Puncak Okupansi Hotel Diperkirakan pada 22-23 April 2023
- Okupansi hotel di sejumlah daerah ikut naik jelang libur Lebaran 2023.
- Puncak okupansi diperkirakan akan terjadi pada tanggal 22-23 April 2023.
Untuk beberapa kota favorit, seperti Yogyakarta, Malang, dan Cirebon, diperkirakan okupansi bisa mencapai 100 persen.
"Puncak ramainya nanti 22-23 April. Untuk yang sudah pesan kalau kami monitor per hari ini untuk peak 19-23 April, sekarang sudah 75 persen untuk kota-kota favorit," ungkap Ketua PHRI Hariyadi Sukamdani saat ditemui di Jakarta, Selasa (11/4/2023).
Baca juga:
- Jelang Lebaran 2023, Okupansi Hotel di Kota Favorit Capai 75 Persen
- 6 Tren Industri Hotel 2022/2023, Glamping Banyak Diminati
Siap memenuhi permintaan akomodasi
PHRI memastikan ketersediaan kamar hotel di Tanah Air siap untuk mengakomodasi permintaan wisatawan selama libur Lebaran 2023.
"Kesiapan hotel sangat tidak masalah karena jumlah kami besar. Jumlah seluruh hotel di Indonesia termasuk bintang dan non bintang itu 800.000 kamar," ucap Hariyadi.
Kendati demikian, masyarakat yang ingin memanfaatkan libur tanggal merah dan cuti bersama untuk bepergian diimbau untuk melakukan reservasi dari sekarang agar tidak kehabisan kamar
Baca juga:
- Libur Lebaran, Jangan Ada Kenaikan Tarif Masuk Wisata yang Membebani
- Libur Lebaran, Obyek Wisata di Jateng Ini Diprediksi Bakal Diserbu Pengunjung
Apalagi, Hariyadi mengatakan, tarif kamar hotel akan cenderung dinamis mengikuti tingkat okupansi kamar.
Sehingga tarifnya akan lebih mahal mendekati hari H.
"Di hotel itu sistemnya dinamis, jadi ada hotel yang sudah mematok harga dari tanggal sekian sampai tanggal sekian."
"Namun, ada juga hotel yang karena lokasi, dia sudah menetapkan harga yang dinamis dan itu harganya pada waktu okupansinya sudah mendcapai 60-70 persen pasti akan naik," tuturnya.
View this post on InstagramA post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)
Hariyadi juga menyarankan agar reservasi dilakukan langsung ke hotel yang bersangkutan, baik melalui situs resmi hotel maupun melalui telepon.
Sebab, biasanya Online Travel Agent (OTA) hanya mendapat jatah 30 persen saja dari total kamar yang dijual hotel.
"Kalau saya sarankan jangan pesan dari Online Travel Agent (OTA) karena rata-rata sudah habis duluan. Jadi booking langsung saja dari hotelnya," ujar dia.
Terkini Lainnya
- Buron Interpol Ditangkap karena Tertolak Autogate Bandara di Bali
- 5 Tips ke Pemandian Air Hangat Banyu Alam Dieng, Datang Pagi
- 5 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Ada yang di Dalam Stasiun
- Desa Wisata Rhepang Muaif, Bisa Lihat Burung Cendrawasih khas Papua
- Air Mancur Trevi Fountain di Roma Italia Akan Terapkan Tiket Masuk
- Citilink Beri Promo 10.10, Ada Diskon hingga Rp 410.000
- 5 Aktivitas di Stasiun Gambir, Bisa Relaksasi dan Mandi
- Cara Parkir Inap di Stasiun Gambir, Tarif mulai Rp 3.000
- Cara ke Stasiun Gambir Naik TransJakarta, KRL, dan Angkot
- Hanya Hari Ini, DAMRI Beri Diskon Tiket 10 Persen untuk Semua Rute
- 5 Fasilitas di Stasiun Gambir, Ada Penyewaan Power Bank hingga Kursi Pijat
- 3 Tips Memilih Jasa "Open Trip" Naik Gunung dari APGI, Pemula Wajib Tahu
- Wisata ke Taman Bukit Baru Pangkalpinang, Bisa Ajak Anak Mengenal Pohon
- Emirates Larang Pager dan Walkie-Talkie Selama Penerbangan, Kenapa?
- 7 Tips Memaksimalkan Hari Terakhir Liburan, Pilih Aktivitas Santai
- Masjid Agung Sidoarjo, Punya Sumur Tua yang Tidak Pernah Kering
- Jelang Lebaran 2023, Okupansi Hotel di Kota Favorit Capai 75 Persen
- 6 Tips Kunjungan ke Curug Cikanteh di Geopark Ciletuh Sukabumi
- Target Kunjungan Turis Asing Bakal Naik Jadi 8,5 Juta
- Awas Penipuan, Penumpang Pesawat Diimbau Tak Beli Tiket dari Calo