Pemohon Visa di Indonesia Selama 2022 Belum Capai Angka Sebelum Pandemi
- Jumlah pemohon visa dari Indonesia selama 2022 belum mencapai angka sebelum pandemi, yakni tahun 2019.
Menurut perusahaan layanan visa VFS Global, angkanya baru mencapai sekitsr 60 persen jika dibandingkan 2019.
Meski demikian, angkanya dinilai cukup stabil dan diprediksi naik lantaran dorongan berwisata yang tertunda akibat pandemi, pembukaan perbatasan internasional, dan pelonggaran protokol Covid-19.
"Kami melihat permintaan (visa) yang cukup baik dari Indonesia pada 2022, dengan volume yang cenderung stabil hingga Desember 2022," kata Head Australia VFS Global Kaushik Ghosh, Selasa (11/4/2023).
Baca juga:
- Bebas Visa ke Jepang Sudah Bisa Diajukan WNI Pemegang E-paspor
- Cara Mengajukan Bebas Visa Jepang 2023, Online dan Offline
Lebih lanjut Kaushik mengatakan momentum ini diprediksi akan tetap berlanjut pada 2023.
Merujuk pada data VFS, saat ini tercatat ada lima negara destinasi utama tujuan wisata bagi pemohon visa dari Indonesia.
Negara tersebut di antaranya Arah Saudi, Belanda, Inggris, Jepang, dan Swiss.
Menurut Kaushik, tingginya jumlah pemohon visa dari Indonesia saat ini adalah hal yang normal. Mengingat dalam dua tahun belakangan orang-orang tidak bisa bepergian ke luar negeri karena pandemi.
"Ini adalah hal yang normal, itu revenge travel, selama dua tahun terakhir mereka hanya duduk diam di rumah, dan kini mereka ingin melihat dunia luar (luar negeri)," kata Kaushik.
Tingginya jumlah masyarakat Indonesia yang bepergian ke luar negeri beberapa waktu belakangan juga mendapat tanggapan dari Presiden Joko Widodo.
Dikutip dari laman (31/3/2023), sedikitnya ada sekitar 11 juta orang Indonesia melancong atau berlibur ke luar negeri.
Baca juga:
- Mesir Terapkan Multiple Entry Visa 5 Tahun, Biaya mulai Rp 10 Juta
- 10 Fakta Visa Transit Arab Saudi, Bisa Umrah dan Ziarah
Angka itu disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo mengutip laporan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Melihat kondisi ini, Presiden berharap jumlah wisatawan yang berlibur ke luar negeri bisa dikurangi setidaknya setengah dari total wisatawan.
"Kalau kita rem separuhnya saja, devisanya akan sangat besar sekali yang tidak terbuang masuk ke negara lain,” kata Jokowi, dikutip dari Antara, Jumat (31/3/2023).
View this post on InstagramA post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)
Melihat hal ini, Kaushik menilai hal tersebut merupakan cara lain dari Presiden Jokowi untuk mempromosikan destinasi wisata di Indonesia.
"Di Indonesia juga terdapat destinasi wisata yang saya yakin banyak dilirik oleh wisatawan mancanegara. Seperti halnya Bali, Labuan Bajo, Mandalika, dan Danau Toba," tutup Kaushik.
Terkini Lainnya
- Buron Interpol Ditangkap karena Tertolak Autogate Bandara di Bali
- 5 Tips ke Pemandian Air Hangat Banyu Alam Dieng, Datang Pagi
- 5 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Ada yang di Dalam Stasiun
- Desa Wisata Rhepang Muaif, Bisa Lihat Burung Cendrawasih khas Papua
- Air Mancur Trevi Fountain di Roma Italia Akan Terapkan Tiket Masuk
- Citilink Beri Promo 10.10, Ada Diskon hingga Rp 410.000
- 5 Aktivitas di Stasiun Gambir, Bisa Relaksasi dan Mandi
- Cara Parkir Inap di Stasiun Gambir, Tarif mulai Rp 3.000
- Cara ke Stasiun Gambir Naik TransJakarta, KRL, dan Angkot
- Hanya Hari Ini, DAMRI Beri Diskon Tiket 10 Persen untuk Semua Rute
- 5 Fasilitas di Stasiun Gambir, Ada Penyewaan Power Bank hingga Kursi Pijat
- 3 Tips Memilih Jasa "Open Trip" Naik Gunung dari APGI, Pemula Wajib Tahu
- Wisata ke Taman Bukit Baru Pangkalpinang, Bisa Ajak Anak Mengenal Pohon
- Emirates Larang Pager dan Walkie-Talkie Selama Penerbangan, Kenapa?
- 7 Tips Memaksimalkan Hari Terakhir Liburan, Pilih Aktivitas Santai
- Masjid Unik di Salatiga, Bentuknya Mirip Kelenteng
- 4 Persiapan Sebelum Perjalanan Mudik, Pastikan Rumah Aman
- Penumpang di Bandara Hang Nadim Batam Capai 12.000 Orang, Arus Mudik Mulai Terasa
- Orienteering Race Akan Digelar di Dieng, Jadi Sarana Promosi Wisata
- Santika Akan Buka Hotel Baru di Lahat, Lampung, dan Blitar