Cerita Mudik Naik Bus ke Sumatera Barat, Sempat Mogok di Sitinjau Lauik
- Hiruk pikuk mudik Lebaran mulai terasa kembali seperti normal setelah lebih dari dua tahun pandemi Covid-19 melanda.
Tahun ini, pemerintah memprediksi jumlah pemudik akan mencapai angka hingga 123,8 juta pergerakan.
Tahun ini, yang pulang ke kampung halaman di Agam, Sumatera Barat mencoba lewat jalur darat untuk merasakan langsung euforia masyarakat pada Lebaran kali ini sekaligus mendapatkan biaya pulang kampung yang lebih murah.
Baca juga:
- 8 Tempat Wisata di Sepanjang Jalur Pansela, Mampir Saat Mudik
- 7 Tempat Wisata Murah Meriah di Cilacap, Bisa Singgah Saat Mudik
Hiruk pikuk di Terminal Kampung Rambutan
Hiruk pikuk sudah mulai terasa setibanya saya di Terminal Kampung Rambutan, Minggu (16/4/2023) pukul 06.00 WIB.
Jalanan memang masih relatif sepi, namun sahut-sahutan suara klakson telolet dengan irama remix sudah terdengar saat saya turun dari mobil.
Belum lagi dengan beberapa pemuda yang rebutan menawarkan jasa panggul koper.
Baca juga:
- 8 Tempat Wisata di Sepanjang Jalur Pansela, Mampir Saat Mudik
- 7 Tempat Wisata di Pekalongan, Bisa Mampir Beli Batik Saat Mudik
Usai menunggu sekitar kurang lebih tiga jam atau sekitar pukul 10.00 WIB, akhirnya bus pariwisata yang saya tumpangi melaju meninggalkan kawasan terminal Kampung Rambutan.
Pilihan mudik menggunakan bus rupanya tidak seburuk yang dibayangkan.
Bus yang saya tumpangi cukup nyaman, ada bantal, selimut, AC, dan yang terpenting tidak ada pengharum ruang beraroma menyengat.
Pelabuhan Merak sepi
Berita soal padatnya Pelabuhan Merak pada periode mudik Lebaran tentu sudah bukan hal aneh.
Untunglah, siang itu pelabuhan masih sepi dan bus yang saya tumpangi bisa langsung naik ke kapal untuk menyeberang.
Penyeberangan dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni yang saya tempuh memakan waktu sekitar dua jam perjalanan.
Baca juga:
- Harga Tiket Kapal Laut Merak-Bakauheni Terbaru
- Beda Kapal Ferry Express dan Reguler, Jangan Salah Pilih
Saat naik ke deck kapal, saya memutuskan untuk tidak duduk di dalam badan kapal, melainkan di tepian kapal beralaskan tikar agar tak melewatkan pemandangan indah di perjalanan.
Alhasil dengan bermodalkan kain sebagai penutup kepala, siang itu saya bersama penumpang kapal lain duduk di tepi kapal memandangi lautan hingga kapal hampir sampai di Pelabuhan Bakauheni.
Baca juga: Pertama Kali Naik Kapal Pesiar? Simak 4 Tips Ini
Sekitar 15 menit sebelum kapal benar-benar menepi di Pelabuhan Bakauheni, penumpang bus akan kembali ke bus yang ditumpangi untuk melanjutkan perjalanan.
Terkini Lainnya
- Cara Berkunjung ke Pokemon Festival 2024, Masuknya Gratis
- Pokemon Festival 2024: Lokasi, Jam Buka, Harga Tiket, dan Aktivitas
- Australia Peringatkan Warganya untuk Tidak ke Bali, Kenapa?
- Jatiluwih Jadi Desa Wisata Terbaik Dunia 2024 berkat Pariwisata Berkelanjutan
- Katedral Notre-Damme Buka Lagi 7 Desember 2024, Ini Hal yang Perlu Diketahui Sebelum ke Sana
- Pengelola Wisata Kawah Putih Berharap Jumlah Wisatawan Melonjak Saat Nataru
- Malam Tahun Baru di Pantai Goa Cemara Bantul, Ada Penerbangan Lampion
- Patung Hachiko di Shibuya Akan Ditutup Saat Malam Tahun Baru, Upaya Jaga Ketertiban
- Wisata Medis Ternyata Timbulkan Masalah bagi Maskapai Penerbangan
- KAI Operasikan 56 Kerata Api Tambahan pada Libur Nataru
- Cara Menuju ke Pinusia Park dengan Mudah dari Kota Semarang
- Harga Tiket Masuk Pinusia Park dan Info Aktivitas 2024
- Penerbangan Super Air Jet Pindah ke Terminal 2E Bandara Soekarno-Hatta
- Penerbangan Domestik Lion Air Pindah ke Terminal 1A Bandara Soekarno-Hatta
- Pendakian Gunung Semeru Direncanakan Dibuka Kembali
- DAMRI Layani Mudik Gratis 2023 ke Pontianak, Surabaya, dan Banten
- Jangan Kecele, Keraton Yogyakarta Tutup 3 Hari Saat Libur Lebaran
- 64 Persen Orang Indonesia Pilih Wisata Bahari, Ini Pantai Favorit
- Grebeg Syawal di Keraton Yogyakarta Digelar Lagi, Masyarakat Boleh Rebutan Gunungan
- Libur Lebaran di Pantai Nanga Rawa NTT, Bisa Berburu Sunset