Makna Thudong yang Dijalani Para Biksu Thailand, Tak Sekadar Jalan Kaki
- Jelang perayaan Tri Suci Waisak 2567 BE/2023, sekitar 32 biksu asal Thailand menjalani prosesi Thudong, yaitu jalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur.
Prosesi ini pun mendapat banyak perhatian dari masyarakat Indonesia, khususnya bagi masyarakat yang berada di kawasan yang dilalui oleh para biksu.
Tidak sedikit pula masyarakat yang menyambut kedatangan para biksu dan memberi bekal minum dan makanan di tepi jalan raya.
Baca juga:
- Tujuan 32 Biksu Jalan Kaki dari Thailand ke Candi Borobudur
- 5 Hal yang Perlu Diketahui Saat Bertemu Biksu Jalan Kaki dari Thailand ke Indonesia
Faktanya, dibalik prosesi jalan kaki yang dilakukan oleh para biksu dari Thailand ke Borobudur, terdapat makna mendalam bagi setiap biksu yang menjalani. Berikut ulasan singkatnya.
Lebih dari sekadar prosesi jalan kaki
Ketua Umum Niciran Syosyu Indonesia (NSI) Suhadi Sendjadja menjelaskan bahwa thudong merupakan prosesi yang dilakukan oleh biksu yang mendalami aliran Theravada.
Terlepas dari ramainya masyarakat yang menyoroti kekuatan para biksu untuk jalan kaki, Suhadi menilai Thudong erat kaitannya dengan pendalaman agama dan lebih dari sekadar prosesi jalan kaki.
"Ini adalah suatu gerakan yang erat kaitannya dengan menunjukkan kesungguhan hati saat menempuh jarak yang cukup jauh. Tentu ini tidak hanya sekadar jalan kaki saja," kata Suhadi kepada , Rabu (17/5/2023).
Baca juga:
- Lakukan Thudong, Apa Perbedaan Biksu, Bhikkhu, dan Bhante?
- 2.000 Lampion Bakal Dilepas di Festival Waisak Borobudur 2023
Suhadi menambahkan, thudong bermakna bahwa setiap umat beragama perlu kembali kepada kesungguhan hati untuk menerapkan ajaran agama masing-masing.
Di tengah banyaknya permasalahan yang terjadi di dunia saat ini, lanjut dia, setiap umat beragama perlu kembali ke agama untuk membangun persaudaraan.
"Saat ini banyak sekali perubahan iklim dan banyak terjadi benturan kepentingan antar sesama umat manusia. Saya kira harus kembali ke agama yang diyakini," tuturnya.
Sebab, saat seseorang kembali kepada ajaran agama, kata Suhadi, maka tali persaudaraan akan terjalin kembali.
Hal ini bisa dilihat dari proses jalan kaki yang dilakukan oleh biksu asal Thailand dan banyaknya umat beragama yang memberi dukungan di sepanjang jalan.
"Bisa dilihat dari gerak jalan ini, para biksu didampingi juga oleh saudara-saudara seperti umat muslim," katanya.
Baca juga:
- Sandiaga Akan Sambut 32 Biksu yang Jalan Kaki dari Thailand ke Candi Borobudur
- Panduan Wisata Candi Borobudur: Syarat, Harga Tiket, dan Cara Beli
Suhadi mengatakan bahwa makna menjalin persaudaraan antar umat beragama ini diharapkan dapat menjadi salah satu nilai tambah para perayaan Waisak 2023 di Candi Borobudur nantinya.
Terkini Lainnya
- Pemegang Izin Tinggal Singapura Bisa Bebas Visa ke Batam dan Bintan
- LRT Bali Diharapkan Bisa Atasi Kemacetan di Pulau Dewata
- 3 Immigration Lounge di Jakarta, Bisa Urus Paspor di PIM 3
- Immigration Lounge Buka di Mal Taman Anggrek, Layani 100 E-Paspor Tiap Hari
- 5 Hotel Murah di Bogor Dekat Stasiun, Mulai Rp 92.000 Per Malam
- Patung Yesus Akan Dibuat di Labuan Bajo, Jadi Identitas Wisata Religi dan Kearifan Lokal
- 12 Maskapai Penerbangan Terbaik di Dunia Tahun 2024 Versi CN Traveller, Ada Malaysia Airlines
- Sandiaga Optimistis Target Batas Atas 14,3 Juta Kunjungan Wisman Akhir 2024 Terlewati
- Maskapai Penerbangan Baru Diharapkan Bisa Dorong Penurunan Harga Tiket Pesawat
- Wayang Jogja Night Carnival 2024, Ribuan Pengunjung Padati Area Tugu
- Soal Target Pergerakan Wisnus 2024, Angka 1 Miliar Sudah Dianggap Prestasi
- Pergerakan Wisnus Masih Jauh dari Target, Bentuk Negara Kepulauan Jadi Kendala
- Promosikan Wisata, 200 Pelukis Gambar Landmark Ikonis Ambarawa
- 5 Tempat Wisata Malam di Bandung, Ada Bangunan Bergaya Eropa
- Lebih dari 121.000 Pengunjung MotoGP Mandalika 2024 Gunakan Jasa DAMRI
- Mengenal Hari Nelayan di Palabuhanratu, Tahun Ini Masuk Agenda KEN Kemenparekraf
- Panduan Wisata Kemuning Sky Hills, Simak Harga Tiket Terbaru dan Rute
- 2 Tempat Lihat Lumba-lumba di Kota Sabang
- Ingat, Wisatawan Dilarang Renang di Pantai Kelingking Nusa Penida
- Surabaya Punya Taman Baru di Ngagel, Bisa buat Wisata Perahu