliki banyak bangunan bersejarah yang umurnya sudah ratusan tahun.
Salah satu bangunan tua peninggalan masa lalu di Jakarta Pusat adalah yang masih tersisa adalah masjid.
Baca juga: Mengelilingi Masjid Istiqlal, Banyak Simbol Nasionalisme dan Falsafah Islam
Di Jakarta Pusat ada beberapa bangunan masjid yang umurnya sudah puluhan atau ratusan tahun. Jika ingin tahu di mana saja masjid tua di Jakarta Pusat, sudah membuat daftarnya.
Masjid tua bersejarah di Jakarta
Berikut beberapa masjid di Jakarta Pusat yang sudah berumur puluhan atau ratusan tahun:
1. Masjid Al-Ma'mur
Masjid Al-Ma'mur awalnya adalah surau yang dibangun oleh pelukis terkenal Sjarif Boestaman atau yang dikenal Raden Saleh pada tahun 1890 atau sudah berumur 133 tahun. Lokasinya di Jalan Raden Saleh Raya Nomor 30, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.
Baca juga: Panduan Lengkap ke Masjid Agung Sunda Kelapa: Aturan hingga Transportasi
Menurut Pemandu Perjalanan Wisata Kreatif Jakarta Ira Latief, Masjid itu pernah menjadi tempat berkumpulnya para tokoh nasional, seperti Agus Salim, HOS Tjokroaminoto dan KH Mas Mansyur.
"Ini awalnya surau dan akhirnya di pugar atau diperbarui," kata Ira di Masjid Al-Ma'mur, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (1/4/2023).
Bagunan masjid itu didominasi warna putih, hitam dan hijau. Saat masuk ke masjid tampak semua pintu masih menggunakan kayu jati lama yang kokoh dengan ukiran di bagian depan pintunya.
Baca juga: Mengintip Masjid di Cikini Peninggalan Maestro Lukis Raden Saleh
Lantai-lantai juga masih menggunakan lantai khas kolonial Belanda berwarna abu-abu dan krim berjenis ukiran. Di atas lantai, sudah digelar karpet hijau untuk persiapan shalat.
Ornamen masa lampau masih terlihat saat melihat adanya jam berukuran besar di sudut ruangan masjid, bagian mimbar juga bernuansa unik khas para sunan.
2. Masjid Istiqlal
Masjid Istiqlal berlokasi di Taman Wijaya Kusuma, Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Dilansir dari laman resmi Masjid Istiqlal, pembangunan masjid dimulai pada 24 Agustus 1961 bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Namun proyek pembangunannya sempat tersendat karena situasi politik yang kurang kondusif.
Pada masa itu, berlaku demokrasi parlementer. Partai-partai politik saling bertikai untuk memperjuangkan kepentingannya masing-masing.
Baca juga: Masjid Al Akbar Surabaya, Masjid Terbesar Kedua Setelah Istiqlal
Setelah situasi politik mereda, pada tahun 1966 Menteri Agama KH Muhammad Dahlan mempelopori kembali pembangunan masjid ini.
Terkini Lainnya
- Daya Tarik Wisata dan Budaya Polinesia, Jadi Inspirasi Latar Film Moana
- Janji-janji Maskapai Turunkan Harga Tiket Pesawat Domestik
- 2 Bayi Harimau, 1 Bayi Owa, dan 2 Bayi Penguin Lahir di Taman Safari Indonesia
- Wisata Gratis di Yogya, Indahnya Hamparan Sawah Berlatar Perbukitan Menoreh
- 15 Cara Cegah Sakit Saat Liburan Nataru yang Masih Musim Hujan
- Apa Itu Prasasti Pucangan dan Mengapa Begitu Penting bagi Indonesia?
- Kemenpar Mau Berantas Pungli di Tempat Wisata agar Wisatawan Nyaman
- 5 Wisata Ramah Anak Saat Libur Natal dan Tahun Baru di Jakarta
- Tips Liburan di Puncak Saat Libur Natal dan Tahun Baru
- Bupati Semarang Gratiskan Anggota Korpri di Wisata yang Dikelola Pemkab
- Museum Sangiran, Menguak Sejarah Perkembangan Peradaban Manusia
- 5 Ide Aktivitas Libur Natal dan Tahun Baru di Jakarta
- 4 Aktivitas di Pertunjukan Stuntman Show di TMII, Bisa Kulineran
- 6 Rekomendasi Tempat Wisata di Jakarta untuk Libur Sekolah, Bermain Sambil Belajar
- 6 Destinasi Wisata Mirip di Film Moana, Ada yang Versi Live Action
- Panduan ke Kafe Rooftop Kuningan City Mall: Jam buka, Harga, dan Cara Pesan
- Cara ke Rooftop Tanjakan 13 di Kuningan City, Bisa Naik Transjakarta
- Menyusuri Pantai Selatan Pulau Flores NTT, Ada Pantai hingga Gunung
- 4 Tips Berkunjung ke Kafe Rooftop Kuningan City Mall, Awas Angin Dingin
- Desa Wisata Selamanik di Ciamis Masuk 75 Besar ADWI 2023, Punya Atraksi Arung Jeram