Wisata Bahari di Desa Kelawi Lampung, Bisa Jelajah Green Canyon
- Di sudut Kabupaten Lampung Selatan, ada sebuah desa wisata yang memiliki potensi wisata bahari unggulan.
Namanya Desa Wisata Kelawi. Desa wisata ini masuk ke dalam 75 besar Desa Wisata Terbaik di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.
Baca juga:
- Ramai karena Banyak Jalan Rusak, Ini 10 Destinasi Wisata Indah di Lampung
- 25 Tempat Wisata Alam Lampung yang Wajib Dikunjungi
Jika mencari destinasi wisata yang masih asri namun tak jauh dari Jakarta, tempat ini bisa menjadi pilihan.
"Saya mencoba menghitung jarak tempuh dari Jakarta diperkirakan sekitar tiga jam sudah sampai di sini. Dengan harga yang terjangkau, ini bisa dinobatkan sebagai spot wisata yang bisa membuat healing,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno saat mengunjungi Desa Wisata Kelawi, Sabtu (27/5/2023), seperti dikutip dari keterangan tertulis.
Di desa ini terdapat Pantai Minang Rua yang memiliki bentang garis pantai sekitar 10 kilometer.
Baca juga:
- 6 Keunikan Masjid Baitus Shobur Lampung, Bentuk Monumen Tanpa Kubah
- 10 Pantai Lampung yang Wajib Dikunjungi, Bisa Lihat Lumba-lumba Hingga Surfing
Dikutip dari laman Jaringan Desa Wisata Kemenparekraf, sejumlah destinasi di sekitar pantai tersebut antara lain Green Canyon, Taman Bawah Laut, Air Terjun Jamara, Air Terjun Khaja Saka, Batu Alif, dan Goa Lalay, serta wisata Spot Jumping bagi penyuka aktivitas nan memicu adrenalin.
Sandiaga turut menjajal sejumlah aktivitas wisata di sana, termasuk berenang di laut yang menurutnya masih cukup terjaga dan airnya bersih.
“Tadi saya sudah mencoba jogging, setelah itu saya mencoba permaianan banana boat mendekati green canyon di sana sangat menarik dan airnya jernih," tutur Sandiaga.
Selain itu, pantai yang dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) tersebut juga memiliki penangkaran penyu.
Sebab, Pantai Minang Rua kerap menjadi tempat persinggahan penyu untuk bertelur.
Baca juga: Pulau Pahawang di Lampung, Punya Pesona Bawah Laut yang Menawan
Pada saat musim penyu bertelur, pokdarwis akan berjaga malam untuk menyelamatkan telur-telur tersebut dan merawatnya hingga menetas.
Setelah bayi-bayi penyu atau tukik sudah memasuki usia cukup untuk bertahan hidup di alam, akan dilakukan pelepasan.
Jika beruntung, para wisatawan bisa ikut serta dalam rangkaian acara pelepasan tukik-tukik tersebut.
Terkini Lainnya
- 4 Rekomendasi Destinasi Wisata untuk Liburan Hemat Akhir Tahun
- Jagat Satwa Nusantara TMII Gelar Kampanye Save Wildlife, Save The Future
- Candi Gedongsongo Semarang Jadi Favorit Turis Asing Penumpang Kapal Pesiar
- Jadwal DAMRI Bandara Kualanamu ke Medan Fair Terbaru, mulai 04.00 WIB
- Sejarah Reog Ponorogo yang Masuk Warisan Budaya Takbenda UNESCO
- 4 Tips Cerdas Hemat Budget Liburan ke Luar Negeri
- Kebaya Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO
- 7 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Liburan ke Italia
- Fadli Zon Usulkan Ada "Omnibus Law" UU Kebudayaan
- 6 Tips Liburan Menyenangkan di Destinasi Wisata Alternatif
- 5 Tempat Wisata di Bandung saat Libur Natal dan Tahun Baru
- 5 Ide Liburan di Bogor saat Natal dan Tahun Baru
- Pergerakan Turis Domestik di Indonesia Capai 839 Juta hingga Oktober 2024
- Ada Pameran Wisata Golden Rama Extra 2024, Tawarkan Tur Destinasi Unik
- Reog Ponorogo Resmi Masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO
- Ramai Soal Modifikasi Kereta Ekonomi, Ini Sederet Fasilitas Barunya
- 20 Tempat Liburan di Sumatera Utara yang Paling Terkenal
- 5 Tips Berkunjung ke Museum Multatuli, Baca Sejarah Dahulu
- Kursi KA Ekonomi Dimodifikasi, Tak Lagi Tegak 90 Derajat
- Pendakian Arjuno-Welirang Tutup Sementara per 27 Mei 2023, Imbas Kebakaran Hutan